Share

Bab 1186

Author: Arif
Hari ini, perang besar dimulai di 6 provinsi. Seratus ribu pasukan yang dipimpin Prabu sudah sampai di perbatasan Kerajaan Beluana. Sementara itu, Ciputra sudah bersiap-siap sejak awal. Lima puluh ribu pasukan berada di dalam kota, sedangkan 50 ribu pasukan lainnya sudah bersembunyi. Kala ini, Prabu memandang ke arah Kerajaan Beluana dengan ekspresi dingin.

Di sisi lain, pasukan Kerajaan Agrel yang dipimpin Giandra sudah sampai di perbatasan Provinsi Ladu. Namun, mereka hanya bersandiwara. Pengawal pribadi Giandra tersenyum dan bertanya, "Yang Mulia, apa kita perlu bertindak?"

Giandra hanya tertawa setelah mendengar pertanyaan pengawal pribadinya, lalu berujar, "Tentu saja kita akan bertindak. Tapi, kita hanya bersandiwara. Perintahkan 10 ribu pasukan untuk berteriak di luar supaya sandiwaranya lebih meyakinkan."

Giandra sudah menerima perintah dari Senia. Dia tentu tahu bahwa hari ini mereka tidak benar-benar berperang, melainkan hanya untuk melakukan tipu muslihat. Giandra berkata, "
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1187

    Saat memikirkan hal itu, ekspresi Prabu langsung berubah."Serang mereka!" Ekspresi Prabu terlihat sangat ketakutan.Namun, Ciputra langsung berkata, "Prabu, sudah terlambat. Sekarang kuberi tahu kamu, aku yakin Wira juga sudah mulai menyerang Kerajaan Ahola! Kamu juga nggak bisa melarikan diri lagi, pasukan dari Raja Tanuwi sudah dalam perjalanan ke sini! Saat 200 ribu pasukan berkumpul, itu akan menjadi saatnya Keluarga Juwanto hancur!"Mendengar perkataan Ciputra, ekspresi Prabu menjadi sangat muram. "Berengsek! Kerajaan Agrel malah berani melanggar janji!"Seketika, Prabu hilang kendali. Dia tidak pernah membayangkan situasinya akan seperti ini."Soal persahabatan dengan Kerajaan Agrel, bagaimana mungkin kamu bisa menandingi Wira? Lagi pula, Kerajaan Agrel dan kamu memang akan sangat sulit untuk menang melawanku dan Wira, jadi untuk apa dia harus membantumu? Prabu, tindakanmu ini sama saja dengan mencari mati!" kata Ciputra sambil tersenyum dan tatapan yang sinis.Seratus ribu pasu

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1188

    Mendengar perkataan itu, ekspresi Kumar terlihat ketakutan. Setelah merenungkannya cukup lama, dia langsung berkata, "Lari! Saat ini, kumpulkan semua pasukan untuk melarikan diri dari Provinsi Sebra! Sekalian selamatkan kakakmu! Hanya satu cara ini untuk tetap hidup!"Kumar tidak memiliki waktu untuk bersedih.Gibran menjadi bengong, tetapi dia juga tahu saat ini adalah saat yang sangat genting. Tanpa basa-basi lagi, dia segera mengumpulkan pasukan.Dalam sekejap, 20 ribu pasukan berkumpul, lalu Kumar dan keluarganya langsung pergi meninggalkan Kerajaan Ahola. Dia tahu jika mereka tetap menjaga kota, mereka tidak akan bisa bertahan. Mereka hanya bisa melarikan diri dan mencari kesempatan di lain hari. Jika tidak, mereka pasti akan mati. Dengan cara ini, mungkin mereka masih memiliki kesempatan untuk bangkit kembali lagi.Di sisi lain, saat Ciputra dan Prabu sedang bertarung, Raja Tanuwi sudah tiba di tempat itu. Seratus delapan puluh ribu pasukan melawan seratus ribu pasukan. Meskipun

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1189

    Keluarga Juwanto tidak mungkin bangkit kembali, sehingga Keluarga Barus dan Kerajaan Agrel tentu saja tidak akan menghabiskan terlalu banyak kekuatan untuk memusnahkan Keluarga Juwanto. Jika ada salah satu pihak yang menghabiskan terlalu banyak kekuatannya, keseimbangannya akan terganggu.Terutama Kerajaan Agrel yang sudah bersusah payah menguasai satu provinsi. Jika kehilangan terlalu banyak pasukan, mereka juga akan sulit mempertahankan provinsi itu dan malah akan direbut oleh Keluarga Barus.Oleh karena itu, Keluarga Juwanto masih memiliki peluang untuk melarikan diri."Benar. Kamu pikirkan dengan saksama dulu, apa Keluarga Barus dan Kerajaan Agrel akan berusaha sekuat tenaga untuk membunuh Prabu? Selain itu, Prabu ini kuat dan hebat, mungkin keduanya pun bukan tandingannya!"Setelah mendengar perkataan Wira, Biantara tidak membantahnya."Prabu memang sangat kuat. Bukan hanya kemampuan bela dirinya hebat, tapi kemampuannya dalam memimpin pasukan pun nggak ada yang bisa menandinginya

