Home / Pernikahan / CHAYYARA / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of CHAYYARA: Chapter 21 - Chapter 30

91 Chapters

Chapter 21 - Kamu Dimana?

Chayyara dan Hendrick sampai di Bandung pada waktu siang hari. Hendrick sengaja mampir ke restoran karena mereka perlu mengisi perut, terlebih kakak iparnya itu yang tengah berbadan dua, perempuan itu menjadi lebih cepat lapar.Hendrick cukup terkejut dengan nafsu makan Chayyara, terlebih setelah kejadian kemarin, Chayyara tidak banyak bicara, kakak iparnya itu akan berbicara ketika perempuan itu mengatakan bahwa dirinya merasa lapar.Ya. Hendrick membawa Chayyara atas perintah Kate. Tadinya Hendrick akan pergi sendiri untuk mengurus perusahaan cabangnya, namun Kate ingin Hendrick meluangkan waktunya untuk mengunjungi panti asuhan yang memang telah di dirikan oleh omanya itu sejak lama.Chayyara tertarik untuk ikut dan ingin sedikit melupakan beban masalahnya. Chayyara masih marah pada Armor, ia sengaja tidak meminta izin kepada suaminya, dan juga meminta Hendrick untuk tidak memberitahu keberadaannya. Begitu pun dengan Kate yang berencana untuk mencegah Armor mencari Chayyara.Chayya
Read more

Chapter 22 - Kenyataan

Saat Chayyara tengah berada di pusat perbelanjaan, tiba-tiba terdengar seseorang yang memanggil namanya."Kay? Ini Chayyara kan?"Chayyara menoleh, matanya terkejut saat melihat Dokter Alita. Dokter Alita adalah dokter kepercayaan Armor saat mereka masih tinggal di Bandung.“Dokter Alita?”"Astaga! Apa kabar, Kay? Bagaimana kondisi kandunganmu? Aku dengar kamu pindah ke Jakarta lagi. Tapi kok masih di Bandung?" tanya Alita tersenyum antusias."Kondisi Kay baik, baby dalam perut Kay juga baik, Dok. Kay masih di Bandung karena kebetulan sedang ada keperluan di sini… " jawab Chayyara membalas senyuman Alita tak kalah antusiasnya.Setelah mereka membayar belanjaan mereka, Alita dan Chayyara memutuskan untuk mampir ke kafe terdekat. Sekedar berbincang hangat."Perutmu sudah terlihat besar ya, kalau dihitung lagi usia kandunganmu mungkin sudah menginjak tiga bulan lebih ya?”Chayyara mengangguk seraya tersenyum.“Setahuku untuk usia kandungan tiga bulan lebih tidak akan sebesar ini." Alita
Read more

Chapter 23 - Pulang

Hendrick bergidik ngeri, "Pertanyaan macam apa itu Kakak ipar! Coba tanya yang lain!"Chayyara menggeleng, "Kay hanya ingin bertanya itu masalahnya.""Astaga Kakak ipar! Kenapa pertanyaannya seperti aku akan mati saja…""Kay kan sudah bilang seandainya… bukan berarti Hen akan mati setelah lima bulan." Chayyara menunjukan wajah cemberutnya membuat Hendrick merasa gemas."Baiklah… baiklah Kakak ipar…""Hmmm… lima bulan ya?" tanya Hendrick tampak berpikir. Chayyara mengangguk cepat."Mungkin… aku akan membahagiakan orang-orang terdekatku, orang-orang yang aku sayangi dan yang paling penting…" Hendrick menggantung ucapannya, membuat Chayyara menunggu dengan rasa penasaran."Melunasi hutang-hutang yang belum dibayar!" Hendrick tergelak, Chayyara yang sudah mendengarkan dengan serius merasa kesal, ia pun langsung memukul bahu Hendrick."Aw aw! Ampun Kakak ipar! Baiklah… baiklah… tadi itu hanya bercanda, kali ini aku akan serius!"Chayyara berhenti memukul Hendrick namun wajahnya masih terte
Read more

