Home / Romansa / Dinikahi tapi Tak Dicintai / Chapter 1 - Chapter 10

All Chapters of Dinikahi tapi Tak Dicintai: Chapter 1 - Chapter 10

143 Chapters

Kebenaran yang Menyakitkan

"Fagan tidak pernah mencintaimu." Kalimat itu keluar dari mulut seorang wanita cantik berwajah pucat dengan pakaian pasien sebuah rumah sakit. "Hanya akulah wanita yang ada di hatinya." Tiba-tiba hatiku terasa nyeri dan perih dalam waktu yang bersamaan mendengar kalimat yang keluar dari mulut wanita yang amat sangat aku benci itu. Tapi, aku bukan wanita bodoh yang akan langsung percaya dengan mulut wanita yang juga tidak membenciku itu. Kubiarkan saja dia berbicara sesukanya. "Sikap lembut yang dia tunjukkan hanya untuk menyakiti hati Ardiaz. Mungkin kamu tidak sadar, tapi Ardiaz sangat mencintaimu. Dia sudah berusaha menghalangi kamu untuk menggantikan posisiku tapi kamu terlalu naif dengan sok jadi pahlawan kesiangan untuk keluarga yang gila hormat itu."Ardiaz? Dia mulai menyebut nama lain lagi. Ardiaz adalah adik iparku yang sudah lebih dulu akrab denganku sebelum aku menikahi kakaknya. Sepertinya, wanita ini tidak pernah berubah meski kini keadaannya sudah sangat memprihatin
last updateLast Updated : 2023-04-05
Read more

Kejutan yang tak diharapkan.

Aku segera memesan taksi online begitu keluar dari kamar perawatan Mayang. Tak perlu menuggu lama, sebuah mobil berhenti setelah kami sampai di depan rumah sakit. Segera aku naik disusul Adiba setelah mengkonfirmasi pemesanan pada pak sopir. Sepanjang perjalanan pulang aku hanya diam, nampak Adiba kebingungan dan khawatir. Mungkin dia takut akan di marahi Mas Fagan kalau sampai ketahuan jika dirinya yang mengantarku untuk bertemu Mayang. Harusnya gadis ini tak perlu merasa takut, aku tidak akan memberitahu Mas Fagan. Aku tidak mungkin membuat Adiba terkena masalah. Dari semua kerabat dan sepupu Mas Fagan hanya Adiba yang paling dekat denganku dan aku juga menyayanginya seperti layaknya saudara kandung. Mungkin karena umur kami yang tidak terpaut jauh sehingga aku dan Adiba sangat akrab dan kompak. Kurang 4 bulan lagi umurku genap 20 tahun dan Adiba baru sebulan lalu berumur 19 tahun. Jika bukan karena terpaksa menikah dengan Mas Fagan mungkin sekarang aku sedang sibuk dengan tugas k
last updateLast Updated : 2023-04-05
Read more

Tamparan pertama.

Mas Fagan berdiri dengan kemeja biru muda yang tadi pagi kusiapkan. Namun, kemeja itu sekarang terlihat sedikit kusut dengan lengan bajunya di tarik ke atas sampai siku dan jas abu-abunya juga entah kemana. Dengan sorot mata tajam dan dingin dia berjalan kearahku. Spontan aku mengerutkan dahi melihat tatapan tajamnya yang selama ini tak pernah aku lihat sebelumnya. "Dari mana kamu?" bentaknya "Kamu menemui wanita itu?" sambungnya dengan nada yang tak kalah dingin dengan tatapannya. "Meizura, jawab pertanyaanku!! Apa kamu menemui wanita itu?" sentaknya yang membuatku berjingkat kaget. "Iya." Seketika wajah dan telinganya memerah. "Bukankah aku sudah melarangmu? Beraninya kamu melanggar laranganku!" geramnya dengan suara tertahan. Ini kali kedua aku melihatnya semarah ini. Pertama ketika dia sedang bertengkar dengan salah satu sepupunya yang istrinya menggosipkan aku sebagai perebut Mas Fagan dari mantan kekasihnya dan inilah yang kedua. "Kenapa kamu tidak ingin aku bertemu dengan
last updateLast Updated : 2023-04-05
Read more

Menjemput ajal.

