공유

Bab 571

작가: Arif
Dengan begitu, Dirja bisa mengancam bawahan Wira untuk menyerah. Selain itu, dia bisa mendesak mereka untuk mengeluarkan uang agar bisa menyelamatkan Wira.

....

Keesokan harinya di aula utama balai prefektur. Dirja yang memakai seragam pejabat berwarna merah duduk di bawah plakat "Adil dan Mulia". Di kedua sisinya ada 2 baris petugas pengadilan yang memegang tongkat kayu.

Setelah mengetuk palu, Dirja berseru dengan ekspresi dingin, "Bawa Wira masuk!"

Petugas pengadilan menyahut secara serempak, "Siap!"

Kemudian, 2 petugas pengadilan membawa Wira masuk ke aula utama balai prefektur. Saat ini, penampilan Wira sangat berantakan dan bajunya dipenuhi bercak darah. Selain tatapannya yang masih fokus, kondisi tubuh Wira sangat parah!

Wira dan Dirja saling berpandangan. Tatapan mereka penuh dengan niat membunuh. Dirja mendengus dan berkata, "Wira, apa kamu tahu alasan aku memanggilmu ke sini?"

"Tahu!" ujar Wira. Dia mengangkat alisnya, lalu menguap dan melanjutkan, "Kamu masih berjuang di saat
이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요
잠긴 챕터
댓글 (1)
goodnovel comment avatar
Lina Wati
wah 1 hari update banyak,semangat thor...️
댓글 모두 보기

관련 챕터

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 572

    Dirja yang murka memandang ke luar dan berteriak, "Gafar, Ghufran, kalian yang bertanggung jawab memukul Wira!"Kedua pemuda di luar balai prefektur yang bertugas mengangkat tandu segera masuk, lalu merebut tongkat kayu dari petugas lain dan hendak menghajar Wira. Mereka adalah pelayan di Keluarga Muwana. Jadi, mereka harus mengikuti perintah Dirja.Dirja yang merasa puas membatin, 'Bocah sombong, aku akan menghajarmu dulu, lalu menyiksamu. Hari ini, aku akan membuatmu mengakui perbuatanmu dengan cara apa pun.'Kala ini, pintu masuk balai prefektur yang tertutup rapat bergetar hebat. Suara yang keras ini membuat kedua orang yang memegang tongkat kayu tertegun. Kemudian, suara hantaman terus terdengar, seperti ada yang berusaha menerobos pintu. Dirja berujar dengan ekspresi muram, "Coba lihat, siapa yang berani menerobos pintu balai prefektur!"Hari ini, Dirja akan menginterogasi Wira menggunakan siksaan berat. Jadi, dia menyuruh bawahannya untuk menutup pintu masuk balai prefektur.Ked

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 573

    Putro meninju mata kiri Dirja, lalu membentak, "Nggak ada yang perlu ditutupi. Apalagi, ini interogasi untuk kasus pembunuhan. Apa maksudmu melakukan interogasi tertutup? Kamu mau menggunakan siksaan berat, mengambinghitamkan Wira, dan memutarbalikkan fakta, ya?"Semua orang di tempat tertegun. Tidak ada yang menyangka Putro memukul prefektur. Namun, berdasarkan sifat Putro, hal ini cukup masuk akal.Dirja yang murka berujar, "Kamu ... beraninya kamu memukulku! Aku ini pejabat penting yang mewakili reputasi pemerintah .... Aduh!"Putro meninju mata kanan Dirja lagi dan mendengus. Dia berkata, "Orang sepertimu yang menindas rakyat, tamak, dan melanggar hukum untuk kepentingan sendiri nggak layak untuk mewakili pemerintah. Hari ini, aku memukulmu karena ingin mewakili para pejabat jujur di pemerintahan untuk memberimu pelajaran!"Putro masih belum puas setelah meninju Dirja 2 kali, dia mengangkat kakinya dan menendang Dirja. Salah satu dari orang-orang terpelajar berseru, "Apa gunanya pe

