Home / Pernikahan / CHAYYARA / Chapter 1 - Chapter 10

All Chapters of CHAYYARA: Chapter 1 - Chapter 10

91 Chapters

Chapter 01 – Mahkota Yang Hilang

Chayyara Bilqis, gadis yang hampir berusia tujuh belas tahun itu tengah memasak di apartemen kakak sepupunya, Feranda Agustia. Usia mereka berbeda sekitar tujuh tahun, Feranda lebih tua usianya dibandingkan Chayyara. Saat Chayyara tengah sibuk memasak, gadis itu tidak sengaja mendengar Feranda berteriak marah, lantas Feranda menghampiri Chayyara dengan wajah kesal."Apa tidak bisa sabar sedikit? Aku kan tidak siap menikah muda!" ujar Feranda mengomel entah pada siapa."Kenapa Kak?" tanya Chayyara."Armor selalu membahas tentang pernikahan, Kay! Aku muak jika dia terus memaksaku untuk menikah dengannya. Aku tahu dia tampan, dia juga kaya, keluarganya juga baik padaku. Tapi usiaku masih dua puluh empat tahun, Kay! Astaga! Aku masih terlalu muda untuk mengurus rumah tangga dan menggendong bayi! Aku masih ingin menikmati masa muda, aku juga masih ingin sibuk dengan karirku!" ujar Feranda dengan nada berapi-api.Chayyara menuangkan masakannya ke piring lalu menyajikannya di meja makan. Fe
Read more

Chapter 02 – Pertemuan Kembali

Setelah kejadian dimana Armor memperkosa adik sepupu dari kekasihnya itu, keesokan paginya, Armor terbangun dengan kondisi sakit kepala yang luar biasa, Armor juga menemukan dirinya tengah memeluk seorang perempuan yang ternyata bukanlah Feranda. Setelah menyadari bahwa dia telah melakukan kesalahan fatal, di sinilah Armor sekarang, dimana Feranda dan keluarganya berkumpul.Feranda menangis dipelukan Silva yang merupakan ibunda dari Armor, kekasihnya. "Bagaimana ini, Mama? apa yang harus Nda katakan pada Kakek dan Nenek di sana? Nda sudah gagal menjaga adik Nda sendiri."Silva mengusap punggung Feranda, "Maafkan Mama, Sayang. Maafkan Mama…""Baguslah jika adikmu itu hamil anak Armor, dengan begitu aku akan segera mempunyai cicit."Seorang wanita paruh baya menatap tajam ke arah Feranda seraya mengangkat jari telunjuknya, "Tidakkah kamu sadar, Feranda?! Kamu terlalu egois! Armor sudah banyak berkorban untuk kamu! bahkan dia selalu mengalah terhadap sikapmu yang keras kepala itu! Lihatl
Read more

Chapter 03 – Pernikahan

"Armor…” panggil Silva kepada putranya. “Ingat! Seminggu lagi. Pernikahanmu seminggu lagi."Armor menatap datar mamanya, "Hm," ujar Armor singkat.Silva tersenyum penuh haru, ia memeluk putra sulungnya itu, mengusap punggung tegap Armor, "Mama memang kecewa padamu, tapi Mama juga bangga karena kamu berani untuk bertanggung jawab." Armor terdiam untuk sesaat, setelahnya ia pun mengangguk lantas membalas pelukan mamanya itu.Di sisi lain, seseorang tengah menahan tangis setelah mendengar rencana bahwa orang yang paling dirinya cintai akan menikah dengan adik yang dirinya sayangi. Ya. Feranda. Perempuan itu memilih diam di depan pintu unit apartemennya yang memang sedikit terbuka dan membuat Feranda dapat mendengar semua percakapan itu dengan jelas.***Chayyara tidak menyangka jika semuanya akan menjadi seperti ini. Menikah dengan kekasih kakaknya bukanlah hal yang Chayyara inginkan. Bahkan Chayyara tidak bisa tidur karena terus memikirkan kakaknya, ia merasa bersalah dengan menikahi ke
Read more

