Semua Bab Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius: Bab 1181 - Bab 1190

3036 Bab

Bab 1181

Namun, Ciputra masih ingin mencobanya. Setelah menstabilkan pasukannya, dia segera meninggalkan ibu kota dan menuju Dusun Darmadi.Kepulangan Wira membuat Wulan dan yang lainnya merasa lega. Semuanya berjalan dengan lancar, tetapi dia juga tahu ada beberapa hal yang mungkin harus segera dipersiapkan. Hubungannya dengan Keluarga Barus selamanya ada sebuah jarak. Dia harus segera membuat rencana untuk hal ini, tidak boleh ditunda lagi.Wira berpikir Keluarga Barus memang tidak melawannya sekarang, tetapi kelak mereka juga akan melakukannya. Dari tindakan Sigra, dia sudah bisa melihat tekad Sigra untuk bisa mengendalikannya sepenuhnya. Hanya dengan begitu, Sigra baru bisa merasa tenang tentang keselamatan Kerajaan Beluana. Jika begitu, dia tentu saja harus bersiap-siap untuk menghadapi masalah ini.Saat Ciputra datang ke tempat Wira dengan ekspresi yang segan, Wira masih bersedia memberi mereka saran dan rencana. Namun, sekarang situasinya sudah berubah menjadi seperti ini, sejujurnya dia
Baca selengkapnya

Bab 1182

Ciputra merasa kesulitan untuk membuat keputusan. Dia tidak berani berjanji kepada Wira. Bagaimana kalau hal ini memengaruhi rencana ayahnya? Ciputra benar-benar kebingungan."Keputusan ini nggak bisa ditetapkan sekarang. Kamu diskusikan dulu dengan ayahmu. Aku jamin Kerajaan Agrel pasti akan mendukungku," ucap Wira sembari tersenyum. Dia sangat yakin dengan ucapannya karena Kerajaan Agrel tidak bodoh. Mereka pasti akan membantu Wira, mana mungkin mereka membantu Keluarga Juwanto?"Oke," sahut Ciputra. Dia menarik napas dalam-dalam, lalu kembali ke istana untuk memberi tahu masalah ini kepada Sigra.Sigra mendengus dan menimpali, "Apa? Wira mau menguasai Provinsi Lowala? Ternyata ... dia berniat merebut kekuasaan juga."Ciputra menjelaskan, "Ayah, kita nggak akan bisa mengendalikan Wira dalam situasi sekarang ini. Ada Kerajaan Agrel dan Keluarga Juwanto yang mengancam keselamatan kita. Kalau kita nggak menyetujui Wira, dia akan bekerja sama dengan Keluarga Juwanto dan Kerajaan Agrel. S
Baca selengkapnya

Bab 1183

Kemudian, Senia tiba-tiba tertawa dan berujar, "Benar juga. Menahan Wira bukan hal yang gampang. Kalau Wira datang ke Kerajaan Agrel pada saat-saat seperti ini, pasti ada masalah."Setelah Senia selesai bicara, Raja Kresna menimpali, "Ibu Suri, kemungkinan ada 2 alasan Wira datang. Membujuk kita untuk mundur atau mengajak kita bekerja sama."Senia tersenyum dan menyahut, "Aku rasa Wira datang karena alasan kedua. Wira nggak mungkin berani membujuk kita mundur pada saat-saat seperti ini. Hanya saja ... Wira mau mengajak kita bekerja sama untuk hal apa?"Senia agak kebingungan karena dia memikirkan 2 kemungkinan. Yang pertama adalah Wira bekerja sama dengan Keluarga Juwanto. Keluarga Barus berselisih dengan Wira, jadi mungkin saja Wira ingin menghabisi Keluarga Barus. Kemungkinan kedua adalah Keluarga Barus bekerja sama dengan Wira untuk melawan Keluarga Juwanto. Menurut Senia, 2 kemungkinan ini bisa saja terjadi."Ibu Suri, Wira sudah diam-diam masuk ke ibu kota. Seharusnya, sebentar la
Baca selengkapnya