Chapter 24 - Sakit

"Saya—" ucapan Armor terpotong.Chayyara langsung melepaskan pelukan Armor, "Badan Kakak panas sekali! Kay…Kay akan membawa kompresan dulu sebentar." Chayyara beranjak dari tempat tidur, sedikit berlari karena panik mengetahui kondisi tubuh Armor yang sangat panas.Armor menghela nafasnya. Ia masih belum selesai bicara. Dengan posisi duduk Armor yang bersandar di kepala ranjang. Pria itu melihat Chayyara menatap khawatir padanya, membuat dada Armor berdesir hangat. Istri kecilnya itu terlihat menenteng wadah yang berisi air, tak lupa dengan handuk kecilnya.Chayyara menyimpan wadah itu di meja nakas, mengambil dan mencelupkan handuk kecil itu ke dalam air di wadah, lalu memerasnya, setelah itu Chayyara meletakan handuk kecil itu di kening Armor.Armor memandang Chayyara dengan tatapan yang sulit diartikan, sementara Chayyara merasa gugup dan malu saat di tatap secara intens oleh suaminya itu.“Kak Armor kenapa bisa sakit?” tanya Chayyara pelan, ia berusaha memberanikan dirinya menatap
Read more

Chapter 25 - Serba Tiba-Tiba

"BODO!" Armor balas berteriak. Sudah cukup kesabaran Armor menghadapi sikap adiknya itu yang memang senang membuatnya kesal.Hendrick tersenyum miring, "Untung udah gue save datanya, jadi gue masih punya cadangan video sama foto-foto bareng Kay."Armor memberikan tatapan membunuhnya, dalam keadaan sakit seperti ini, bisakah adiknya itu tidak membuatnya kesal? Jika saja dirinya tidak sakit, mungkin mereka akan berakhir dengan saling tinju di atas ring."Makannya, punya bini kaya Kay itu harusnya disyukuri, bukan disakiti.""Kalau lo bener-bener gak butuh Kay, gue siap jadi suami cadangan Bang," ujar Hendrick mengedipkan sebelah matanya kepada Armor yang sudah mengibarkan bendera perangnya sedari tadi."Mending lo keluar sekarang, gue pusing dengernya." Armor memijat keningnya yang berdenyut. Lalu datanglah Chayyara dari arah pintu dengan semangkuk bubur di tangannya."Hen… sudah mau berangkat?" Chayyara bertanya pada pria yang tengah memegang sesuatu itu."Eh Kakak ipar! Iya nih, aku h
Read more

Chapter 26 - Mimpi Buruk dan Pelukan

Seumur hidup Chayyara, ia tidak pernah berinteraksi dengan pria mana pun, saat di sekolah pun Chayyara lebih senang berdiam diri di perpustakaan. Tidak peduli dengan kehidupan siswa sekolah pada umumnya, seperti bermain bersama, aktif dalam kegiatan, datang ke pesta, menyukai pria popular, dan lain sebagainya.Chayyara tidak tertarik dengan hal semacam itu, ia hanya tertarik pada buku, novel dan semua hal yang bisa ia baca. Menurutnya, membaca adalah hal yang tidak pernah membuatnya bosan, selalu membuatnya terhibur meski deretan tulisan itu hanya berkeliaran di kepalanya membentuk imajinasi yang membuatnya merasa nyaman.Chayyara merupakan siswa kelas sepuluh di salah satu sekolah ternama di negeri gingseng itu. Ia yang selalu membiasakan diri berangkat pagi dengan bus sekolah tiba-tiba menjadi siswa yang harus menetap di dalam rumah selama berbulan-bulan lamanya karena datangnya wabah virus.Dengan hadirnya COVID-19, negaranya mengalami lockdown, tida
Read more

Chapter 27 - Setengah Kebenaran

“Bolehkah Mama meminta tolong padamu?” pinta Silva memohon.Chayyara mengangguk cepat di pelukan Silva. “Tentu, Mama. Dengan senang hati Kay akan menolong Mama…”“Buatlah Armor sedikit terbuka tentang masalahnya. Mama punya keyakinan bahwa dia akan mencoba terbuka padamu, Kay.”Chayyara terdiam, perasaannya sedikit tidak yakin dengan keinginan Silva.“Tolong Mama untuk menggantikan posisi Mama yang merasa gagal karena tidak bisa mengerti perasaan Armor ketika dia di rundung banyak masalah.”Chayyara mengangguk saja sebagai jawaban meski di dalam hatinya ia pun merasa tidak yakin, tetapi Chayyara juga tetap berdoa semoga apa yang Silva harapkan padanya bisa terwujud.***“Kay… Kay dengarkan Mama sayang… apapun yang terjadi, kamu harus hidup dengan bahagia. Jaga pola makanmu, kesehatanmu, juga jangan lupa semangat untuk sekolahnya… Mama dan Papa sayang
Read more

Chapter 28 – Masih Pusing?

