Semua Bab Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius: Bab 1571 - Bab 1580

2718 Bab

Bab 1571

Mengenai orang di belakang, Prabu sudah mengatur bawahannya untuk mengurus orang itu. Hanya dengan tindakan Ishan yang membawa ribuan orang datang untuk mencari masalah di depannya saja, sudah termasuk tindakan yang tidak menghormatinya. Tatapannya langsung memancarkan cahaya. Dia memandang Ishan yang berada di kejauhan dengan tenang dan tersenyum, lalu kembali berbicara dengan nada pelan."Ada beberapa hal yang jangan menganggap orang lain bodoh. Sebenarnya aku sudah tahu tentang trik kecilmu itu."Tatapan Prabu menjadi muram dan berkata dengan nada dingin, "Kalau ingin berperang, ayo perang! Apa aku akan takut dengan orang licik sepertimu? Sungguh lucu. Bukan hanya karena bawahanku banyak, meskipun nggak ada bawahan dan kamu ingin bertarung denganku, aku juga akan melayanimu!"Setelah Prabu mengatakan itu, keadaan di sekitar menjadi hening. Sebuah aura yang sangat kuat langsung meledak di tempat itu.Aura Prabu itu membuat jantung Ishan berdebar dan napasnya mulai terengah-engah. Eks
Baca selengkapnya

Bab 1572

"Eh?"Tatapan Prabu tiba-tiba menjadi sangat dingin dan mulai merasa gelisah. Dia menatap Ishan dengan tajam dan amarah di hatinya langsung meledak."Segera persiapkan semua orang!"Prabu melambaikan tangannya kepada asistennya di samping dan berbicara dengan nada yang pelan.Mendengar perkataan itu, asisten itu tidak ragu-ragu langsung menganggukkan kepalanya. Dia menyetujui perkataan Prabu tanpa ragu-ragu, lalu ekspresinya langsung terlihat marah dan tatapannya dipenuhi dengan kebencian. Tak lama kemudian, dia sudah menyiapkan pasukan.Saat melihat jumlah pasukan lawan yang begitu banyak, tanpa sadar hati Ishan merasa takut dan cemas. Tatapannya terlihat panik dan berbisik, "Mana pasukan kita? Masih berapa lama lagi mereka baru bisa tiba di sini?"Asisten Ishan yang berada di samping menelan ludah dengan cemas dan berkata dengan nada ragu, "Kalau dihitung, harusnya sudah tiba sekarang, tapi mengapa nggak ada yang tiba? Apa ada orang yang sengaja membuat masalah?"Setelah mendengar ka
Baca selengkapnya

Bab 1573

Perkataan Ishan itu membuat ekspresi Prabu tiba-tiba menjadi dingin. Tatapannya terlihat kejam dan muram, lalu mengepalkan tinjunya dengan erat. Dia berkata dengan nada dingin untuk menantang Ishan, "Benarkah? Ishan, apa kamu benar-benar berpikir kamu bisa melawanku dengan mudah hanya dengan sekelompok sampah di belakangmu ini?"Ekspresi Prabu terlihat sangat sinis. Tatapannya sangat muram dan berkata dengan nada dingin dan sinis, "Entah siapa sebenarnya orang yang sudah memberimu keberanian untuk berbicara seperti ini denganku?"Setelah mendengar pertanyaan singkat itu, tatapan Ishan tiba-tiba terlihat ganas. Dia merasa sangat gelisah dan ekspresinya langsung terlihat marah."Huh!"Nada bicara Ishan terdengar sangat meremehkan. Dia tersenyum dingin dan berkata dengan ekspresi cuek, "Sebenarnya, aku sudah memikirkan hal ini. Kalau kamu meremehkan kamu seperti ini, kenapa kita nggak bertarung saja dan lihat siapa yang akhirnya akan menjadi pemenangnya."Setelah terdengar suara teriakan
Baca selengkapnya

