Semua Bab Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius: Bab 1221 - Bab 1230

3036 Bab

Bab 1221

Tidak ada yang menyangka bahwa ada hal seperti itu di dunia ini. Wira awalnya mengira dia bisa hidup tenang selama beberapa tahun, tetapi malah muncul Sekte Langit dan Sekte Gunung.Parahnya, yang memegang kendali atas dunia ini bukan lagi Sekte Langit, melainkan Sekte Gunung. Wira sungguh gusar memikirkan semua ini.Wira tidak ingin menjadi penguasa dunia, juga tidak ingin ditindas. Kalau tidak ditangani dengan baik, Sekte Gunung mungkin akan membunuh dirinya.Wira mengerti tujuan Biksu Baju Hijau memberinya buku rahasia. Yang pertama untuk menaklukkan dunia agar dunia damai secepat mungkin. Setelah Kerajaan Nuala bersatu kembali, Sekte Gunung pun tidak akan ikut campur urusan duniawi.Yang kedua, jika Wira tidak berniat untuk menguasai dunia, dia bisa memperkuat diri dan melindungi diri sendiri. Sepertinya, Biksu Baju Hijau benar-benar memahami dirinya.Wira merasa tidak berdaya. Dia hanya bisa bertindak sesuai dengan spekulasinya. Jadi, hal pertama yang dilakukannya adalah berlatih
Baca selengkapnya

Bab 1222

Wanita di tengah danau itu tampak tersenyum. Kemudian, dia menginjak permukaan danau dan tiba di hadapan Biksu Baju Hijau.Biksu Baju Hijau pun tersenyum, lalu bertanya, "Puspa, kamu bosan di sekte, jadi keluar jalan-jalan?"Mendengar ini, wanita yang bernama Puspa pun membalas sambil tersenyum, "Guru, kamu juga tahu aku nggak bisa hidup terlalu lama lagi. Jadi, aku ingin menikmati pemandangan indah ini sebisanya."Biksu Baju Hijau menarik napas dalam-dalam mendengarnya. Tebersit kesedihan pada ekspresinya. Di sisi lain, Puspa meneruskan, "Guru, jangan terlalu dipikirkan. Ini memang sudah takdirku. Sayangnya, aku membuat Sekte Langit malu ...."Biksu Baju Hijau buru-buru menimpali, "Puspa, jangan bicara begitu. Sekte Langit berutang padamu. Kalau bukan karena pertarungan 60 tahun sekali ini, kamu nggak mungkin mengalami hal seperti ini. Kamu nggak mungkin begini di usia muda ...."Biksu Baju Hijau merasa sangat sedih saat mengatakannya. Dunia ini sungguh kejam, seorang wanita muda yang
Baca selengkapnya

Bab 1223

Puspa tentu ingin melihatnya juga, jadi langsung mengangguk dan menyetujui, "Ya, aku akan pergi ke sana. Jangan sampai ada penyesalan di kehidupanku ini."Puspa tersenyum, tampak keseriusan pada ekspresinya. Di sisi lain, Wira tentu tidak tahu apa-apa. Selain berbisnis dan berlatih buku rahasia itu, tidak ada lagi yang dilakukannya.Hari ini, Putro tiba-tiba mencarinya. "Tuan, Kompetisi Puisi Naga akan dimulai lagi. Meskipun bukan diadakan di sini, ini tetap termasuk kompetisi dunia. Kini dunia sedang kacau, tapi sastrawan Provinsi Lowala tetap dipenuhi minat. Jadi, bagaimana kalau Tuan mengadakannya juga?"Mata Wira sontak berbinar-binar mendengarnya. Benar, mengadakan kompetisi puisi. Dia berharap budaya Provinsi Lowala bisa menjadi yang nomor satu di dunia. Jadi, kompetisi puisi ini tentu harus diadakan."Kak Putro, terima kasih sudah mengingatkanku. Provinsi Lowala sudah stabil sekarang, tapi nggak banyak sastrawan di sini. Karena kehidupan rakyat sudah terjamin, mereka seharusnya
Baca selengkapnya