"Kak Armor?" panggil Chayyara dengan nada lirih."Hm?" Armor mencium puncak kepala Chayyara, mengusap pelan perut istri kecilnya itu.Chayyara sedikit terkejut saat terbangun dengan posisi Armor yang memeluknya."Ada yang sakit?" Armor bertanya.Chayyara mendongakkan kepalanya, posisi wajah mereka sangat dekat saat ini, membuat Chayyara memalingkan wajahnya lalu mengangguk, "Kepala Kay sedikit pusing."Armor mengangguk, lalu mencium kembali puncak kepala Chayyara. Tanpa Armor sadari, wajah Chayyara memerah karena perlakuan manis suaminya itu."Jangan sakit."Chayyara mendongakkan kepalanya lagi, "Kay merepotkan ya?" Kali ini Chayyara yang bertanya dengan nada sedihnya. "Maaf Kak Armor kalau Kay merepotkan," ujar Chayyara dengan mata yang berkaca-kaca."Bukan itu maksud saya…" Armor berujar dengan nada rendah."Tapi—"Armor mencium kening Chayyara, "Waktu saya sakit juga, saya merepotkan kamu. Jadi tid
Read more

Chapter 29 – Pengganggu

TokTokTok"Masuk," ujar Armor pada seseorang yang mengetuk pintu ruangan kerjanya.Perlahan pintu ruang kerja Armor terbuka, terlihat Chayyara tengah tersenyum kikuk ke arahnya. Armor menaikan sebelah alisnya."Kak Armor?" panggil Chayyara, istri kecilnya itu terlihat berdiri di depan pintu dan seperti tengah menyembunyikan sesuatu di belakang tubuhnya. Chayyara bisa melihat jika Armor tengah sibuk memeriksa berkas-berkasnya di meja kebesarannya itu."Kemarilah." Armor berujar membuat Chayyara mengangguk. "Ada apa hm?" Armor menarik pinggang Chayyara saat istri kecilnya itu sudah berada di dekatnya."Apa yang kamu sembunyikan?" tanya Armor lagi.Sebenarnya Chayyara sedikit terkejut saat Armor tiba-tiba menarik pinggangnya. Namun ia kembali fokus pada tujuannya. Chayyara menyerahkan lembaran kertasnya kepada Armor."Ajarkan Kay materi ini, Kak Armor," pinta Chayyara sedikit memoho
Read more

Chapter 30 – Pindah

Armor membuka pintu kamarnya, ia melihat pemandangan Chayyara yang masih terlelap di balik selimutnya.Armor menghampiri Chayyara, ikut tidur di samping Chayyara, memeluk tubuh istri kecilnya itu. Armor mengusap perut Chayyara pelan, ia juga mencium pipi Chayyara yang terlihat tidak terganggu oleh dirinya."Bangun, Chayyara…" bisik Armor di dekat telinga Chayyara. Chayyara merasa tubuhnya meremang saat mendengar suara berat seseorang dan kecupan berulang kali di pipinya. Chayyara menggeliat dalam tidurnya, ia mulai merasa terganggu.Armor tersenyum miring, pria itu lantas menggigit pipi Chayyara gemas, membuat istri kecilnya itu langsung membuka matanya, "Aw!" Chayyara mengaduh.Nyawa Chayyara langsung terkumpul sepenuhnya saat ia disuguhkan pemandangan wajah suaminya itu, yang kini tengah memperhatikannya dengan intens. Chayyara meneguk ludahnya, ia mulai merasa gugup."Kak Armor...?" cicit Chayyara dengan suara khas bangun tid
Read more
PREV
123456
...
10
DMCA.com Protection Status