Bab 1574

Prabu berpikir jika tidak segera memberikan pelajaran yang kejam kepada mereka, siapa tahu apa yang akan terjadi nanti. Saat memikirkan hal itu, dia merasa makin tidak sabar. Napasnya mulai terengah-engah dan ekspresinya langsung menjadi dingin."Baiklah, aku lihat kalian satu per satu juga sudah nggak sabar lagi!"Tatapan Prabu terlihat muram dan dipenuhi kebencian. Dia tersenyum dengan sangat dingin dan kembali berkata dengan nada yang muram, "Ishan, hari ini aku akan tunjukkan kepadamu kehebatan yang sesungguhnya!"Setelah mengatakan kalimat singkat itu, saat ini ekspresi Prabu langsung menjadi muram. Dia sudah hampir tidak bisa menahan amarah di hatinya dan berkata dengan ekspresi yang sangat kejam, "Aku beri tahu, hari ini kamu pasti kalah!"Seiring dengan perintah dari Prabu, terdengar banyak suara teriakan dengan marah yang langsung meledak. Suara banyak langkah kaki dan teriakan kemarahan segera menyebar di udara. Perang yang dahsyat pun segera dimulai.Awalnya, Ishan tidak ing
Baca selengkapnya

Bab 1575

Entah mengapa, perasaan krisis yang belum pernah dirasakannya sebelumnya segera menyelimuti sekitar Ishan. Napasnya menjadi terengah-engah dan ekspresinya terlihat sangat gelisah. Terutama saat berhadapan dengan Prabu yang menatapnya dengan penuh niat membunuh dan kejam, membuatnya merasa gelisah dan ngeri. Sialan! Apakah si berengsek itu memiliki orang yang sangat hebat di belakang?Saat memandang Prabu, Ishan makin merasa tidak percaya diri dan perlahan-lahan ketakutan dengan ancaman itu. Hatinya merasa sangat gelisah. Dia berusaha untuk menahan amarah di hatinya, lalu berteriak dengan nada muram, "Hehe. Prabu itu pasti sengaja menakut-nakutiku. Dia selalu tahu hanya dengan memandangku seperti ini, mungkin aku akan gelisah. Dia pasti sengaja menggunakan trik licik ini untuk membuatku takut dan merusak semangat perang kita!"Ishan menatap Prabu dengan tatapan yang tajam dan menggenggam pedang panjang di tangannya dengan erat. Dia sangat ingin segera menyerang ke tenda dan langsung mem
Baca selengkapnya

Bab 1576

Awalnya, pasukan Prabu merasa khawatir dan takut karena terancam saat melihat Ishan yang langsung memimpin pasukannya. Setelah mendengar teriakan Prabu, satu per satu langsung bersemangat. Mereka semua memandang Prabu dan menunggu perintahnya.Tatapan Prabu terlihat sangat muram dan kejam. Dia tersenyum dan berteriak kepada semua pasukannya, "Pasukan-pasukan, sekelompok sampah dari Kerajaan Beluana ini berbicara omong kosong! Mereka ingin menggunakan kekuatan mereka yang memalukan ini untuk menghancurkan seluruh pasukan dan wilayah Kerajaan Nuala kita. Lucu, 'kan?""Benar!"Di bawah pimpinan Prabu, semangat para pasukan langsung meningkat. Dia tersenyum dan kembali berkata dengan yakin, "Kekuatan militer dan pertahanan Kerajaan Nuala kita kuat, jadi kita bisa mengalahkan pasukan kecil dari Kerajaan Beluana dengan sangat mudah. Benar, 'kan?""Benar, sangat mudah!"Ekspresi para pasukan terlihat gembira hingga bersorak dan menjawab perkataan Prabu dengan keras.Prabu juga segera meningka
Baca selengkapnya

Bab 1577

Ishan terkejut dan ekspresinya langsung terlihat ketakutan dengan kekuatan Prabu yang luar biasa. Entah mengapa, kuda yang ditungganginya dan kakinya seolah-olah terikat hingga sama sekali tidak bisa bergerak selangkah pun. Pada saat ini, dia akhirnya merasakan kecemasan dan kegelisahan di hatinya. Dia menelan ludahnya dan merasa napasnya mulai terengah-engah. Dia merasa Prabu ini benar-benar tangguh. Kekuatan Prabu yang luar biasa itu terus mengarah ke tempat di mana dia berada dengan ganas, hingga tatapannya menjadi cemas dan gelisah. Setelah berusaha menarik napas dalam-dalam sejenak, dia akhirnya bisa menstabilkan pikirannya.Setelah menstabilkan pikirannya, tatapan Ishan terlihat sangat kejam. Dia menatap Prabu dengan dingin berkata, "Dasar Prabu berengsek! Hari ini aku dikirim ke sini untuk menghadapimu, tujuannya adalah untuk membunuhmu. Kamu tunggu saja, cepat atau lambat kamu pasti akan mati di tanganku!"Pada detik berikutnya, Ishan langsung berteriak dengan marah. Tatapanny
Baca selengkapnya