Mas Fagan kini menatapku dengan mata berkabut. "Maaf, sudah kasar padamu," bisiknya sembari membelai lembut sebelah pipiku. Lalu, ia mencium bibirku selanjutnya tangannya mulai bergerilya melepas kancing piyama yang aku pakai. Deg!Aku menepis tangannya dan kudorong kasar laki-laki itu sampai tersingkir dari atas tubuhku. "Jangan berani menyentuhku!!!" sentakku dengan nada dingin dan tatapan tajam. Sontak saja tatapan matanya berubah. Sayangnya, aku tak peduli. "Aku suamimu. Aku punya hak atas dirimu," jawabnya yang langsung kusambut dengan senyum remeh. "Untuk sekarang. Tapi, tunggu saja aku akan mengajukan gugatan ke pengadilan." Aku beranjak turun dari ranjang. Namun, baru satu kakiku mencapai lantai, dengan kasar Mas Fagan menarikku kembali ke atas ranjang. "Apa kamu berpikir untuk kembali bersama Ardiaz? Kamu pikir dia akan menerimamu setelah kita bercerai?" ujarnya kembali mengukung tubuhku dengan tubuhnya yang besar. Pertanyaannya seolah membenarkan semua tuduhan Mayan
last updateLast Updated : 2023-04-05
Read more

Penolong

"Astaga, Mbak!" pekiknya sambil berlari lalu menaiki ranjang. "Mbak ditampar Kak Fagan? Leher Mbak juga kenapa merah, berdarah lagi?" Adiba nampak shock melihat keadaanku. "Hemmm... bisa tolong ambilkan minum! Tenggorokanku rasanya sangat kering." Adiba langsung berlari keluar kamar, setelah lima menit ia kembali dengan sebotol air mineral. "Minum dulu, Mbak." Aku tersenyum. Sepupu Mas Fagan ini memang sangat baik dan sayang padaku. "Makasih," ucapku pelan."Aku tidak menyangka Mas Fagan tega melakukan ini sama kamu Mbak." Wajah Adiba kini terlihat sedih dengan mata yang sudah berair. Aku menggelengkan kepala. "Jangan menangis, atau aku juga akan menangis." Jujur, hatiku sangat sakit. Selama ini, aku mengorbankan cita-cita dan keinginanku demi menjadi seorang istri yang baik dan penurut untuknya. Namun, apa yang kini aku dapatkan? Rasa sakit. 'Tidak hanya hatiku, tubuhku pun kamu lukai, Mas.' batinku. "Aku tidak menangis, jadi Mbak juga jangan menangis." Adiba berucap sambil m
last updateLast Updated : 2023-04-05
Read more

Mengumpulkan bukti.

Setelah melakukan visum, Adiba menyarankan untuk sekalian tes darah. Memeriksa apa aku terjangkit penyakit yang sekarang menggerogoti tubuh Mayang dan Ardiaz. Sekitar satu jam lebih kami menunggu dan bersyukur hasilnya sangat melegakan. Ternyata meski Mas Fagan sangat mencintai mantan tunangannya itu tapi dia masih bisa menjaga batasan yang tidak boleh dia langgar. Tidak seperti Ardiaz, sudah menjalin hubungan terlarang dengan calon kakak iparnya, adik iparku itu juga melanggar larangan agama. Menurut pengamatanku adik Mas Fagan itu memang agak bandel dan suka bikin onar. Aku mengenal Ardiaz saat kami membantu di acara pernikahan salah satu sepupu kami. Saat itu aku dan Ardiaz menjadi pasangan kembang mayang. Aku masih disekolah sedangkan Ardiaz baru memasuki bangku kuliah. Ardiaz sangat humble dan sangat ramah, berbeda dengan Mas Fagan yang cool dan sedikit bicara. Awal-awal kenal aku agak menghindar. Ya, bisa dikatakan aku seperti Mas Fagan. Hanya dengan orang tertentu saja aku b
last updateLast Updated : 2023-04-12
Read more

Pulang [Author POV]

Sudah dua hari ini Meizura tinggal di rumah Zaskia. Ponselnya tak berhenti berdering sejak semalam. Hanya ketika ponselnya itu kehabisan daya baru panggilan masuk dari nomor Fagan berhenti. Semalaman Fagan menelpon dan mengirim pesan berisi ancaman jika Meizura tidak segera pulang. Pri itu sepertinya mengira jika Meizura akan pergi menyusul Ardiaz ke luar negeri. [Pulang! Kamu masih istriku. Patuhlah atau kamu tahu apa yang bisa aku lakukan.][Pulang!!! Lihat apa yang aku lakukan!] Pesan Fagan kini disertai foto sebuah paspor dibakar. [Cepat pulang! Jangan menguji kesabaranku!]Beberapa isi pesan yang Fagan kirim ke ponsel Meizura. Namun, tak sedikit pun wanita berambut panjang itu ingin membalasnya. Saat ini yang dia inginkan hanya ketenangan. "Pria itu gak capek apa telponin kamu mulu?" Zaskia mengambil duduk di sebelah Meizura. "Dendam sudah menutup matanya sampai membuatnya tak memliki rasa lelah dan bosan," jawab Meizura masih dengan menatap layar televisi. "Lalu apa renca
last updateLast Updated : 2023-04-13
Read more

