Mata wakil jenderal itu memancarkan kebingungan. Namun, segera setelahnya, matanya menyipit curiga. Dia berujar pada Ishan, "Jenderal Ishan, aku mendengar suara langkah kaki dan derap kuda datang ke arah kita ...."Saat berkata sampai sini, si wakil jenderal terlihat sangat panik. Matanya mendadak membelalak takut, napasnya terengah-engah, dan ekspresi terguncang terlihat di wajahnya. Dia berujar dengan ekspresi terkejut, "Ga ... gawat! Jenderal Ishan, sepertinya bala bantuan Prabu sudah tiba!"Mendengar itu, Ishan juga terlihat sangat terguncang. Dia benar-benar tidak berdaya sekarang. Napasnya mulai memburu, wajahnya diliputi kepanikan, dan tubuhnya bergetar hebat. "Bahaya! Cepat mundur, cepat perintahkan pasukan untuk mundur!" seru Ishan.Seruan panik banyak orang seketika memenuhi udara. Para wakil jenderal Ishan yang kalang kabut mundur dengan gila-gilaan.Prabu melihat semua itu dengan binar bengis di matanya. Dia berseru pada para prajurit di belakangnya, "Prajurit sekalian, lih
Baca selengkapnya