Di atas gerobak yang berguncang perlahan, Seta termenung. Tangannya yang terikat di belakang tubuh terasa nyeri.Namun lebih dari itu, pikirannya dipenuhi oleh berbagai kemungkinan yang membayang di hadapannya. Ia menatap jalan tanah berdebu yang membentang di depan, sesekali melirik ke arah Ki Baswara yang duduk diam di sebelahnya.“Tuan Penolong...” gumam Seta perlahan, cukup untuk membuat Ki Baswara mengangkat kepala.“Apa kau bilang?” tanya Ki Baswara, sambil menyipitkan mata.“Tuan Penolong itu,” ulang Seta, kini suaranya lebih jelas. “Orang yang muncul di tengah-tengah kekacauan ini. Orang yang selalu saja tiba-tiba datang membantuku, membantu kita keluar dari Lembah Rengganis. Siapa sebenarnya dia? Bagaimana kau bisa mengenalnya, Ki?”Ki Baswara tersenyum tipis, senyum yang seolah sudah dipersiapkan untuk pertanyaan seperti itu.“Dia bukan orang sembarangan, Seta, itu yang pasti. A
Last Updated : 2024-12-01 Read more