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1190

    Setelah mendengar itu, Biantara makin mengagumi Wira. Meskipun dia sudah tahu kegeniusan Wira dan selalu berusaha mengikuti jejak Wira. Namun saat ini, dia menyadari bahwa pemikirannya masih kurang jauh dibandingkan Wira. Langkah Wira ini benar-benar terlalu luar biasa. Bukan hanya menghancurkan Keluarga Juwanto, dia juga meninggalkan sebuah ancaman bagi Keluarga Barus.Wira dan yang lainnya sudah mendapatkan satu provinsi dan menghabisi Keluarga Juwanto, tetapi mereka mungkin masih tidak bisa tenang. Setelah Kerajaan Ahola, sekarang Keluarga Nuala yang menjadi masalah mereka yang baru.Pada saat itu, sebuah surat datang. Setelah membacanya sejenak, Biantara tersenyum. "Kak Wira, sesuai perkataanmu, perang besar sudah berakhir. Dengan bantuan Kumar, dari 120 ribu pasukan Prabu, hanya tersisa empat puluh ribu pasukan yang berhasil melarikan diri! Tempat mereka melarikan diri adalah Kerajaan Nuala! Melihat itu, Kerajaan Agrel langsung mundur dan Ciputra juga nggak berani mengejar lagi! K

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1191

    Apalagi, Sigra juga mendapatkan Provinsi Sebra yang merupakan markas besar Keluarga Juwanto.Pada saat ini, setelah meninggalkan pasukan penjaga, Ciputra juga kembali ke ibu kota. Dia melaporkan tentang situasi pertempuran dan kehilangan dua ratus ribu pasukan. Namun, Prabu tidak tewas dalam pertempuran, malah melarikan diri menuju ke arah Kerajaan Nuala."Setelah pertempuran ini, Keluarga Juwanto nggak akan bisa bangkit kembali! Tapi ... mereka sudah pergi ke perbatasan Kerajaan Nuala. Hal ini ... sungguh ... memusingkan!" Ekspresi Sigra menjadi sangat muram.Mendengar perkataan itu, Ciputra menarik napas dalam-dalam dan tiba-tiba muncul sebuah pemikiran aneh di hatinya. "Ayahanda, menurut Anda ... apa Wira sudah memperhitungkan hal ini sejak awal?"Begitu mendengar pertanyaan itu, Sigra dan Farrel terkejut, terutama Sigra yang juga merasa seperti itu. Dia bergumam, "Kalau Wira sudah memperhitungkan hal ini sejak awal ... berarti perhitungannya ini terlalu kejam!"Saat terkejut, tatap

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1192

    Masalah sudah sampai seperti ini sehingga tidak ada gunanya membahas siapa yang salah lagi. Kumar adalah orang yang berlapang dada. Meskipun kalah, bukan berarti mereka rugi sepenuhnya. Setidaknya, mereka masih memiliki 40.000 pasukan.Sebelum pergi, mereka juga mengambil banyak harta Keluarga Juwanto sehingga masih ada peluang untuk bangkit kembali, meskipun tidak akan semudah itu."Ayah, apa yang harus kita lakukan sekarang? Ini adalah wilayah Kerajaan Nuala. Mungkin mereka sudah tahu kalau kita menyerang wilayah mereka. Kalau Yudha memimpin 60.000 pasukan kemari, takutnya kita nggak bisa melawan! Kita sudah pasti mati kalau Kerajaan Nuala bekerja sama dengan Keluarga Barus!" ucap Prabu dengan panik. Terlihat kecemasan pada tatapannya.Mendengar ini, Kumar menarik napas dalam-dalam dan menyahut, "Sepertinya, satu-satunya cara untuk sekarang adalah bergabung dengan Kerajaan Nuala."....Pada saat yang sama, Jihan sedang berada di kamar tidurnya. Tiba-tiba, Saiqa masuk dan membawa Yudh

