Home / Romansa / CEO Dingin Itu Ayah Anakku / Chapter 201 - Chapter 210

All Chapters of CEO Dingin Itu Ayah Anakku: Chapter 201 - Chapter 210

405 Chapters

Kerisauan Berlian

Cantika kembali merajuk untuk bertemu dengan orang tua Alva. Hanya saja Alva tak mau membiarkan jika gadis itu belum makan. Alva merasa jika Cantika pingsan, itu sangat merepotkan dirinya. Akhirnya ia memutuskan untuk membatalkan bertemu dengan Pak Hardian. "Kamu takut aku pingsan lagi?" tanya Cantika."Iyalah. Kamu itu harusnya sadar, sekarang ada dua orang. Kamu dan bayi kamu."Cantika berhenti merajuk, bahkan dia saja tak begitu memperhatikan kandungannya yang kini masuk usia dua bulan. Mual muntah sudah biasa baginya, tapi pingsan baru pertama kali baginya. "Kamu belum menjadi suami aku saja sudah perhatian, bagaimana jika sudah menikah. Wah padahal kita hanya kontrak loh, kok kamu mendalami sekali." Cantika menggoda Alva. Pria berlesung pipi itu menoleh, lalu hanya menggeleng. Pesanan makan kedua sudah datang, Alva pun mengambilnya dan meminta Cantika untuk makan. "Ayah kamu galak, kalau terjadi sesuatu dengan kamu bisa habis aku," oceh Alva. Alva tak bisa membayangkan saat
last updateLast Updated : 2023-08-30
Read more

Mencari Tahu Masa lalu

Berlian mencoba untuk memahami setiap kata-kata yang neneknya berikan.Tidak lama Jonathan datang, pria itu bersama Cinta sehabis pergi ke sebuah tempat bermain. Namun, Berlian tak ikut karena sedang kurang enak badan. Jadi wanita itu memilih untuk tinggal di rumah dan membiarkan Jonathan bersama putrinya.Cinta terus merajuk karena Jonathan akhir-akhir ini terlalu sibuk dengan pekerjaan serta mengurus pernikahan mereka. Maka dari itu hari ini Jonathan menyempatkan waktu untuk bersama sang Putri, menemaninya bermain dan bermain bersama."Mama!"Berlian menoleh melihat kehadiran putrinya dan juga calon suaminya itu tengah melangkah ke arahnya.Jonathan menghampiri mereka berdua."Sepertinya serius sekali apa yang sedang dibicarakan ini?" tanya Jonathan."Hanya mengobrol ringan saja Jo tidak ada hal penting lainnya. Nenek tadi hanya membuatkan Berlian teh madu agar tubuhnya cepat pulih," papar Nenek Lastri.Berlian masih terdiam, nenek Lastri paham jika cucunya itu masih memikirkan tent
last updateLast Updated : 2023-08-30
Read more

Meminta Maaf

"Bukan aku tidak percaya, Jo. Tapi, kan aku hanya ingin tahu." Berlian mencoba menenangkan Jonathan yang mulai berubah mimik wajahnya. "Terus, kalau sudah tahu mau apa? Ngambek pasti, males ketemu aku, terus mulai dengan berbagai alasan yang bikin batal pernikahan." "Jo, stop."Berlian tak mengerti bagaimana bisa Jonathan berpikir sampai sana. Ia sama sekali tidak ingin membatalkan pernikahan mereka. Hanya sebuah keingintahuannya saja karena Anggun begitu sinis padanya saat bertemu. Wajar saja pikir Berlian jika calon istri mau tahu masa lalu calon suaminya. Tapi ada benarnya kata Jonathan jika ada yang tidak di sukai akan mengubah semuanya. "Maafkan aku, aku janji enggak akan mengungkit lagi." Berlian menggenggam tangan Jonathan. Pria itu tersenyum, lalu melepaskan tangan Berlian."Kamu marah?" Berlian merasa takut saat Jonathan memindahkan tangannya."Bukan marah, tapi aku takut ada yang melihat kamu seperti ini. Nanti, di kira kita berbuat macam-macam. Lagi pula, kalau jarak de
last updateLast Updated : 2023-08-30
Read more

