Home / Fantasi / Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius / Chapter 1551 - Chapter 1560

All Chapters of Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius: Chapter 1551 - Chapter 1560

2718 Chapters

Bab 1551

Hasto mendengus. Julian juga segera berdiri di samping Wira dan Hasto. "Ini orang dari Sekte Gunung ya?" bisik Julian di telinga Wira dengan hati-hati.Wira menganggukkan kepalanya. Biksu Jubah Hitam di depannya memiliki aura membunuh yang sangat besar dan kultivasinya terasa kuat sehingga membuat orang merasa sangat tertekan.Melihat pria tua di depan, Julian mengernyitkan alisnya. Dia merasa sangat familier, tetapi tidak bisa mengingat di mana dia pernah bertemu dengan Biksu Jubah Hitam. Sekarang mereka sudah tahu pria tua itu adalah orang dari Sekte Gunung, sehingga tidak masalah bagi mereka untuk bertarung karena Sekte Gunung yang terlebih dahulu melanggar kesepakatan."Malah bertemu dengan Gadis Suci dari Sekte Langit di sini. Sepertinya kalian sudah berniat ingin ikut campur dengan urusan kerajaan, hanya belum tertangkap kita saja!"Setelah melihat Julian, Biksu Jubah Hitam itu langsung berbicara dengan nada sinis.Wira mengerti Biksu Jubah Hitam berniat untuk menyalahkan mereka.
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 1552

"Kalian ini apa kalau bukan sampah? Bertiga pun nggak sanggup melawan pria tua seperti aku, bahkan sudah bertarung begitu lama. Kalau berita ini tersebar, orang mungkin akan merasa Sekte Langit nggak sebanding dengan Sekte Gunung." Setelah menghentikan langkahnya, Biksu Jubah Hitam tidak lupa untuk menyindir ketiganya.Wira dan yang lainnya sama sekali tidak merespons, karena Biksu Jubah Hitam memang hebat dan memiliki metode penyerangannya sendiri."Kemampuanmu nggak seberapa, tapi mulutmu cukup luar biasa. Kamu bisa datang ke sini sendirian, pasti berencana untuk sendirian membunuh kita bertiga. Tapi sudah begitu lama pun belum berhasil, bukankah tenagamu jadi sia-sia?" Hasto tersenyum dan merendahkan Biksu Jubah Hitam. Pria itu terlalu percaya diri, pada akhirnya pasti akan mati dalam keangkuhannya sendiri."Sia-sia atau nggak, kita akan tahu nanti. Kalau nggak berhasil membunuhku yang sudah tua ini, kalian bertiga akan sangat memalukan, bahkan Gadis Suci juga terlibat. Hari ini, ak
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 1553

Wira dan Julian bersembunyi di dalam hutan dan tidak berbicara.Saat ini, Biksu Jubah Hitam terluka parah. Dia tidak tahu apakah cangkang itu beracun atau tidak, tetapi dia bisa merasakan dengan sangat jelas bahwa kondisi tubuhnya menjadi buruk. Dia memiliki firasat buruk jika pertarungan ini dilanjutkan, dia akan ditaklukkan mereka. Dia sangat percaya diri dengan kemampuannya, tetapi di hadapan senjata tersembunyi, semua kemampuan bela diri pun tampaknya tidak berguna.Namun, Hasto tidak memberi Biksu Jubah Hitam kesempatan untuk bernapas dan terus menyerang dengan sepenuh tenaga. Dalam keadaan tak berdaya, Biksu Jubah Hitam hanya bisa mengambil senjatanya dan kembali menghadapinya, sedangkan Wira di samping mereka menunggu kesempatan untuk bergerak. Biksu Jubah Hitam tidak tahu Wira dan yang lainnya bersembunyi di mana, yang berarti ada bahaya tak diketahui sedang menantinya."Kalian ini benar-benar keterlaluan. Hanya karena aku nggak menggunakan seluruh kekuatanku, jadi kalian mulai
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 1554