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1193

    Keluarga Juwanto tidak akan bisa mempertahankan wilayah tersebut. Mendengar ini, Yudha pun bertanya, "Yang Mulia, apa pendapat Anda?"Maksud Yudha tentu saja apakah Jihan akan menerima Keluarga Juwanto atau melenyapkan mereka. Selain kedua ini, tidak ada pilihan lain lagi.Jihan tersenyum sambil berucap, "Keluarga Juwanto akan mencari kita untuk bernegosiasi. Mungkin, surat mereka sudah dalam perjalanan kemari."Begitu ucapan ini dilontarkan, seorang pelayan wanita berjalan masuk dan melapor, "Yang Mulia, ada surat rahasia!"Saiqa yang mendengar ini pun mengambilnya, lalu menyerahkannya kepada Jihan. Begitu melihatnya, Jihan terkekeh-kekeh dan berkata, "Lihat, Keluarga Juwanto memilih untuk bergabung dengan kita."Yudha bertanya, "Keluarga Juwanto sangat ambisius. Jika membiarkan mereka berada di sini, apa akan timbul masalah?"Jihan mengangguk sambil menyahut, "Jika dalam situasi normal, aku pasti sudah menghabisi mereka. Keluarga Juwanto memang penyebab kekacauan ini, tapi ... nggak

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1194

    Wira cukup memiliki kesan baik terhadap Yahya. Ketika dia berada di Kerajaan Nuala, Yahya yang bersikap paling ramah padanya. Kecerdasan Yahya pun membuatnya takjub!Yahya baru berusia 10 tahun, tetapi kecerdasannya melampaui anak-anak seusianya. Sayangnya, Raja Bakir malah diracuni oleh Keluarga Juwanto. Jika tidak, Yahya mungkin bisa menjadi penguasa hebat."Siapkan kediaman, bawa mereka kemari. Aku ingin menemui Yahya," perintah Wira.Di sisi lain, Yahya, Alina, dan beberapa pelayan yang mengikuti mereka merasa sangat gugup. Alina menatap Yahya sambil bertanya dengan cemas, "Yahya ... kita berada di wilayah kekuasaan Wira. Apa dia akan membunuh kita?"Yahya menggeleng sembari menjawab, "Nggak akan, Guru orang paling baik dan ramah di dunia ini.""Wira ... baik dan ramah?" tanya Alina dengan heran. Bagaimana bisa Yahya menilai Wira seperti itu?"Ya, tenang saja, Ibu. Guru nggak akan melukai kita. Di Provinsi Lowala ini, kita mungkin bisa hidup tenang tanpa terlibat dalam perebutan ta

Latest chapter

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3014

    Ekspresi Lucy yang selalu berdiri di belakang Wira juga menjadi dingin."Tuan Wira, kami sama sekali nggak punya niat buruk. Kedatangan kami kali ini hanya untuk membahas sesuatu denganmu. Sejujurnya, kami berdua juga terpaksa bertemu dengan Tuan Wira dengan cara seperti ini," kata Kresna.Ararya dan Kresna segera turun dari kuda mereka dan memerintah pasukan di belakang mereka untuk berhenti, lalu mendekati Wira. Dwipangga juga segera mengikut di belakang mereka."Ada urusan apa kalian mencariku?" tanya Wira. Selama ini, hubungannya dengan kedua orang di depannya ini tidak begitu dekat, meskipun sebelumnya mereka sempat berinteraksi. Namun, sejak hubungannya dengan Senia makin memburuk, hubungan mereka juga makin merenggang.Lagi pula, orang yang berbeda suku pasti memiliki pemikiran yang berbeda. Apalagi kedua raja di depannya ini juga berasal dari wilayah tandus di utara, Wira tentu saja tidak memiliki kesan baik terhadap mereka."Nggak perlu berpura-pura di depan kami. Kamu sudah l

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3013

    Wira malas untuk menanggapi Agha, jelas Agha ini keras kepala. Meskipun dia terus menjelaskannya, mungkin juga tidak akan berguna dan semuanya hanya bisa bergantung pada Agha sendiri. Mungkin karena Agha masih muda, sehingga masih menolak beberapa hal. Seiring bertambah usianya, mungkin pandangan Agha akan perlahan-lahan berubah.Wira mengalihkan pandangannya pada Wendi dan perlahan-lahan berkata, "Nona Wendi, apa rencanamu selanjutnya? Setelah pulang nanti, bagaimana kalau kamu ikut aku pergi Gedung Nomor Satu. Kelak aku pasti akan memperlakukanmu dengan penuh hormat."Lucy yang duduk di samping juga segera menganggukkan kepala dan berkata, "Aku rasa nggak ada gunanya pergi ke Gedung Nomor Satu. Lebih baik ikut aku saja, kita kembangkan jaringan mata-mata bersama-sama. Kak Wendi pasti pernah dengar tentang jaringan mata-mata, 'kan? Ini adalah organisasi intelijen nomor satu di dunia. Kita butuh bakat seperti Kak Wendi."Dia berpikir Wendi memiliki bakat yang sangat langka dan juga mah

