Home / Fantasi / Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius / Chapter 571 - Chapter 580

All Chapters of Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius: Chapter 571 - Chapter 580

2722 Chapters

Bab 571

Dengan begitu, Dirja bisa mengancam bawahan Wira untuk menyerah. Selain itu, dia bisa mendesak mereka untuk mengeluarkan uang agar bisa menyelamatkan Wira.....Keesokan harinya di aula utama balai prefektur. Dirja yang memakai seragam pejabat berwarna merah duduk di bawah plakat "Adil dan Mulia". Di kedua sisinya ada 2 baris petugas pengadilan yang memegang tongkat kayu.Setelah mengetuk palu, Dirja berseru dengan ekspresi dingin, "Bawa Wira masuk!"Petugas pengadilan menyahut secara serempak, "Siap!"Kemudian, 2 petugas pengadilan membawa Wira masuk ke aula utama balai prefektur. Saat ini, penampilan Wira sangat berantakan dan bajunya dipenuhi bercak darah. Selain tatapannya yang masih fokus, kondisi tubuh Wira sangat parah!Wira dan Dirja saling berpandangan. Tatapan mereka penuh dengan niat membunuh. Dirja mendengus dan berkata, "Wira, apa kamu tahu alasan aku memanggilmu ke sini?""Tahu!" ujar Wira. Dia mengangkat alisnya, lalu menguap dan melanjutkan, "Kamu masih berjuang di saat
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 572

Dirja yang murka memandang ke luar dan berteriak, "Gafar, Ghufran, kalian yang bertanggung jawab memukul Wira!"Kedua pemuda di luar balai prefektur yang bertugas mengangkat tandu segera masuk, lalu merebut tongkat kayu dari petugas lain dan hendak menghajar Wira. Mereka adalah pelayan di Keluarga Muwana. Jadi, mereka harus mengikuti perintah Dirja.Dirja yang merasa puas membatin, 'Bocah sombong, aku akan menghajarmu dulu, lalu menyiksamu. Hari ini, aku akan membuatmu mengakui perbuatanmu dengan cara apa pun.'Kala ini, pintu masuk balai prefektur yang tertutup rapat bergetar hebat. Suara yang keras ini membuat kedua orang yang memegang tongkat kayu tertegun. Kemudian, suara hantaman terus terdengar, seperti ada yang berusaha menerobos pintu. Dirja berujar dengan ekspresi muram, "Coba lihat, siapa yang berani menerobos pintu balai prefektur!"Hari ini, Dirja akan menginterogasi Wira menggunakan siksaan berat. Jadi, dia menyuruh bawahannya untuk menutup pintu masuk balai prefektur.Ked
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 573

Putro meninju mata kiri Dirja, lalu membentak, "Nggak ada yang perlu ditutupi. Apalagi, ini interogasi untuk kasus pembunuhan. Apa maksudmu melakukan interogasi tertutup? Kamu mau menggunakan siksaan berat, mengambinghitamkan Wira, dan memutarbalikkan fakta, ya?"Semua orang di tempat tertegun. Tidak ada yang menyangka Putro memukul prefektur. Namun, berdasarkan sifat Putro, hal ini cukup masuk akal.Dirja yang murka berujar, "Kamu ... beraninya kamu memukulku! Aku ini pejabat penting yang mewakili reputasi pemerintah .... Aduh!"Putro meninju mata kanan Dirja lagi dan mendengus. Dia berkata, "Orang sepertimu yang menindas rakyat, tamak, dan melanggar hukum untuk kepentingan sendiri nggak layak untuk mewakili pemerintah. Hari ini, aku memukulmu karena ingin mewakili para pejabat jujur di pemerintahan untuk memberimu pelajaran!"Putro masih belum puas setelah meninju Dirja 2 kali, dia mengangkat kakinya dan menendang Dirja. Salah satu dari orang-orang terpelajar berseru, "Apa gunanya pe
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 574