Saat Masa Lalu Hadir

"19 tahun?" tanya Pak Hardian dengan wajah berkerut."Iya sekitar segitu, kenapa papa kaget?" Berlian kembali bertanya. Mungkin Pak Hardian benar tidak tahu makanya dia sekaget itu.Pak Hardian memijit pelipisnya, bagaimana bisa sang anak sebodoh itu melakukan hal yang di luar nalar. Pria dewasa dengan gadis di bawah umur dan kini mereka akan menikah karena sang gadis sudah hamil . Pikiran Pak Hardian berkecamuk, ia ingin sekali memaki Alva saat ini. Mengapa berpacaran dengan gadis yang sepantasnya menjadi adiknya. "Papa enggak tahu deh harus bicara apa tentang Alva. Dia bodoh atau bajingan. Anak itu harusnya menjadi adiknya malah dia rusak." Lagi, Pak Hardian memijit keningnya Berlian mengelus pundak sang ayah. Ia tahu beban di pundaknya sangat berat. Semua masalah pasti ada jalan keluarnya. Berlian meminta Pak Hardian lebih baik beristirahat saja dan jangan memikirkan masalah Alva. Pak Hardian pun masuk ke kamar, Berlian juga bergegas masuk kamar. Ia pun harus merilekskan pikira
last updateLast Updated : 2023-08-31
Read more

Terabaikan begitu sakit

Anggun melempar semua barang yang ada di meja. Ia marah setelah tahu Jonathan akan menikah Devan Berlian. Kedatangan dirinya ke Indonesia memang untuk menemui Jonathan selain menjadi salah satu brand ambassador sebuah perusahaan. Sasi salah satu temannya menghampiri kamar Anggun. Ia yang berada di ruang tamu kaget saat terdengar keributan di ruangan itu."Ada apa?" tanya Sasi."Sas, Jonathan memang berengsek!" "Loh, kenapa? bukannya kamu dan dia pulang makan malam, kenapa kamu seperti ini?" Sasi heran dengan sikap Anggun, saat akan menemui Jonathan wajah itu terlihat sangat berseri. Setelah pulang, Sasi tak melihat semringah wajahnya seperti tadi. "Jonathan akan menikah, kamu tahu tadi makan malam dia membawa calonnya. Hebat sekali dia membuat aku murka. Dia pikir dia siapa?" Anggun menarik napas, ia sangat emosional mengingat kejadian itu."Lantas kenapa?"Anggun tak menjawab, Sasi tak pernah tahu isi hatinya sekarang. "Bukannya kamu dan Jonathan hanya sebatas teman dan tidak akan
last updateLast Updated : 2023-08-31
Read more

Ujian Sebelum Menikah

"Jaga bicara kamu di depan Berlian. Apa urusan kamu dia janda apa bukan?" Jonathan begitu marah pada Anggun. Ia melihat wajah Berlian yang mulai masam. Baru saja mereka kembali berbaikan, kini kembali di hancurkan oleh Anggun. Tangan Berlian mengepal keras, andai saja itu bukan sekolah sang anak ia pun tak akan segan menarik rambut Anggun."Yah, sayang aja kalau pria seperti kamu mendapatkan wanita yang enggak orisinil. Kamu itu pantas mendapatkan lebih baik," papar Anggun.Jonathan pun sama dengan Berlian, ia pun menahan emosinya jika tidak, Anggun sudah habis di hadapan. "Janda dengan anak satu, kalau jelas bapaknya. Kalau enggak aduh makin jadi." Lagi, Anggun menambahi."Aku janda enggak jelas, itu bukan urusan kamu. Dari pada kamu lulusan luar negeri tapi enggak ada sopan santun. Enggak usah ganggu hubungan aku dengan Jonathan, enggak malu apa sudah di tolak." Berlian terus tersenyum meremehkan. Harusnya Berlian yang emosi tapi ini malah sebaliknya. Anggun yang memulia dan berh
last updateLast Updated : 2023-09-01
Read more

