Share

55 - Pembicaraan Rahasia

TANPA ampun Seta menebaskan pedangnya berkali-kali ke tubuh lawan. Sabetan pertama mendarat di dada. Membuat satu luka besar melintang panjang tercipta. Darah seketika mengucur deras.

Luka pertama itulah yang membuat si lelaki bercambang bauk lebat menjerit keras. Ketika setelah itu pedang Seta menghunjam dada dan perutnya, lelaki tersebut hanya bisa mendesis kesakitan.

"Mati kowe!" geram Seta saat mengayunkan pedangnya untuk kali terakhir.

Pedang berkelebat cepat menuju batang leher. Dalam keadaan terluka parah, lelaki bercambang bauk lebat tak punya daya untuk berkelit. Ia hanya dapat membeliakkan mata lebar-lebar dengan wajah tegang.

Crasss!

Leher lelaki bercambang bauk lebat langsung putus. Darah segar muncrat dari kutungan leher. Kepala yang lepas dari badan jatuh ke atas permukaan batu. Menggelinding sebentar, lalu berhenti karena mengantuk sesuatu.

Sementara tubuh tanpa kepala itu terl

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status