Bab 1224

Kompetisi Puisi Naga Biru sedang dipersiapkan. Saat ini, Wira teringat pada Tanuwi yang tiba-tiba melancarkan serangan pada Kompetisi Puisi Naga sehingga dia dan Dirga harus melindungi Perbatasan Loko.Peristiwa ini seperti baru terjadi. Akan tetapi, banyak perubahan terjadi di dunia ini. Tidak ada yang menyangka bahwa situasi akan menjadi seperti sekarang.Kerajaan Nuala sudah terpecah. Keluarga Barus menempati 4 provinsi, Kerajaan Nuala menempati 3 provinsi, sedangkan Wira dan Kerajaan Agrel masing-masing menempati 1 provinsi.Meskipun demikian, dunia justru menjadi lebih tenang. Hanya saja, Wira masih mengkhawatirkan hal lain, yaitu Sekte Gunung. Begitu memikirkan ini, Wira merasa waktu sangat terdesak."Suamiku, lagi mikir apa?" tanya Wulan. Terlihat ketiga istrinya menghampirinya sambil tersenyum.Wira melirik mereka sekilas. Setelah merenung sesaat, dia menjawab, "Bukan apa-apa. Aku hanya merasa perubahan selama 2 tahun ini terlalu besar ...."Meskipun keadaan di luar terus berub
Baca selengkapnya

Bab 1225

Wira tentu tidak akan menolak tamu-tamu ini. Bagaimanapun, jika ada yang mempelajari sesuatu dari kompetisi ini, berarti dia telah membuat kontribusi untuk dunia. Hanya saja, sepertinya mereka tidak akan pernah menguasai metode yang dimiliki Wira.Saat ini, di bawah Gunung Naga Biru, terlihat sebuah panggung besar yang dibangun hanya dalam setengah bulan. Di atas panggung, terdapat banyak meja. Di atas meja, terdapat pula kuas dan tinta.Ada banyak acara dalam Kompetisi Puisi Naga Biru ini, ada sesi mencocokkan puisi, juga ada sesi membuat puisi. Intinya, ada banyak tahap sebelum menentukan pemenang terakhir. Bisa dibilang, seluruh dunia menantikan kompetisi puisi ini.Begitu kompetisi dimulai, Wira, Putro, Gading, Ismanto, dan Kuswanto sama-sama naik ke panggung. Bawah panggung awalnya sangat berisik karena banyak orang yang berdiskusi. Namun, begitu melihat kemunculan orang-orang ini, suasana menjadi hening.Yang datang mengikuti kompetisi hari ini adalah para pelajar dari berbagai n
Baca selengkapnya

Bab 1226

"Meskipun ada begitu banyak kontestan dan belum tentu mendapat prestasi yang memuaskan, aku berharap kalian bisa mempelajari banyak hal dari kompetisi ini. Semoga kalian bisa meningkatkan diri sendiri dengan kompetisi ini," lanjut Gading."Ya!" Seluruh hadirin bertepuk tangan. Mereka semua mengungkapkan kekaguman terhadap Gading. Memperoleh juara memang penting, tetapi ada banyak hal yang bisa mereka pelajari di sini. Apabila bisa meningkatkan kemampuan, itu berarti kedatangan mereka tidak sia-sia.Kemudian, Ismanto melangkah maju dan tersenyum tipis sambil berucap dengan tegas, "Semuanya, kompetisi puisi ini akan menambah wawasan kalian. Ini adalah wawasan yang sangat kalian inginkan. Kali ini, kuharap kalian bisa mewujudkan impian masing-masing di sini!"Setelah mendengarnya, para hadirin bertepuk tangan lagi. Ekspresi semua orang dipenuhi senyuman antusias.Yang terakhir adalah Kuswanto. Dia juga tersenyum sembari berkata, "Semuanya, aku setuju dengan pernyataan teman-temanku tadi.
Baca selengkapnya

Bab 1227

[ Bunga krisan mekar, bunga krisan layu. Gagak liar terbang tinggi, pemiliknya belum kembali. Selembar tirai melambai di bawah bulan dan angin. ]"Bagus, benar-benar puisi bagus!"Banyak orang di sekitar memberikan pujian pada pemuda ini. Dia tampak sangat percaya diri, lalu berkata sambil tersenyum, "Kalian sudah terlalu memujiku!"Begitu mendengar keramaian di sekitar, Wira segera mendekat karena penasaran. Setelah membaca kalimat itu, dia langsung mengangguk puas. Beberapa pria tua juga berjalan turun dari panggung dan mulai berkeliling.Pada saat yang sama, tiba-tiba terdengar sorak-sorai dari kejauhan. Wira segera tertarik oleh suara ini dan berjalan ke sana. Dia melihat di antara kerumunan, ada seorang wanita yang wajahnya buruk rupa, tetapi malah memiliki tulisan tangan yang bagus. Wanita itu tengah menulis dengan cepat di atas selembar kertas.Wira tampak mendekat dan memperhatikan dengan saksama. Setelah itu, dia baru menyadari bahwa bukan hanya tulisannya yang bagus, tetapi k
Baca selengkapnya