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 574

    Beraninya sekelompok orang berengsek ini menghajarnya, tetapi Dirga malah tidak bisa melawan mereka. Namun, Dirja bisa memvonis Wira yang membunuh pejabat dengan hukuman mati untuk melampiaskan emosinya.Putro mendongak dan berkata, "Kamu mulai saja interogasinya. Kami semua pengacaranya Tuan Wahyudi!" Ismanto, Gading, dan Kuswanto juga mengangguk.Ratusan orang terpelajar berujar dengan serempak, "Benar, kami sudah membentuk tim untuk menjadi pengacara Tuan Wahyudi!"Para petugas pengadilan di aula utama tersentak. Di antara ratusan orang terpelajar, ada belasan sarjana kerajaan, 50-an sarjana provinsi, dan 100-an sarjana kabupaten yang membentuk tim pengacara untuk membela Wira. Pengadilan ini ....Wira juga terkejut. Dia benar-benar tidak menyangka Putro akan memakai cara ini. Ini adalah tim pengacara terkuat yang tidak pernah muncul dalam era apa pun."Oke. Kalian boleh menjadi pengacara, tapi kalian nggak akan memenangkan pengadilan ini!" kata Dirja. Dia menggertakkan giginya dan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 575

    "Semuanya, kalian dengar sendiri, bukan? Apa kalian masih ingin melindunginya? Dia sudah membunuh lima pejabat dan membantai habis satu keluarga!" ujar Dirja dengan angkuh."Omong kosong!" Putro menghampiri 15 petugas patroli itu, lalu berujar, "Katakan padaku, kenapa Wahyudi membunuh Pak Agra dan empat petugas patroli itu!"Heh! Dirja mencibir di atas aula. Putro benar-benar konyol jika berharap dirinya akan mendapatkan kebenaran dengan bertanya terus terang seperti itu."Pak Agra membawa keempat orang kepercayaannya itu untuk membunuh keluarga Padli, mereka juga melecehkan istri dan pelayannya. Tuan Wahyudi murka dan lepas kendali hingga membunuh lima orang itu," jelas salah satu petugas patroli. Para petugas patroli lainnya mengangguk membenarkan.Ekspresi Dirja berubah drastis, dia memelototi 15 orang itu dan berseru marah, "Omong kosong apa kalian! Siapa yang memerintahkan kalian untuk memfitnah Pak Agra dan yang lainnya? Siapa yang sudah menyuap kalian?"Dirja benar-benar tidak m

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 576

    "Pasukan Rahasia Naga!" Melihat sekelompok orang itu, Putro dan belasan sarjana kerajaan lainnya mengernyit.Setelan ular piton bisa dikenakan oleh Raja dan bangsawan. Namun, setelan warna hitam adalah warna yang khusus dikenakan pejabat kecil. Kerajaan Nuala menggabungkan makna mulia dan rendah ini untuk dijadikan seragam pasukan rahasia kerajaan.Secara naluriah, pejabat sipil Kerajaan Nuala tentu saja menolak dan sangat menentang Pasukan Rahasia Naga. Untungnya, Pasukan Rahasia Naga tidak menonjolkan diri dan hanya muncul untuk menangani kejahatan serius.Kini, kedatangan Pasukan Rahasia Naga ke Kota Pusat Pemerintahan Lokana mengindikasikan kasus besar akan terjadi. Beberapa orang tanpa sadar memikirkan beberapa ramalan yang beredar di masyarakat akhir-akhir ini.Dirja segera berdiri dan berkata, "Salam, bolehkah aku tahu maksud kedatangan kalian ke sini?"Pemimpin Pasukan Rahasia Naga mengangkat dekret dan berujar, "Kami datang berdasarkan titah Yang Mulia. Dirja, Prefektur Kota P

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 577

    Dirja hampir menangis saking paniknya. Saat dia hendak membela diri, sekelompok Pasukan Rahasia Naga sudah menghampirinya. Mereka melepas topi dan seragam resmi Dirja, lalu langsung memasang belenggu pada tangan dan kakinya. Untuk mencegahnya bunuh diri dengan menggigit lidah, mereka juga memasukkan kain linen ke dalam mulutnya. Setelah itu, Pasukan Rahasia Naga menyeretnya pergi saat itu juga."Fitnah! Ini fitnah!" seru Dirja. Sorot matanya saat menatap Wira dipenuhi amarah bercampur penyesalan.Dirja tidak pernah menyangka bahwa istana akan memvonisnya bersalah hanya karena tiga ramalan itu. Kini, dia merasa sangat menyesal. Seharusnya dia tidak serakah. Seharusnya dia tidak membiarkan Wira menunda waktu! Tahu begini, Dirja seharusnya membunuh Wira!Setelah Dirja diseret ke penjara, Goro sang Wakil Prefektur Kota Pusat Pemerintahan Lokana menggantikan jabatan prefektur untuk sementara. Dia pun segera memberikan keputusan atas kasus Wira.Agra dan keempat petugas patroli telah melakuk

