Share

40 - Darpa Gugur

Sebatang anak panah tampak menancap dalam di batang leher Malwa. Lelaki tersebut keluarkan suara keluhan tertahan. Wajahnya yang berubah pucat mengernyit kesakitan. Kedua matanya membelalak lebar, lalu ambruk ke tanah dan tak bergerak lagi.

Ada pun Darpa terkena anak panah di bagian punggung. Ia tak bersuara sedikit pun. Namun dari air muka wajahnya terlihat jelas betapa prajurit tersebut tengah menahan rasa sakit yang amat sangat.

"Pembokong kurang ajar!" geram Seta seraya bergegas melompat ke arah rekannya tersebut.

"Jangan pedulikan aku. Sebaiknya segera kau kejar pembokong itu," ujar Darpa setengah mendesis.

Seta bingung sesaat. Namun dengan berat hati ia menyetujui usulan Darpa.

"Tunggulah di sini, aku tidak akan lama," ujarnya kemudian. "Berjanjilah untuk tidak mati. Aku akan menolongmu."

Darpa hanya sunggingkan senyum tipis. Diikuti tatapan nanar sahabatnya itu, Seta melesat

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status