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3012

    Wira dan rombongannya juga merasa agak lelah karena mereka menemui banyak masalah saat berada di wilayah barat, sehingga mereka memperlambat langkah mereka dalam perjalanan pulang ke Provinsi Yonggu. Mereka berhenti untuk beristirahat setiap kali melihat penginapan dan membuat perjalanan mereka menjadi jauh lebih lambat.Di sebuah penginapan. Melihat sudah hampir tiba di Provinsi Yonggu, Agha berkata sambil makan dan tersenyum, "Kak Wira, apa kita benar-benar akan pulang begitu saja? Aku sebenarnya nggak suka berada di rumah, lebih menyenangkan berada di luar seperti ini. Berjalan bersama saudara-saudara, bukankah itu adalah hal yang menyenangkan?""Kalau harus terus dikurung di rumah, tulang-tulang di tubuhku terasa berkarat. Kak Dwija, kamu juga merasa begitu, 'kan?"Sebenarnya, Agha hanya ingin terus berpetualang di luar.Begitu sibuk, manusia memang akan terbiasa dengan ritme itu. Namun, begitu bersantai, mereka juga perlahan-lahan menjadi jauh lebih malas. Keinginan untuk bermain

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3011

    Dahlan menatap Senia yang berada di depannya dengan ekspresi khawatir. Mereka sudah berkali-kali mencari masalah dengan Wira, tetapi setiap kali hasilnya selalu tidak menyenangkan karena Wira selalu berhasil mengatasinya dengan baik. Ini semua bukan hanya karena Wira beruntung saja, tetapi karena Wira dikelilingi oleh orang hebat juga. Menghadapi Wira memang hal yang merepotkan.Meskipun kal ini Ararya dan Kresna yang langsung memimpin pasukan mereka dan ditambah dengan banyaknya pasukan elite, Dahlan merasa mungkin hasilnya juga tidak akan memuaskan. Namun, sekarang situasinya sudah mendesak, mereka tidak mungkin mundur lagi. Setidaknya tidak bisa menyerah begitu saja, melainkan harus mempersiapkan diri untuk hasil terburuk terlebih dahulu.Senia yang berada di samping perlahan-lahan berkata, "Kalau mereka kalah, ya sudah. Asalkan kita bisa menguji tekad mereka, itu saja sudah cukup. Ini juga salah satu tujuanku kali ini. Lagi pula, sebentar lagi kita mungkin akan bertarung habis-habi

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3010

    Melihat Dahlan yang berjalan mendekat, Senia bertanya dengan nada datar, "Kenapa mencariku malam-malam begini?""Apa Kresna dan Ararya berencana untuk membangkang perintah kita dan memulai perang melawan kita?"Dahlan segera menjawab, "Ibu nggak perlu khawatir tentang hal itu. Mereka berdua sudah mengikuti perintahmu dan telah membawa pasukan untuk mengejar Wira.""Selain itu, aku diam-diam menyelidiki orang-orang yang mereka bawa. Semuanya adalah prajurit terbaik dari yang terbaik. Tampaknya, kali ini mereka benar-benar bertekad untuk membantu kita membunuh Wira."Wira adalah ancaman besar. Keberadaannya bukan hanya membawa masalah besar bagi Dahlan, tetapi juga bagi Senia.Sebelumnya, mereka kehilangan 5 miliar gabak secara cuma-cuma dan Wira menggunakan uang itu untuk memperkuat dukungannya di kalangan rakyat. Kini, status Wira terus meningkat.Di seluruh sembilan provinsi, pengaruhnya tak tergoyahkan. Bahkan di Kerajaan Nuala dan Kerajaan Beluana, pengaruh Wira juga sangat besar. I