Marah

Ucapan Meizura langsung membuat empat orang itu melebarkan matanya kaget. Terlebih Fagan, pria itu langsung berdiri dengan tangan mengepal kuat. Dia tidak menyangka ancamannya kemarin tidak sedikitpun membuat istrinya itu takut. "Tidak. Aku tidak akan menceraikan kamu," tegas Fagan. "Aku sama sekali tidak peduli. Yang pasti aku tidak ingin hidup dengan pria munafik seperti kamu," ujar Meizura dengan tatapan menantang. Perlahan tangannya membenarkan syal di lehernya untuk memberi isyarat pada Fagan jika dirinya masih memiliki satu senjata untuk melawan pria itu"Zura!!!" bentak Furqon. "Jaga ucapan dan sikapmu. Fagan itu suamimu kamu harus menghormatinya." Wajah Furqon sudah memerah karena marah. Tangannya mengepal kuat sampai membuat kuku-kuku jarinya memutih. Sarah yang duduk di samping Furqon tak melepaskan tangannya dari lengan pria itu. Wanita itu takut jika suaminya akan lepas kontrol dan memukul anak tirinya itu. "Pa, biar aku bicara dulu sama Zura. Dia pasti punya alasan.
last updateLast Updated : 2023-04-13
Read more

Kembali bertengkar

Pov Meizura. "Khemm.... Aku lapar.... Kita mampir dulu cari makan," ucap Mas Fagan tiba-tiba."Kamu mau makan apa?" tanyanya tapi tak kuhiraukan, aku tetap membisu dan mengarahkan pandanganku ke luar jendela."Aku bertanya sama kamu. Kamu gak tuli kan?" Mas Fagan menghentikan mobilnya di pinggir jalan. "Aku tuli." Aku menoleh, "Telingaku tidak bisa mendengar suara orang yang bermuka dua," Seketika rahang Mas Fagan mengeras dan matanya melotot tajam padaku. Kuangkat satu sudut bibirku, puas sekali aku melihat ekspresi kemarahannya."Kamu......" geramnya."Aku tak peduli." Aku kembali mengarahkan tatapanku keluar jendela. Terdengar Mas Fagan menghembuskan nafas kasar beberapa kali. Mungkin dia sedang berusaha menghilangkan emosinya yang sempat tersulut karena ucapanku. Ini baru awal, mulai sekarang kamu akan tahu seperti apa aslinya Zenia Meizura Humayra itu. "Tadi kamu sudah lihat sendiri, bahkan papamu saja tidak membelamu. Jadi, bersikap baiklah atau kamu akan benar-benar kehila
last updateLast Updated : 2023-04-14
Read more

Dirawat di rumah sakit

"Nyonya..... Nyonya sudah sadar?" Bik Minah.... Dialah orang pertama yang aku lihat begitu membuka mata. Wanita paruh baya itu berdiri di sisi ranjang. Ada aroma disinfektan dan obat-obatan yang menyengat memasuki indera penciumanku. Sepertinya aku berada di rumah sakit. "Alhamdulillah..... Nyonya sudah sadar," ucap Bik Minah bersyukur sembari mengelus kepalaku pelan."Sekarang Nyonya berada di rumah sakit. Kata Tuan Fagan semalam Nyonya jatuh dari tangga," beritahu nya tanpa kuminta. Aku memejamkan mata berusaha mengingat apa yang terjadi. Deghh...... Tiba-tiba jantungku terasa di remas-remas mengingat kejadian semalam. Ya aku terjatuh dari tangga dan itu karena Mas Fagan yang mendorongku. "Kepala Nyonya luka karena terbentur lantai. Kakinya juga, kata Tuan harus di perban untuk beberapa hari sampai otot dan tulang kembali normal," sambungnya menjelaskan keadaanku sekarang. Lalu dimana pria itu sekarang? Kualihkan pandanganku ke sekeliling. Harusnya dia berada disini? Pria itu
last updateLast Updated : 2023-04-15
Read more
PREV
123456
...
15
DMCA.com Protection Status