"Hamba membawa perintah dari istana, Kisanak bertiga diminta datang sekarang juga ke balairung guna menghadap Sri Prabu Girindra," ujar seorang abdi dalem ketika Ki Sajiwa, Ki Baswara dan Seta menemuinya."Kami diminta menghadap?" ulang Ki Sajiwa, terheran-heran. "Untuk apa?"Ucapan itu membuat tulang rusuk Ki Sajiwa kena sikutan Ki Baswara. Petapa tua dari Teluk Lawa tersebut seketika meringis, campuran rasa nyeri dan juga kaget."Sialan! Kenapa kau menyodokku?" ucapnya memprotes Ki Baswara.Namun Ki Baswara tak menanggapi, alih-alih menjawab abdi dalem yang memang tengah menunggu balasan. "Baik, kami pergi ke sana sekarang juga.""Kalau begitu, mari ikuti aku," ujar abdi dalem lagi, seraya menganggukkan kepala dan berbalik badan untuk mendahului berjalan di depan.Pagi itu, cahaya matahari memancar lembut menerangi jalan menuju istana. Seta, Ki Baswara, dan Ki Sajiwa berjalan dengan langkah mantap menuju balairung istana, mengiringkan abdi
Terakhir Diperbarui : 2024-12-10 Baca selengkapnya