"Pak Tua, apa kamu nggak pernah mendengar trik tipu daya ini? Aku juga nggak berniat melakukan ini kepadamu. Kamu hanya perlu memberitahuku beberapa informasi, aku akan membiarkanmu pergi." Wira selalu mementingkan keadilan.Setelah mendengar perkataan Wira, Biksu Jubah Hitam mendengus dan memalingkan kepalanya dengan sangat kuat untuk menolak menjawab pertanyaan Wira.Melihat keteguhan Biksu Jubah Hitam, Wira berencana untuk meninggalkannya sendirian di sana. Dia berdiri dan berbicara dengan Julian dan Hasto sebentar, lalu berbalik dan bersiap untuk meninggalkan tempat itu.Biksu Jubah Hitam baru menyadari dia akan ditinggalkan begitu saja. Wira tidak akan membawanya pergi dan tidak akan melepaskannya dengan mudah juga. Tali yang mengikatnya sudah dilapisi dengan obat bius dan membuat tubuhnya lemah. Meskipun ada binatang buas yang datang dan akan memakannya, dia juga tidak bisa melawan. Lagi pula, matahari perlahan-lahan tenggelam dan ini saatnya bagi binatang buat untuk keluar."Say
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 1555

"Kamu yakin nggak mau jujur? Kalau kamu nggak mau jujur, kita akan pergi. Aku bisa menyelidiki informasi ini sendiri pun bisa mendapatkan jawabannya. Aku hanya memberimu kesempatan saja, jadi kamu harus memanfaatkannya baik-baik."Melihat Biksu Jubah Hitam tidak kooperatif, Wira segera berbalik dan berpura-pura akan pergi. Biksu Jubah Hitam menjadi panik, lalu menghelakan napas dan mengungkapkan kebenarannya."Aku memang nggak berniat untuk menyembunyikan hal ini darimu. Ceritanya seperti ini, sebenarnya Ciputra harusnya langsung membunuh Farrel. Tapi, dia nggak tega, jadi hanya mengurung adiknya. Dia berjanji nggak akan melepaskannya dan nggak ada orang lain yang akan tahu hal yang diketahui oleh Farrel."Wira benar-benar tidak menyangka orang-orang dari Sekte Gunung ini begitu kejam sampai membuat Ciputra membunuh adiknya sendiri. Bagaimana mungkin? Hubungan kakak adik ini sangat baik, itulah alasannya Ciputra memutuskan untuk mengurung adiknya seumur hidup daripada membiarkan adikny
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 1556

"Tuan, hamba benar-benar menyesal, hamba nggak berani melakukannya lagi kelak. Hamba hanya ingin bertahan hidup, jadi baru memberitahunya hal ini. Kalau hamba tahu hal itu akan berdampak besar bagi sekte, hamba pasti nggak berani membocorkannya. Harap Tuan bisa memberi hamba sebuah kesempatan lagi untuk menebus kesalahan!" Biksu Jubah Hitam langsung menjelaskan semua alasannya, tetapi beberapa detik kemudian, dia langsung mati dan darahnya berceceran di tempat itu.Pemimpin kelompok itu tidak memberikan Biksu Jubah Hitam kesempatan untuk berbicara. Bagaimanapun juga, Biksu Jubah Hitam sudah mengkhianati sekte, malah masih ingin menebus kesalahannya.Setelah selesai menangani mayat Biksu Jubah Hitam, target mereka kembali beralih ke Wira. Wira sudah tahu terlalu banyak, sehingga mereka harus membunuhnya dan menangkap gadis suci dari Sekte Langit itu hidup-hidup."Kenapa kalian masih berdiri di sana? Cepat pergi tangkap mereka. Para pria boleh dibunuh semuanya, tapi harus tangkap Gadis S
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 1557

Saat memasuki kediamannya, Wira mengamati sekeliling dengan sangat hati-hati. Dia khawatir akan ada sekelompok ahli bela diri yang tiba-tiba keluar dari salah satu kamar dan mengepung mereka atau menembakkan senjata tersembunyi. Selain Wira, ada beberapa orang yang sangat mahir menggunakan senjata tersembunyi juga. Mereka sudah berjalan cukup lama, tetapi tetap masih belum melihat ketiga istrinya.Saat Wira tiba di pintu kamar mereka, dia merasakan firasat buruk. Dia perlahan-lahan membuka pintu kamarnya dan tiba-tiba ada gumpalan debu yang memelesat keluar. Dia segera melindungi Julian yang berada di belakangnya."Hati-hati!"Terlihat seorang pembunuh yang muncul dengan sebuah pisau pendek di tangannya dan menyerang Wira. Setelah berteriak dengan keras, Julian menghalang di depan Wira. Untungnya, reaksi Hasto cepat sehingga keduanya terselamatkan.Saat pembunuh itu menunjukkan dirinya, Wira akhirnya melihat ketiga istrinya dan anaknya sedang diikat di dalam kamar. Dia berpikir pembunu
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 1558