Bab 1184

Senia mengerjap setelah mendengar perkataan Wira. Kemudian, dia tersenyum dan berujar, "Keluarga Juwanto? Menurutmu, kenapa aku mau membantu kalian? Lagi pula, kami sudah beraliansi dengan Keluarga Juwanto."Setelah Senia selesai bicara, Wira menggeleng dan menimpali, "Ibu Suri, kita itu teman. Kalau kamu bilang begitu, bukannya kamu terkesan nggak tulus?"Senia tertawa dan menyahut, "Kalau begitu, kamu mau menunjukkan ketulusanmu dengan apa?"Wira menjulurkan 1 jarinya, lalu menceletuk, "Satu provinsi, yaitu Provinsi Ladu."Raja Kresna dan lainnya tertegun sesudah mendengar ucapan Wira, lalu mereka bertanya secara bersamaan, "Satu provinsi?" Mereka menebak maksud Wira adalah membagi 3 provinsi. Sebenarnya, pembagian seperti ini sangat normal. Masalahnya, Wira ada di sini.Awalnya, Wira tidak ingin merebut wilayah kekuasaan. Namun, kenapa sekarang dia mau menguasai 1 provinsi? Senia menyipitkan matanya dan bertanya, "Wira, sekarang kamu sudah berniat merebut kekuasaan?"Sesungguhnya, W
Baca selengkapnya

Bab 1185

Seperti Kerajaan Nuala yang makmur dan dihormati oleh negara lain dulu. Paling-paling Senia hanya perlu mempertahankan negara dalam kondisi seperti ini. Jadi, Kerajaan Agrel tidak akan begitu terpengaruh. Namun, Keluarga Barus berbeda.Wira menjelaskan, "Tebakan Ibu Suri memang benar. Keluarga Barus memang punya maksud seperti ini. Aku ... juga merasa nggak berdaya. Tapi, setidaknya niat Keluarga Barus sudah terlihat sekarang. Kalau Keluarga Barus sudah menguasai 9 provinsi dan pasukan di seluruh negara, keselamatanku pasti terancam. Jadi, aku harus membuat rencana untuk diri sendiri dan aku memutuskan untuk bertindak sendirian."Dunia ini sangat rumit, begitu pula dengan hati manusia. Awalnya, Wira tidak ingin bertindak sendirian. Dia hanya ingin menjalani hidupnya dengan tenang. Siapa sangka, Keluarga Barus malah berniat jahat sehingga membuat Wira merasa tidak berdaya.Senia berkata, "Aku tahu, jadi aku akan menyetujui permintaanmu. Tapi, bagaimana caranya melenyapkan Keluarga Juwan
Baca selengkapnya

Bab 1186

Hari ini, perang besar dimulai di 6 provinsi. Seratus ribu pasukan yang dipimpin Prabu sudah sampai di perbatasan Kerajaan Beluana. Sementara itu, Ciputra sudah bersiap-siap sejak awal. Lima puluh ribu pasukan berada di dalam kota, sedangkan 50 ribu pasukan lainnya sudah bersembunyi. Kala ini, Prabu memandang ke arah Kerajaan Beluana dengan ekspresi dingin.Di sisi lain, pasukan Kerajaan Agrel yang dipimpin Giandra sudah sampai di perbatasan Provinsi Ladu. Namun, mereka hanya bersandiwara. Pengawal pribadi Giandra tersenyum dan bertanya, "Yang Mulia, apa kita perlu bertindak?"Giandra hanya tertawa setelah mendengar pertanyaan pengawal pribadinya, lalu berujar, "Tentu saja kita akan bertindak. Tapi, kita hanya bersandiwara. Perintahkan 10 ribu pasukan untuk berteriak di luar supaya sandiwaranya lebih meyakinkan."Giandra sudah menerima perintah dari Senia. Dia tentu tahu bahwa hari ini mereka tidak benar-benar berperang, melainkan hanya untuk melakukan tipu muslihat. Giandra berkata, "
Baca selengkapnya

Bab 1187

Saat memikirkan hal itu, ekspresi Prabu langsung berubah."Serang mereka!" Ekspresi Prabu terlihat sangat ketakutan.Namun, Ciputra langsung berkata, "Prabu, sudah terlambat. Sekarang kuberi tahu kamu, aku yakin Wira juga sudah mulai menyerang Kerajaan Ahola! Kamu juga nggak bisa melarikan diri lagi, pasukan dari Raja Tanuwi sudah dalam perjalanan ke sini! Saat 200 ribu pasukan berkumpul, itu akan menjadi saatnya Keluarga Juwanto hancur!"Mendengar perkataan Ciputra, ekspresi Prabu menjadi sangat muram. "Berengsek! Kerajaan Agrel malah berani melanggar janji!"Seketika, Prabu hilang kendali. Dia tidak pernah membayangkan situasinya akan seperti ini."Soal persahabatan dengan Kerajaan Agrel, bagaimana mungkin kamu bisa menandingi Wira? Lagi pula, Kerajaan Agrel dan kamu memang akan sangat sulit untuk menang melawanku dan Wira, jadi untuk apa dia harus membantumu? Prabu, tindakanmu ini sama saja dengan mencari mati!" kata Ciputra sambil tersenyum dan tatapan yang sinis.Seratus ribu pasu
Baca selengkapnya