Bab 1578

Tatapan Ishan terlihat kejam. Saat melihat Prabu terus menyerangnya dengan cepat, dia tiba-tiba tersenyum sinis dan menyindir, "Prabu, kamu benar-benar mengira kamu adalah tandinganku ya? Hehe. Lucu, sangat lucu sekali! Sampah sepertimu hanya bisa hidup dalam mimpi saja. Kalau kamu benar-benar hebat dan berani menghadapiku, coba saja. Aku akan menunjukkan kepadamu apa itu kekejaman!"Setelah mendengar perkataan Ishan, Prabu tiba-tiba tersenyum sinis. Tatapannya menjadi dingin, lalu kembali berkata dengan ekspresi yang kejam, "Aku beri tahu saja, orang sepertimu ini hanya bisa hidup sebagai sampah! Aku bisa memusnahkanmu kapan saja. Kalau kamu menyinggungku, bersiap-siaplah untuk mati!""Berhenti omong kosong dan mulailah. Kamu ini hanya menghabiskan waktu saja. Aku akan menyingkirkan orang sepertimu dan nggak akan memberikanmu kesempatan untuk berbicara lagi!"Keduanya bersiap untuk bertarung dengan sengit, tetapi mereka tetap terus saling menyindir.Pada saat itu, tatapan Ishan tiba-t
Baca selengkapnya

Bab 1579

Wajah Ishan terlihat sangat masam. Sekujur tubuhnya bergetar dan kebencian yang terpancar dari wajahnya perlahan makin kentara. Provokasi yang dilakukan Prabu terus-menerus akhirnya menyulut emosinya. Dia segera mengangkat pedang di tangannya dan menebas dengan kuat ke arah Ishan."Prabu, kamu cuma tua bangka yang banyak omong! Aku akan mencabut nyawamu hari ini!" seru Ishan.Saat ini, kebencian dan amarah di dada Ishan sudah tidak mampu dibendung. Binar matanya yang memancarkan kebengisan segera dirasakan oleh orang di sekelilingnya. Sejumlah besar prajurit di sana menyadari sesuatu yang tidak beres. Mereka tanpa sadar memandang ke arah Ishan berada dengan ekspresi panik.Namun, Ishan bukan orang yang mudah diintimidasi. Penghinaan dan provokasi Prabu telah menginjak habis batas kesabarannya. Dengan hati dikuasai amarah, dia mengangkat pedang dan menebaskannya dengan kuat."Ugh!""Serang!"Suara raungan marah bercampur ratapan kesakitan terus terdengar dari sekeliling. Tak lama, area
Baca selengkapnya

Bab 1580

Mata wakil jenderal itu memancarkan kebingungan. Namun, segera setelahnya, matanya menyipit curiga. Dia berujar pada Ishan, "Jenderal Ishan, aku mendengar suara langkah kaki dan derap kuda datang ke arah kita ...."Saat berkata sampai sini, si wakil jenderal terlihat sangat panik. Matanya mendadak membelalak takut, napasnya terengah-engah, dan ekspresi terguncang terlihat di wajahnya. Dia berujar dengan ekspresi terkejut, "Ga ... gawat! Jenderal Ishan, sepertinya bala bantuan Prabu sudah tiba!"Mendengar itu, Ishan juga terlihat sangat terguncang. Dia benar-benar tidak berdaya sekarang. Napasnya mulai memburu, wajahnya diliputi kepanikan, dan tubuhnya bergetar hebat. "Bahaya! Cepat mundur, cepat perintahkan pasukan untuk mundur!" seru Ishan.Seruan panik banyak orang seketika memenuhi udara. Para wakil jenderal Ishan yang kalang kabut mundur dengan gila-gilaan.Prabu melihat semua itu dengan binar bengis di matanya. Dia berseru pada para prajurit di belakangnya, "Prajurit sekalian, lih
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
156157158159160
...
272
DMCA.com Protection Status