[Kata satpam Zura di rumah sakit, kenapa kamu gak ngasih tahu kami?][Kenapa kamu diam? Kalian di rumah sakit mana? Biar Mama sama Eyang Farida menyusul.] Kembali suara Kinanti terdengar memaksa, membuat Fagan semakin bingung. [Gak.... perlu Mah, tunggu di rumah saja. Nanti aku jelasin di rumah.] Tanpa menunggu jawaban dari Mamanya, Fagan langsung memutus sambungan telpon sepihak. Kesal, Fagan memukul stir mobilnya. "Zura.... Lihat apa yang akan aku lakukan padamu saat aku sudah menemukanmu," desisnya dengan nafas memburu. Fagan tidak pernah menyangka jika istrinya yang terlihat polos dan penurut itu berani kabur. Pasti ada yang membantunya, pikir Fagan. "Hampir saja lupa," gumam Fagan lantas kembali menghubungi seseorang."Halo Bi, hari ini jangan datang ke rumah saya. Dari rumah sakit langsung pulang saja, besok pagi baru Bibi datang sekalian bawa barang-barang istri saya," perintah Fagan pada Bi Minah melalui sambungan telpon.Sekitar tiga puluh menit Fagan sudah sampai di kedia
Baca selengkapnya