Chapter 04 – Memulai Hidup Baru

Kini Armor dan Chayyara sudah pindah ke rumah baru dimana mereka akan menetap beberapa bulan ke depan di kota Bandung. Hal itu karena Armor ditugaskan papanya untuk menyelesaikan proyek yang berada di kota tersebut.Chayyara terlihat sibuk dengan aktivitasnya yang tengah membereskan pakaian hingga tidak menyadari ada seseorang di belakangnya.Saat Chayyara membalikkan tubuhnya ke arah pintu, Chayyara berjengit kaget, di sana ia melihat Armor tengah bersandar di pintu kamarnya dengan menyilangkan kedua lengan di dada. Tidak lupa wajah pria itu yang selalu menampakan ekspresi dingin membuat Chayyara merasa takut sekaligus bingung harus berbuat apa.Ya. Armor dan Chayyara memang tidur terpisah."Ini." Armor memberikan kartu persegi panjang yang berwarna hitam itu kepada Chayyara. Chayyara menerimanya lantas menatap Armor dengan ekspresi bingung."Untuk membeli kebutuhan," ujar Armor. "Dan saya punya peraturan selama kita menjalani hubungan ini," lanjut Armor yang lagi-lagi menatap dingin
Read more

Chapter 05 - Bersikap Sewajarnya

Beradaptasi kurang lebih selama dua minggu dengan sikap Armor yang terkesan dingin, membuat Chayyara mulai terbiasa menjalani kesehariannya sebagai seorang istri dari seorang Armor Musa Altamiz. Sedikit demi sedikit Chayyara mencoba menghilangkan rasa takutnya. Ia mulai menerima takdirnya dan juga mulai paham bahwa Armor tidak sepenuhnya salah karena pada saat itu juga Armor tidak menyadari tindakannya, pria itu hanya tahu jika dirinya Feranda. Mungkin jika Armor tahu dirinya adalah Chayyara, adik sepupu dari Feranda, Armor tidak mungkin memperkosanya hingga hamil seperti ini. Sekilas bayangan menyakitkan itu datang kembali, Chayyara menghela nafas berat saat mengingatnya. Menelungkupkan kepalanya di lipatan tangan, menyembunyikan air matanya yang sudah mengalir deras. *** Armor berjalan menuju mobilnya, tiba-tiba muncul sosok perempuan yang sangat Armor kenali. Perempuan itu adalah Feranda. Armor bisa melihat jika perempuan itu tengah menangis, dengan wajah pucat dan penampilan
Read more

Chapter 06 - Kecerobohan

Setelah menemani kakaknya menangis, Chayyara meminta Feranda untuk membersihkan diri dan ikut sarapan bersamanya dan Armor. Kebetulan posisi dapur rumah yang ditinggalinya berada di samping kolam berenang, jadi jika Chayyara ingin ke dapur, perempuan itu harus melewati kolam berenang terlebih dahulu. Saat Chayyara tengah berjalan menuju dapur, tiba-tiba Chayyara merasakan lantainya licin hingga tubuhnya kehilangan keseimbangan, membuat Chayyara langsung jatuh ke kolam. Feranda yang baru saja selesai berganti pakaian, langsung berlari ke arah kolam bersamaan dengan Armor yang terkejut saat mendengar suara riak air kolam. "Chayyara! Chayyara! Tidak bisa berenang, Armor! Tolong Kay! Ya Tuhan!" teriak Feranda panik, membuat Armor langsung terjun ke kolam yang ke dalamannya hampir dua setengah meter. Terlihat pria itu mengangkat tubuh Chayyara dan menaikan tubuh istri kecilnya itu di pinggiran kolam. Armor langsung melakukan resusitasi jantung paru. Sesekali memeriksa apa nafas Chayyar
Read more

Chapter 07 - Ketidaksengajaan

Chayyara baru saja menyelesaikan ritual mandinya, ia jadi teringat niatannya untuk mengingatkan Armor bahwa sudah saatnya makan malam. Chayyara mengetuk pintu ruang kerja Armor. Namun, tidak terdengar jawaban dari dalam. Chayyara pun memutuskan untuk kembali ke dapur, tetapi langkahnya terhenti saat mendengar suara Armor di pinggir kolam yang kini tengah berbicara dengan seseorang melalui telepon. Chayyara berhenti di ambang pintu, lantas secara tidak sengaja Chayyara mendengar sesuatu yang membuat hatinya berdenyut nyeri. Chayyara menutup mulutnya tidak percaya. Saat Armor akan berbalik, dengan cepat Chayyara pergi dari sana, Chayyara memutuskan untuk kembali ke kamarnya. Chayyara menenangkan dirinya di dalam kamar, menghapus air matanya yang terus saja mengalir, lantas tatapannya terjatuh ke arah perutnya, ia mengusap perutnya dengan penuh kasih sayang. Setelah sesi menangisnya selesai, Chayyara memutuskan untuk kembali ke dapur dan menyiapkan makan malam untuk Armor, Chayyara
Read more