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 578

    "Aku ikut!""Aku juga akan bergabung!"....Seketika, banyak cendekiawan mengangkat tangan mereka dan menyatakan niat untuk bergabung dalam organisasi ini.Putro, ​​​​​​Gading, Kuswanto, dan Ismanto tampak jelas telah membahas masalah ini sebelumnya. Siapa pun yang bergabung dalam organisasi ini pasti dapat mengandalkan keempat orang itu di masa depan.Putro menoleh pada Wira dan bertanya sambil tersenyum, "Wahyudi, bagaimana denganmu?"Wira berbisik, "Kak Putro, apa yang sedang kamu rencanakan?" Dia merasa heran dengan Putro yang tidak biasanya tidak minum alkohol, lalu tiba-tiba mengungkapkan ide untuk mendirikan organisasi.Putro terkekeh dan menjawab, "Nanti saja baru kuceritakan, yang penting kamu mau bergabung dulu. Tenanglah, aku nggak akan mencelakaimu!"Wira menggertakkan gigi dan berujar, "Baiklah, aku juga akan bergabung!"Mendengar itu, semua cendekiawan mendadak menyatakan niatnya untuk bergabung.Putro kembali berujar, "Kalau begitu, mari kita pikirkan nama untuk organisa

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 579

    Wira menghela napas, lalu berkata, "Kak, aku tahu ini adalah niat baik darimu. Kamu memberikanku jabatan menakutkan untuk menggertak orang-orang, lalu mengumpulkan sekelompok cendekiawan sebagai pendukung supaya mereka nggak berani menggangguku lagi!"Mendengar perkataan Wira, Putro pun menjelaskan dengan serius, "Hehe, yang penting kamu memahami niat baikku. Tapi, ini bukan sekadar jabatan menakutkan! Kamu memiliki prestasi besar dalam penumpasan bangsa Agrel. Kamu juga menulis Pedoman Filsafat, ditambah dengan beberapa karya sastra yang akan dikenang selamanya.""Meskipun pemerintah nggak pernah mengakui prestasimu, sebagian cendekiawan masih akan menghormatimu dan bersedia bergabung dalam Asosiasi Perdamaian," timpal Putro.Wira pun bertanya sambil tersenyum, "Lalu, memangnya kenapa?""Dengan menjadi Ketua Asosiasi Perdamaian, para cendekiawan yang bergabung dengan asosiasi ini akan menjadi pendukungmu! Apa pun yang ingin kamu sampaikan, mereka akan menyampaikannya untukmu. Siapa pu

최신 챕터

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3330

    Dalam satu bulan terakhir, banyak hal telah terjadi.Osman secara sukarela menyerahkan segel kerajaan kepada Wira, sekaligus menyerahkan kendali atas Kerajaan Nuala. Dengan jatuhnya Kerajaan Nuala ke tangan Wira, negeri ini akhirnya benar-benar bersatu dan Wira menjadi kaisar di dunia!Hari itu menjadi hari perayaan bagi seluruh negeri! Kota utama di Provinsi Yonggu pun ditetapkan sebagai ibu kota baru.Sementara itu untuk suku utara, Wira menunjuk seseorang untuk mengambil alih kepemimpinan. Wilayah Kerajaan Agrel tetap damai karena Ararya dan Kresna menjalankan tugas mereka dengan baik.....Meskipun Wira telah menjadi kaisar, dia tetap memilih untuk tidak terlibat langsung dalam urusan pemerintahan, menyerahkan segala urusan istana kepada orang-orang kepercayaannya.Osmaro dan para menteri lainnya tetap sibuk mengatur negeri. Sedangkan Danu, Doddy, Nafis, dan lainnya kini menjadi jenderal besar yang menjaga berbagai wilayah, bahkan Agha juga mendapatkan posisi yang sama.Di sisi lai

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3329

    "Itu bukan urusanmu." Nafis menatap Baris dengan dingin. "Penggal kepalanya dan bawa pulang untuk kaisar kita!"Begitu perintah itu dilontarkan, Agha langsung bergerak.Baris bahkan tidak sempat memberikan perlawanan. Dalam sekejap, tubuhnya sudah tergeletak di atas genangan darah. Dengan demikian, suku utara sepenuhnya jatuh ke tangan Wira.Pasukan yang dipimpin oleh Nafis pun tetap tinggal untuk memastikan tidak ada lagi pergerakan dari suku utara......Tiga hari berlalu, Wira dan Trenggi memimpin pasukan mereka hingga berhasil mengepung Senia di depan gerbang suku utara.Namun, gerbang itu sudah tertutup rapat. Yang berjaga tidak lain adalah Ararya serta Kresna. Saat melihat pemandangan ini, Senia langsung menyadari bahwa Wira sudah lama menjalin kerja sama dengan Ararya dan Kresna, bahkan telah menyiapkan jebakan besar untuknya!Di medan pertempuran, Senia menoleh ke pasukannya yang tersisa. Dulu, dia begitu berambisi dan berani. Kini, hanya kelelahan dan kekalahan yang tersisa di