Beraninya sekelompok orang berengsek ini menghajarnya, tetapi Dirga malah tidak bisa melawan mereka. Namun, Dirja bisa memvonis Wira yang membunuh pejabat dengan hukuman mati untuk melampiaskan emosinya.Putro mendongak dan berkata, "Kamu mulai saja interogasinya. Kami semua pengacaranya Tuan Wahyudi!" Ismanto, Gading, dan Kuswanto juga mengangguk.Ratusan orang terpelajar berujar dengan serempak, "Benar, kami sudah membentuk tim untuk menjadi pengacara Tuan Wahyudi!"Para petugas pengadilan di aula utama tersentak. Di antara ratusan orang terpelajar, ada belasan sarjana kerajaan, 50-an sarjana provinsi, dan 100-an sarjana kabupaten yang membentuk tim pengacara untuk membela Wira. Pengadilan ini ....Wira juga terkejut. Dia benar-benar tidak menyangka Putro akan memakai cara ini. Ini adalah tim pengacara terkuat yang tidak pernah muncul dalam era apa pun."Oke. Kalian boleh menjadi pengacara, tapi kalian nggak akan memenangkan pengadilan ini!" kata Dirja. Dia menggertakkan giginya dan
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 575

"Semuanya, kalian dengar sendiri, bukan? Apa kalian masih ingin melindunginya? Dia sudah membunuh lima pejabat dan membantai habis satu keluarga!" ujar Dirja dengan angkuh."Omong kosong!" Putro menghampiri 15 petugas patroli itu, lalu berujar, "Katakan padaku, kenapa Wahyudi membunuh Pak Agra dan empat petugas patroli itu!"Heh! Dirja mencibir di atas aula. Putro benar-benar konyol jika berharap dirinya akan mendapatkan kebenaran dengan bertanya terus terang seperti itu."Pak Agra membawa keempat orang kepercayaannya itu untuk membunuh keluarga Padli, mereka juga melecehkan istri dan pelayannya. Tuan Wahyudi murka dan lepas kendali hingga membunuh lima orang itu," jelas salah satu petugas patroli. Para petugas patroli lainnya mengangguk membenarkan.Ekspresi Dirja berubah drastis, dia memelototi 15 orang itu dan berseru marah, "Omong kosong apa kalian! Siapa yang memerintahkan kalian untuk memfitnah Pak Agra dan yang lainnya? Siapa yang sudah menyuap kalian?"Dirja benar-benar tidak m
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 576

"Pasukan Rahasia Naga!" Melihat sekelompok orang itu, Putro dan belasan sarjana kerajaan lainnya mengernyit.Setelan ular piton bisa dikenakan oleh Raja dan bangsawan. Namun, setelan warna hitam adalah warna yang khusus dikenakan pejabat kecil. Kerajaan Nuala menggabungkan makna mulia dan rendah ini untuk dijadikan seragam pasukan rahasia kerajaan.Secara naluriah, pejabat sipil Kerajaan Nuala tentu saja menolak dan sangat menentang Pasukan Rahasia Naga. Untungnya, Pasukan Rahasia Naga tidak menonjolkan diri dan hanya muncul untuk menangani kejahatan serius.Kini, kedatangan Pasukan Rahasia Naga ke Kota Pusat Pemerintahan Lokana mengindikasikan kasus besar akan terjadi. Beberapa orang tanpa sadar memikirkan beberapa ramalan yang beredar di masyarakat akhir-akhir ini.Dirja segera berdiri dan berkata, "Salam, bolehkah aku tahu maksud kedatangan kalian ke sini?"Pemimpin Pasukan Rahasia Naga mengangkat dekret dan berujar, "Kami datang berdasarkan titah Yang Mulia. Dirja, Prefektur Kota P
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 577

Dirja hampir menangis saking paniknya. Saat dia hendak membela diri, sekelompok Pasukan Rahasia Naga sudah menghampirinya. Mereka melepas topi dan seragam resmi Dirja, lalu langsung memasang belenggu pada tangan dan kakinya. Untuk mencegahnya bunuh diri dengan menggigit lidah, mereka juga memasukkan kain linen ke dalam mulutnya. Setelah itu, Pasukan Rahasia Naga menyeretnya pergi saat itu juga."Fitnah! Ini fitnah!" seru Dirja. Sorot matanya saat menatap Wira dipenuhi amarah bercampur penyesalan.Dirja tidak pernah menyangka bahwa istana akan memvonisnya bersalah hanya karena tiga ramalan itu. Kini, dia merasa sangat menyesal. Seharusnya dia tidak serakah. Seharusnya dia tidak membiarkan Wira menunda waktu! Tahu begini, Dirja seharusnya membunuh Wira!Setelah Dirja diseret ke penjara, Goro sang Wakil Prefektur Kota Pusat Pemerintahan Lokana menggantikan jabatan prefektur untuk sementara. Dia pun segera memberikan keputusan atas kasus Wira.Agra dan keempat petugas patroli telah melakuk
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 578