Saat dalam keadaan tak berdaya dan pembunuh itu menyerangnya, Wira segera mengeluarkan senjata tersembunyinya dari pinggangnya dan membidik kening pembunuh itu.Pembunuh itu menghindari serangan Wira, tetapi pipinya tergores sedikit. Tatapannya perlahan-lahan menjadi dingin dan menatap Wira dengan penuh niat membunuh.Saat ini, hal ini bukan masalah Wira sendirian lagi, Hasto harus segera turun tangan atau Wira pasti tidak akan bisa mengalahkan pembunuh ini. Keduanya bekerja sama dan segera menundukkan pembunuh ini, lalu mengorek informasi tentang Sekte Gunung dari pembunuh itu. Namun, pembunuh itu sudah bunuh diri dengan meminum racun. Wira lupa memeriksa mulutnya, sehingga tidak bisa menghentikannya.Dengan matinya pembunuh itu, mereka hanya bisa merencanakan langkah mereka selanjutnya. Dilihat dari insiden ini, Wira menyadari dia harus memperkuat perlindungan, tidak boleh membiarkan orang lain memanfaatkan kesempatan ini untuk masuk ke dusun lagi. Dia juga memutuskan untuk tidak men
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 1559

Ishan memang hebat, tetapi kenapa bukan Ciputra sendiri yang memimpin pasukan? Berdasarkan sifat Ciputra, dia pasti akan turun tangan sendiri jika sudah memutuskan untuk berperang dengan Kerajaan Nuala. Dengan demikian, Ciputra baru bisa tenang. Namun, sepertinya sekarang Ciputra menyembunyikan sesuatu."Apa Kerajaan Nuala punya cara untuk menghadapi situasi ini?" tanya Wira. Dia mengetuk meja sambil memandang Biantara."Tentu saja ada. Mereka mengutus seorang jenderal yang hebat, namanya Prabu," jawab Biantara.Wira tentu pernah mendengar tentang Prabu. Dia memang orang yang hebat dan sangat kejam di medan perang. Setelah berhasil merebut sebuah kota, terkadang Prabu akan membantai semua penduduknya agar tidak ada kesalahan apa pun.Tidak disangka, Ishan bertarung dengan Prabu. Sepertinya, peperangan ini akan memakan banyak korban. Kemudian, Wira berpesan kepada Biantara, "Cepat utus orang untuk mengawasi situasinya. Kalau ada sesuatu yang terjadi, ingat beri tahu aku. Kamu harus mela
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 1560

Setelah mendengar ucapan Jalil, pasukan Kerajaan Nuala langsung tertawa terbahak-bahak. Bashar tidak menyangka Jalil melawannya dengan cara seperti ini.Bashar berkata, "Pemikiranmu benar-benar berbeda dengan orang lain. Aku bisa maju ke medan perang di usia semuda ini karena aku punya kemampuan bertarung yang hebat dan pintar. Nggak seperti kamu yang sudah tua, tapi pangkatmu masih begitu rendah."Bashar juga tidak mau kalah. Mereka berdua saling bertatapan dengan niat membunuh yang intens. Kemudian, keduanya mulai bertarung dengan pedang mereka. Bashar dan Jalil terus melancarkan jurus andalan mereka.Jalil memang lebih tua dari Bashar, tetapi Jalil sama sekali tidak mengalah kepada Bashar. Bagaimanapun, kemampuan bertarung adalah yang terpenting di medan perang, bukan usia seseorang.Jalil yang menunggangi kuda terus menyerang Bashar. Dia melancarkan serangan mendadak, tetapi Bashar berhasil menghindarinya.Bashar juga serius bertarung. Dia melompat dari kudanya, lalu menginjak tomb
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more
PREV
1
...
154155156157158
...
272
DMCA.com Protection Status