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3328

    "Ini adalah kesempatan terakhir kita!"Semua orang berpandangan, lalu mengangguk serempak.Begitu suara terompet serangan terdengar, Senia segera memimpin pasukannya maju, siap untuk merebut kota dengan paksa!Namun, tepat pada saat itu, terdengar seruan pertempuran dari belakang. Dalam sekejap, barisan belakang menjadi kacau balau!"Apa yang terjadi?" Senia segera menerima laporan dan menghentikan serangan."Wira tiba-tiba menyerang dari belakang! Karena nggak ada pertahanan di belakang sana, kita mengalami kerugian besar!""Selain itu, Wira dan pasukannya datang dengan persiapan matang. Kita harus mundur! Kalau kita terus bertahan di sini, seluruh pasukan bisa hancur!"Kini, mereka berada di posisi yang sangat tidak menguntungkan. Di depan ada pasukan Kerajaan Nuala, sementara di belakang ada Wira dan pasukannya.Situasi telah berbalik. Jika mereka tetap di sini, akhir mereka sudah bisa diprediksi.Senia menggertakkan giginya. Dengan wajah penuh amarah, dia berkata, "Sial! Kita terla

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3327

    Para jenderal mengangguk setuju. Memang benar Kerajaan Agrel sangat luas. Jika pasukan Wira masuk, mereka akan menghadapi banyak kendala. Dengan demikian, mereka bisa bertempur melawan Wira di wilayah mereka sendiri.Meskipun rakyat sembilan provinsi sangat mendukung Wira, hal itu tidak berlaku bagi penduduk Kerajaan Agrel. Bagi mereka, Wira adalah ancaman.Jika Senia berhasil menyatukan sembilan provinsi, penduduk Kerajaan Agrel juga bisa masuk dan hidup di sana, menikmati kehidupan yang jauh lebih baik daripada sekarang.Namun, semua itu dihalangi oleh Wira. Setidaknya, begitulah cara mereka melihatnya.Jadi, jika Wira masuk ke Kerajaan Agrel untuk bertempur, hasil akhirnya sudah bisa diprediksi. Para rakyat kemungkinan besar akan membantu Senia tanpa syarat. Pada saat itu, bagaimana mungkin Wira bisa membalikkan situasi?Bahkan, ada kemungkinan besar dia akan kehilangan seluruh pasukannya!Menyadari hal ini, para prajurit semakin bersemangat. Salah satu dari mereka berkata, "Jangan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3326

    Seorang jenderal berbicara demikian. Wajahnya masih dipenuhi bercak darah. Itu adalah darah musuh.Mereka telah bertempur selama tiga hari tiga malam, tetapi belum juga melihat secercah harapan. Bantuan pun tak kunjung tiba.Jika terus bertahan di sini tanpa solusi, hasil akhirnya sudah bisa ditebak. Kota ini akan jatuh dan semua orang akan terbunuh!"Bagaimana kalau Yang Mulia membawa pasukan keluar melalui gerbang utara? Di belakang sana ada pegunungan dengan pertahanan yang paling lemah. Kalau kita kirim pasukan untuk membuka jalan, kita bisa memastikan Yang Mulia dapat melarikan diri dengan selamat!" usul salah satu prajurit.Situasi mereka memang sudah sangat kritis. Jika tidak segera mengambil keputusan, tak ada yang bisa menebak bagaimana akhirnya. Mereka semua sangat khawatir.Terlebih lagi, Osman berada di tengah-tengah mereka. Jika sang raja tewas di sini, mereka benar-benar kehilangan kesempatan terakhir untuk membalikkan keadaan.Bahkan, mungkin tak akan ada lagi orang yang

