Share

57 - Pertemuan Kedua

RAUNGAN setinggi langit memenuhi seisi gua. Dua lelaki yang mengeroyok Seta terhuyung-huyung hendak jatuh tersungkur. Mereka merasakan rasa perih yang amat sangat pada bagian punggung.

Ujung tajam pedang Seta memang menyayat punggung dua lelaki tersebut tanpa ampun. Menimbulkan satu luka lebar lagi memanjang. Melintang dari bahu hingga ke pinggang.

Putihnya tulang menyembul di sela-sela daging merah yang teriris. Darah segar mengucur deras. Menetes berceceran di lantai gua.

"Keparat tengik! Kau ... kau benar-benar harus mati di tangan kami!" geram salah satu dari kedua lelaki tersebut dengan parang teracung.

Sembari mendesis menahan sakit, kedua lelaki itu kembali menyerbu ke arah Seta. Dua bilah parang disabetkan secara serampangan pada tubuh sang prajurit.

Yang diserang mendengus pendek. Ia tahu serangan tersebut didasarkan pada hawa amarah belaka. Karenanya arah serangan tak jelas. Tenaganya pun tak

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status