Bab 1188

Mendengar perkataan itu, ekspresi Kumar terlihat ketakutan. Setelah merenungkannya cukup lama, dia langsung berkata, "Lari! Saat ini, kumpulkan semua pasukan untuk melarikan diri dari Provinsi Sebra! Sekalian selamatkan kakakmu! Hanya satu cara ini untuk tetap hidup!"Kumar tidak memiliki waktu untuk bersedih.Gibran menjadi bengong, tetapi dia juga tahu saat ini adalah saat yang sangat genting. Tanpa basa-basi lagi, dia segera mengumpulkan pasukan.Dalam sekejap, 20 ribu pasukan berkumpul, lalu Kumar dan keluarganya langsung pergi meninggalkan Kerajaan Ahola. Dia tahu jika mereka tetap menjaga kota, mereka tidak akan bisa bertahan. Mereka hanya bisa melarikan diri dan mencari kesempatan di lain hari. Jika tidak, mereka pasti akan mati. Dengan cara ini, mungkin mereka masih memiliki kesempatan untuk bangkit kembali lagi.Di sisi lain, saat Ciputra dan Prabu sedang bertarung, Raja Tanuwi sudah tiba di tempat itu. Seratus delapan puluh ribu pasukan melawan seratus ribu pasukan. Meskipun
Baca selengkapnya

Bab 1189

Keluarga Juwanto tidak mungkin bangkit kembali, sehingga Keluarga Barus dan Kerajaan Agrel tentu saja tidak akan menghabiskan terlalu banyak kekuatan untuk memusnahkan Keluarga Juwanto. Jika ada salah satu pihak yang menghabiskan terlalu banyak kekuatannya, keseimbangannya akan terganggu.Terutama Kerajaan Agrel yang sudah bersusah payah menguasai satu provinsi. Jika kehilangan terlalu banyak pasukan, mereka juga akan sulit mempertahankan provinsi itu dan malah akan direbut oleh Keluarga Barus.Oleh karena itu, Keluarga Juwanto masih memiliki peluang untuk melarikan diri."Benar. Kamu pikirkan dengan saksama dulu, apa Keluarga Barus dan Kerajaan Agrel akan berusaha sekuat tenaga untuk membunuh Prabu? Selain itu, Prabu ini kuat dan hebat, mungkin keduanya pun bukan tandingannya!"Setelah mendengar perkataan Wira, Biantara tidak membantahnya."Prabu memang sangat kuat. Bukan hanya kemampuan bela dirinya hebat, tapi kemampuannya dalam memimpin pasukan pun nggak ada yang bisa menandinginya
Baca selengkapnya

Bab 1190

Setelah mendengar itu, Biantara makin mengagumi Wira. Meskipun dia sudah tahu kegeniusan Wira dan selalu berusaha mengikuti jejak Wira. Namun saat ini, dia menyadari bahwa pemikirannya masih kurang jauh dibandingkan Wira. Langkah Wira ini benar-benar terlalu luar biasa. Bukan hanya menghancurkan Keluarga Juwanto, dia juga meninggalkan sebuah ancaman bagi Keluarga Barus.Wira dan yang lainnya sudah mendapatkan satu provinsi dan menghabisi Keluarga Juwanto, tetapi mereka mungkin masih tidak bisa tenang. Setelah Kerajaan Ahola, sekarang Keluarga Nuala yang menjadi masalah mereka yang baru.Pada saat itu, sebuah surat datang. Setelah membacanya sejenak, Biantara tersenyum. "Kak Wira, sesuai perkataanmu, perang besar sudah berakhir. Dengan bantuan Kumar, dari 120 ribu pasukan Prabu, hanya tersisa empat puluh ribu pasukan yang berhasil melarikan diri! Tempat mereka melarikan diri adalah Kerajaan Nuala! Melihat itu, Kerajaan Agrel langsung mundur dan Ciputra juga nggak berani mengejar lagi! K
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
117118119120121
...
304
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status