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3325

    "Tenang saja, aku sudah mempersiapkan semuanya dengan matang. Sekalipun Senia memiliki kekuatan yang luar biasa, kali ini dia nggak akan bisa lolos!"Senyuman penuh percaya diri muncul di wajah Wira. Di Kerajaan Agrel, masih ada kartu truf terakhirnya, yaitu Ararya dan Kresna. Sebelum berangkat, dia telah menghubungi mereka berdua. Kemungkinan besar, mereka sudah mulai menguasai berbagai wilayah di Kerajaan Agrel saat ini.Mereka masing-masing memiliki puluhan ribu pasukan, sedangkan Senia membawa hampir semua pasukannya ke medan perang. Ini adalah kesempatan emas bagi Ararya dan Kresna.Jika Wira berhasil menekan Senia dari depan, sementara mereka berdua menguasai wilayah di belakangnya, tidak peduli seberapa hebat Senia, dia tidak mungkin bisa melarikan diri dari kehancuran.Oleh karena itu, Wira yakin hanya dengan 300.000 pasukan, dia dapat menaklukkan Senia dengan mudah. Ini bukanlah tindakan gegabah!Wira tidak pernah mengambil langkah yang tidak pasti. Jika tidak memiliki persiap

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3324

    "Karena nggak ada urusan lain lagi, kalian semua boleh pergi istirahat." Setelah memberi perintah, Wira melambaikan tangannya kepada para pejabat, lalu berbalik menuju bagian dalam istana.Para pejabat pun segera meninggalkan ruangan.Namun, saat baru sampai di depan pintu, Wira tiba-tiba berhenti. Tatapannya tertuju pada Nafis, lalu mengaitkan jarinya. "Aku ingin membahas sesuatu secara pribadi denganmu. Ikut aku."Nafis segera mengangguk dan mengikuti Wira menuju taman istana. Di taman itu, hanya ada beberapa dayang dan kasim yang melayani Wira. Selain itu, masih ada Nafis, Agha, dan Lucy.Sementara itu, Danu dan Doddy sedang mengurus para prajurit. Meskipun tidak mengalami pertempuran besar, perjalanan jauh tetap melelahkan.Mereka perlu beristirahat sebelum menempuh perjalanan panjang untuk ekspedisi ke Kerajaan Agrel. Mereka harus memulihkan semangat juang untuk memastikan semuanya aman.Wira bukan hanya ingin memenangkan perang, tetapi juga ingin meminimalisir korban di pihaknya.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3323

    "Kita masuk."Dengan satu perintah dari Wira, seluruh pasukannya bergerak menuju ibu kota Kerajaan Beluana.Dalam sekejap, Wira dan rombongannya telah memasuki kota. Sepanjang jalan, rakyat bersorak tanpa henti. Dari reaksi mereka, bisa dilihat betapa besar pengaruh Wira di hati rakyat.Di dalam istana.Di aula utama, Nafis telah mengirim orang-orangnya untuk sepenuhnya menguasai istana. Pasukan penjaga lama telah digantikan, jadi kini tempat ini sepenuhnya berada di bawah kendali Wira.Namun, satu hal yang mengejutkan Wira adalah betapa megahnya istana Kerajaan Beluana. Ciputra benar-benar tahu bagaimana menikmati kemewahan.Di aula, banyak orang sedang berlutut. Mereka adalah para pejabat yang dulunya melayani Ciputra. Begitu mendengar Wira telah memasuki kota, mereka segera datang dengan harapan untuk menyelamatkan diri.Wira memandang mereka sekilas, lalu berkata dengan tenang, "Semuanya, silakan berdiri."Para pejabat itu segera bangkit."Saudara sekalian, meskipun Kerajaan Beluan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3322

    Saat ini, Wira duduk di atas kudanya, di depan gerbang timur ibu kota. Di hadapannya adalah Danu dan yang lainnya."Kak, sekarang kita sudah sampai di sini, kenapa masih berhenti? Aku baru saja mendengar dari Nona Lucy tentang keadaan di pihak Osman. Kabarnya, Osman sudah hampir nggak bisa bertahan lagi.""Dalam beberapa hari ke depan, kemungkinan kota itu akan jatuh ke tangan Senia. Kalau saat itu tiba dan kita baru bergerak menuju Kerajaan Nuala, Osman mungkin sudah tewas ...."Rakyat Kerajaan Nuala berjuang mati-matian untuk mempertahankan kota mereka. Ditambah lagi, para prajurit dari Kerajaan Agrel sangat kejam. Jika mereka berhasil menerobos kota, pasti akan terjadi pembantaian dan yang menderita adalah rakyat.Osman adalah sekutu mereka. Danu sejak lama sudah menganggapnya sebagai bagian dari kelompok mereka sendiri. Bagaimanapun, setelah Wira berhasil menumbangkan Ciputra, tidak akan ada yang mampu menandinginya lagi. Penyatuan seluruh negeri hanyalah masalah waktu.Lucy juga m

좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status