"Ayo, apa yang ingin kau lakukan terhadapku?" ujar Ki Sajiwa yang berdiri dalam keadaan siaga. Kedua tangannya tetap di sisi tubuh, meski kewaspadaan terpancar jelas dari tatapan matanya.Di depannya, Senopati Wira Tunggala menghunus pedang, wajahnya penuh amarah yang tertahan. Suasana halaman belakang puri yang tadinya hening berubah tegang."Kisanak," kata Senopati Wira Tunggala dengan nada berat, "kau berani menyusup ke dalam puri Dyah Wisesa dan mencoba membebaskan tahanan kerajaan. Perbuatanmu setara dengan pengkhianatan terhadap takhta kerajaan."Ki Sajiwa tersenyum tipis, menampakkan ketenangan yang berlawanan dengan keadaan di sekitarnya yang bertambah gawat."Dari dandananmu, aku yakin kau seorang senopati," sahut Ki Sajiwa, masih dengan sikap acuh tak acuh. "Ketahuilah, aku tidak datang untuk melawan kerajaan. Aku datang hanya untuk menyelamatkan seorang sahabat, Ki Baswara, dan muridku, Seta. Mereka bukan pemberontak, sehingga tidak layak ditah
Last Updated : 2024-12-04 Read more