Yudha mendekat sambil memegang surat perintah di tangannya."Prabu, terima perintah!" Yudha menatap Prabu dan langsung berbicara.Setelah melihat Yudha sekilas, Prabu menarik napas dalam-dalam. Dia terus berusaha menghibur dirinya sendiri, tetapi saat melihat kejadian itu, hatinya tetap merasa sangat tidak nyaman."Kenapa? Prabu, kamu ingin menerima perintah sambil berdiri, ya?" Yudha menatap Prabu dengan dingin. Dia tentu saja mengerti apa yang sedang dipikirkan Prabu. Orang ini seperti dewa perang bagi Keluarga Juwanto, bahkan dianggap sebagai orang yang kelak akan menguasai dunia. Namun sekarang, situasinya tidak sama seperti dulu lagi.Mendengar perkataan itu, Prabu tiba-tiba tersenyum. "Tidak mungkin saya berani berbuat seperti itu, saya hanya terkejut. Prabu siap menerima perintah!"Setelah mengatakan itu, Prabu juga berlutut di lantai. Namun, saat berlutut dan menundukkan kepalanya, ekspresi wajahnya malah terlihat dingin."Prabu, aku nggak akan bicara banyak. Mulai hari ini, ka
Read more