Chapter 08 - Chayyara Demam

Tadi pagi Chayyara sudah bangun dari tidurnya karena perutnya terasa mual. Hampir berulang kali ia keluar masuk kamar mandi hanya untuk mengeluarkan cairan bening, tubuhnya terasa lemas, tapi waktu sudah menunjukan pukul enam pagi. Biasanya Chayyara sudah bersiap-siap memasak sarapan untuk dirinya dan Armor, tetapi sepertinya ia akan memasak sarapan nasi goreng saja untuk Armor karena suaminya itu harus berangkat kerja dengan keadaan perut terisi. Chayyara memaksakan dirinya untuk berjalan ke arah dapur, mengambil bahan-bahan di kulkas dan mulai bergelut dengan alat-alat dapur. Setelah selesai, Chayyara menghidangkannya di atas meja makan. Chayyara tidak ikut makan karena tidak merasa lapar, namun Armor pasti akan marah padanya jika ia tidak sarapan. Chayyara pun memutuskan mengambil sehelai roti dengan selai nutella kesukaannya. Tak lupa Chayyara juga membuat susu coklat khusus ibu hamil agar bayinya tetap ternutrisi. Chayyara menghela nafas saat pandangannya tertuju pada pintu k
Read more

Chapter 09 - Perhatian

Armor terjaga semalaman hanya untuk mengganti kompresan dan memastikan demam Chayyara turun. Di samping itu, Armor juga menyelesaikan pekerjaannya di malam hari untuk ia berikan kepada Fredy di keesokan harinya. Tanpa disadarinya, ternyata Armor tertidur di sofa, ia terbangun saat mendengar suara berisik dari arah kamar mandi. Armor menoleh ke arah ranjang, tidak ada Chayyara di sana. Ia pun bergegas menuju kamar mandi. Armor memasuki kamar mandi yang memang pintunya terbuka, ia bisa melihat Chayyara tengah memuntahkan isi perutnya di kloset. Ia menghampiri Chayyara untuk kemudian memijat pelan tekuk istri kecilnya itu. Armor juga memegangi rambut Chayyara agar tidak terkena muntahan. "Kak… Kak Armor… keluar," ujar Chayyara lemah. "Nan… nanti jijik," lanjut Chayyara. "Diam,” perintah Armor dingin. Chayyara masih menghadap kloset, ia kembali merasa mual, sambil menangis Chayyara kembali memuntahkan cairan bening dari mulutnya. Chayyara merasa kelelahan, di tambah ia juga merasaka
Read more

Chapter 10 - Kemarahan Armor

"Hmm tadi pagi Kay sudah makan tujuh gorengan, terus sekarang sudah delapan gorengan, berarti Kay sudah makan lima belas gorengan." Armor menatap heran ke arah Chayyara, apa tidak ada yang salah dengan istri kecilnya itu? Mengingat nafsu makan Chayyara yang semakin hari semakin membaik, membuat Armor tidak terlalu khawatir akan kondisi istri kecilnya. Meski Armor akui, ia masih sedikit khawatir saat Chayyara masih mengalami mual-mual di pagi hari. Setelah selesai sarapan, Armor melihat Chayyara tengah bersiap untuk sekolah onlinenya, sedangkan dirinya belum berangkat ke kantor karena masih mengecek beberapa berkas di iPadnya. Ketika Chayyara tengah melihat-lihat sosial media, betapa terkejutnya Chayyara melihat berita tentang kakaknya. Chayyara menoleh ke arah Armor yang masih setia duduk di sofa. Armor yang merasa di perhatikan, mengalihkan pandangannya ke arah Chayyara, kini mereka saling bertatapan. "Kenapa?" tanya Armor. Chayyara langsung mengalihkan tatapannya ke arah lain,
Read more
PREV
123456
...
10
DMCA.com Protection Status