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3009

    "Rencanamu sebenarnya cukup bagus, setidaknya memberi kita jalan untuk menyelamatkan diri. Hanya saja ....""Dahlan sudah mulai memberi tekanan kepada kita. Apa yang harus kita lakukan selanjutnya? Kita nggak mungkin membawa keluarga besar ikut berperang, 'kan?" tanya Kresna dengan alis berkerut.Karena Dahlan sudah mencari mereka, kemungkinan besar dia juga telah menugaskan orang-orang untuk diam-diam mengawasi mereka. Setiap gerakan kecil pasti akan segera sampai ke telinganya.Jika mereka benar-benar membawa keluarga mereka pergi, hal itu pasti akan segera terungkap dan mereka mungkin tidak akan bisa melarikan diri terlalu jauh. Hasil akhirnya dapat ditebak dengan mudah. Inilah situasi yang paling tidak ingin dilihat oleh Kresna."Siapa yang bilang kita harus membawa keluarga besar?" balas Ararya. "Yang perlu kita lakukan sekarang cuma mengikuti instruksinya, membawa beberapa orang, dan pergi ke lokasi yang telah diberikan untuk mengejar Wira.""Begitu bertemu dengan Wira, kita bisa

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3008

    "Kalaupun Wira menolak kita, dengan begitu banyak kekayaan yang kita miliki, kita bisa pergi ke mana saja dan tetap akan hidup dalam kemewahan, 'kan?"Uang bisa menggerakkan segalanya. Tidak peduli di mana pun, itu adalah aturan yang berlaku!Semua ini terdengar masuk akal. Namun, Kresna tetap menghela napas dan berkata, "Membawa keluarga besar meninggalkan Kerajaan Agrel ya? Menurutmu ini realistis?""Jangan lupa, Ratu punya puluhan ribu pasukan, sementara kita cuma punya 10.000 tentara kalau digabungkan. Kalau benar-benar terjadi perang, siapa yang akan rugi kalau bukan kita?""Lagi pula, kalau orang sebanyak itu mencoba meninggalkan Kerajaan Agrel, informasi itu pasti akan sampai ke telinga Kaisar. Begitu dia tahu, mungkin kita akan mati di perjalanan sebelum sempat kabur."Kresna tampaknya semakin pengecut. Ini karena dia telah mengalami terlalu banyak hal menyakitkan dalam hidupnya.Bertahun-tahun lalu, anaknya mati di tangan Senia. Terakhir kali, dia hampir kehilangan keluarganya

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3007

    "Baik." Kresna segera menyetujui dengan tegas, lalu mengantar Dahlan keluar. Jika Dahlan terus berada di sini, takutnya umurnya akan menjadi pendek.Namun, setelah Dahlan pergi, kondisi Kresna tetap terlihat buruk. Wajahnya masih suram. Saat ini, dia duduk di aula besar dan terus menghela napas. Dia benar-benar berada dalam dilema. Lantas, apa yang harus dilakukan selanjutnya?Dari luar, terdengar suara langkah kaki mendekat. Tidak lama kemudian, Ararya muncul, diikuti oleh Dwipangga di belakangnya.Kini, Dwipangga telah memegang kekuasaan penuh atas pasukan Kerajaan Agrel dan memiliki posisi yang sangat tinggi. Selain itu, di wilayah timur, dia memiliki status absolut. Semua orang telah menganggapnya sebagai pewaris. Kelak, posisi Ararya akan diwariskan kepada Dwipangga.Melihat orang yang dikenalnya datang, Kresna segera berdiri dan berjalan mendekat sambil berkata, "Akhirnya kamu tiba! Aku baru saja mengantar Dahlan pergi. Tujuan kedatangannya ke sini benar-benar buat aku bingung da

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3006

    Kresna telah mendengar tentang tindakan Senia sebelumnya. Senia telah berulang kali mencoba membunuh Wira secara diam-diam, tetapi setiap kali hasilnya selalu nihil. Bahkan, semua usahanya berakhir dengan kegagalan total.Senia bahkan hampir mengorbankan putranya sendiri dalam proses itu. Jika Senia sendiri tidak mampu melakukannya, bagaimana mungkin dia mengharapkan dirinya dan Ararya untuk membunuh Wira?Atau mungkin ... Senia sebenarnya berniat membunuh dirinya dan Ararya? Hanya saja, dia berencana menggunakan tangan Wira untuk melakukannya?Kresna tak kuasa merinding. Di satu sisi ada serigala, di sisi lain ada harimau. Dia merasa seperti orang yang berdiri di jembatan rapuh, tidak tahu harus melangkah ke mana dan tidak berani bergerak sembarangan.Apa pun keputusan yang diambilnya, itu bisa membawa kehancuran pada dirinya sendiri dan tidak ada jalan kembali. Menyesal pun tidak akan ada gunanya!Setelah hal ini disampaikan kepada Ararya, Ararya pasti juga akan secemas dirinya."Dar

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status