"Aku ikut!""Aku juga akan bergabung!"....Seketika, banyak cendekiawan mengangkat tangan mereka dan menyatakan niat untuk bergabung dalam organisasi ini.Putro, ​​​​​​Gading, Kuswanto, dan Ismanto tampak jelas telah membahas masalah ini sebelumnya. Siapa pun yang bergabung dalam organisasi ini pasti dapat mengandalkan keempat orang itu di masa depan.Putro menoleh pada Wira dan bertanya sambil tersenyum, "Wahyudi, bagaimana denganmu?"Wira berbisik, "Kak Putro, apa yang sedang kamu rencanakan?" Dia merasa heran dengan Putro yang tidak biasanya tidak minum alkohol, lalu tiba-tiba mengungkapkan ide untuk mendirikan organisasi.Putro terkekeh dan menjawab, "Nanti saja baru kuceritakan, yang penting kamu mau bergabung dulu. Tenanglah, aku nggak akan mencelakaimu!"Wira menggertakkan gigi dan berujar, "Baiklah, aku juga akan bergabung!"Mendengar itu, semua cendekiawan mendadak menyatakan niatnya untuk bergabung.Putro kembali berujar, "Kalau begitu, mari kita pikirkan nama untuk organisa
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 579

Wira menghela napas, lalu berkata, "Kak, aku tahu ini adalah niat baik darimu. Kamu memberikanku jabatan menakutkan untuk menggertak orang-orang, lalu mengumpulkan sekelompok cendekiawan sebagai pendukung supaya mereka nggak berani menggangguku lagi!"Mendengar perkataan Wira, Putro pun menjelaskan dengan serius, "Hehe, yang penting kamu memahami niat baikku. Tapi, ini bukan sekadar jabatan menakutkan! Kamu memiliki prestasi besar dalam penumpasan bangsa Agrel. Kamu juga menulis Pedoman Filsafat, ditambah dengan beberapa karya sastra yang akan dikenang selamanya.""Meskipun pemerintah nggak pernah mengakui prestasimu, sebagian cendekiawan masih akan menghormatimu dan bersedia bergabung dalam Asosiasi Perdamaian," timpal Putro.Wira pun bertanya sambil tersenyum, "Lalu, memangnya kenapa?""Dengan menjadi Ketua Asosiasi Perdamaian, para cendekiawan yang bergabung dengan asosiasi ini akan menjadi pendukungmu! Apa pun yang ingin kamu sampaikan, mereka akan menyampaikannya untukmu. Siapa pu
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 580

Awalnya, setelah gagal memberantas pemberontakan, istana menurunkan pangkat Satria dari letnan jenderal menjadi jenderal pendamping. Beberapa hari yang lalu, saat menyerang Dusun Pranowo, Satria ditangkap oleh veteran Pasukan Zirah Hitam.Setelah akhirnya dibebaskan kemarin, Satria mengira bahwa dia sudah bisa hidup dengan tenang. Namun, kini dia malah terlibat dalam rencana pemberontakan. Seluruh keluarganya bahkan terancam akan dihukum mati!Di dalam kereta tahanan, Dirja memakinya dengan kesal, "Dasar bodoh! Aku adalah seorang pejabat sipil, untuk apa aku memberontak? Semua ini adalah tuduhan palsu terhadapku, bahkan pejabat militer sepertimu pun terkena imbas. Setelah kita sampai di ibu kota kerajaan, jaga mulutmu dengan baik. Dengan begitu, mungkin kita bisa menghindari masalah."Mendengar hal ini, Satria sontak bersemangat dan berkata, "Tuan Dirja, aku tahu bahwa kamu memiliki koneksi di ibu kota kerajaan. Bisakah kamu membersihkan nama baik kita? Kita nggak akan dihukum mati, 'k
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more
PREV
1
...
5657585960
...
273
DMCA.com Protection Status