Bab 1228

"Babak pertama berakhir!" Seiring terdengarnya kata-kata itu, banyak orang yang meletakkan kuas mereka.Sebenarnya, keempat pria tua telah membaca sekilas puisi mereka. Mereka dapat memahami puisi yang ditulis oleh semua orang. Tentu saja, mereka juga telah menentukan 20 orang yang lolos.Apa yang membuat Wira terkejut adalah di antara 20 orang ini, hanya ada 3 orang yang berasal dari Provinsi Lowala .... Wira sebenarnya mampu memahaminya. Bagaimanapun, Provinsi Lowala selalu menjadi daerah miskin yang tertinggal, di mana penduduknya hanya sibuk mencari nafkah, bahkan tidak memiliki waktu untuk membaca atau menulis. Ada 3 orang yang lolos saja sudah cukup bagus.Meskipun Wira telah mengambil alih Provinsi Lowala, saat ini baru beberapa bulan berlalu. Bagaimana mungkin dia dapat mendorong semua orang untuk lebih menekuni puisi dan sastra dalam sekejap? Itu jelas hal yang mustahil. Jadi, Wira memang sudah menduga hasil seperti ini.Saat ini, keempat pria tua tampak berdiskusi di samping.
Baca selengkapnya

Bab 1229

Putro merasa terharu, hatinya terlintas perasaan simpati terhadap wanita itu.Mendengar perkataan tersebut, wanita itu tersenyum. "Terima kasih banyak, Pak. Aku sudah lama menerima kenyataan ini. Puisi ini juga hanya ungkapan awal dari perasaanku saja. Kalau terlalu menyedihkan, aku akan menggantinya dengan puisi lain."Setelah mengatakan itu, wanita itu mengambil pena dan kembali menulis puisi yang baru, tetapi puisinya kali ini berbeda. Puisi itu mengandung pemikiran yang sangat mendalam hingga membuat orang yang membacanya mendapat pencerahan.[ Ombak bergulung menerpa perahu bambu, mengantarkannya pada langit teduh puluhan ribu mil. ]Begitu membaca dua baris puisi itu, beberapa pria tua itu langsung tertawa."Hahaha. Anak muda memang seharusnya punya pikiran yang terbuka seperti ini! Sekilas, puisi ini terdengar seperti situasinya nggak ada harapan lagi, tapi punya makna yang dalam. Puisi ini memang luar biasa! Biasanya orang selalu terbawa situasi yang dihadapinya. Nak, aku kagum
Baca selengkapnya

Bab 1230

Di perlombaan puisi itu, puisi dari orang lain juga sangat bagus. Wira yang melihat puisi itu juga diam-diam menganggukkan kepalanya. Namun, dibandingkan dengan karya Julian, puisi mereka masih kalah. Tak lama kemudian, tiga pemenang juga sudah diputuskan, Julian tentu saja termasuk di antaranya."Tiga pemenangnya sudah diputuskan, nggak ada yang keberatan, 'kan?"Saat Putro mengumumkan hasilnya di depan publik, tidak peserta yang protes. Bagaimanapun juga, saat ini puisi Julian adalah yang terbagus dan tidak ada yang bisa menandinginya. Namun, Julian bisa menjadi salah satu dari ketiga pemenang itu membuat semua orang terkejut. Alasannya tidak lain adalah karena penampilan Julian yang kurang menarik sebagai seorang wanita. Namun, ada beberapa orang yang tidak peduli karena kagum dengan bakat wanita itu."Babak kedua sudah berakhir, ayo kita mulai babak ketiganya! Pak, lebih baik temanya apa ya?" Pada saat ini, Wira berbicara.Mendengar perkataan itu, Putro dan ketiganya merenungkannya
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
121122123124125
...
304
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status