Manjanya orang hamil

Berlian menyimpan ponselnya di nakas setelah membalas pesan masuk dari Jonathan. Kini ia kembali semringah setelah kehilangan mood pagi ini. Jonathan selalu tahu bagaimana membuat dirinya kembali tersenyum. Tidak seperti awal mereka baru bertemu lagi. Berlian menyenderkan tubuh di kursi, ia kembali teringat pertama kali kembali bertemu dengan pria itu. Sikap dingin dan arogannya membuat dirinya susah. Apalagi saat Jonathan membuat ia selalu kehilangan pekerjaan. Ada saja hal yang membuat dirinya bermasalah di kantor itu. "Dia sudah kembali ke Jonatan yang dulu. Tapi, apa sikapnya sama seperti saat bersama Anggun dulu?" Berlian kembali memikirkannya hal aneh, ia menggeleng untuk menghilangkan apa yang ada di pikirannya. Saat ini, semuanya harus hilang dari pikiran buruknya. Sementara itu, Bu Shafira berada di ruangannya. Wanita itu merenung tentang anak laki-laki yang kini akan mempersunting seorang gadis. Hatinya masih belum bisa menerima, hanya saja dirinya tidak bisa egois karen
last updateLast Updated : 2023-09-01
Read more

Manja yang Menyebalkan

Alva bergidik ngeri mendengar Cantika menyebut dirinya ayah dari anaknya. Apa yang baru saja di katakan gadis itu membuat ia muak dan mual. "Idih, ogah." Cantika tersenyum, melihat Alva seperti itu membuat ia semakin senang menggodanya. Cantika sadar, jika semuanya adalah salahnya. Alva hanya korban dari dirinya yang sangat egois."Jangan banyak bicara, kepala aku pusing."Alva langsung menggendong Cantika ke luar dan memasukkannya ke mobil. Agar tidak banyak tawar menawar akhirnya Alva berhasil membawa dia ke rumah sakit."Al, aku bisa naik sendiri." "Jangan banyak bicara aku bilang."Alva langsung mengemudikan mobilnya, sedangkan Cantika yang sejak tadi mengulur-ngulur waktu merasa kesal karena Alva membawanya ke rumah sakit. Rasa malunya memang semakin menjadi, apalagi setelah itu ia sangat lemah. Alva yang melihat kondisi Cantika merasa iba. walau anak itu sangat menyebalkan, tapi ia masih sangat peduli dengan Cantika. Mereka sampai di rumah sakit, Alva langsung membawa Canti
last updateLast Updated : 2023-09-01
Read more

Calon mertua Sadis

Jonathan semakin membuat Alva kesal, ia pun meminta Berlian menemani Cantika karena ia ingin mencari kopi. Jonathan pun mengikutinya dari belakang, dia pun ingin ke kantin."kenapa kamu ikut Jo?" "Sensi amat, sih. Masa ia aku enggak boleh ngopi?" tanya Jonathan.Alva sedang untuk menghadapi Cantika yang berbicara mulai aneh. Yang ada di kontrak mereka hanyalah sebagai suami Istri palsu. Namun, Alva merasa Cantika terlalu berlebihan dalam bersikap. Apalagi saat gadis itu mengatakan dia adalah Ayah dari bayi yang dia kandung."Harusnya kamu tuh berterima kasih karena berlian lebih memilih menemani calon istri kamu daripada makan malam bersamaku." Jonathan menyandarkan tubuhnya di kursi, sesekali ia melihat kanan kiri.Alva hanya menyunggingkan senyum ia merasa tidak ada yang salah saat ia meminta Berlian untuk datang. Lagi pula, secara mereka adik dan kakak."Ya, aku minta maaf. Tapi aku suntuk banget, kayanya lebih baik dia aku pulangin ke rumah orang tuanya dulu. Ribet ada Cantika di
last updateLast Updated : 2023-09-02
Read more

Makan Malam Pinggir Jalan

Jonathan mencolek lengan Berlian, rasanya tidak enak menyebut ayahnya Cantika seperti itu. Seperti sama saja dengan ayahnya Jonathan. "Lian, jangan bicara seperti itu," bisik Jonathan."Kalian jangan bisik-bisik kalau di tanya mau apa tidak , jujur aja enggak ada pilihan." Alva mengulas senyum miring. "Lebih baik kamu selesaikan masalah dengan ayahnya Cantika," ucap Jonathan.Sepertinya benar yang di katakan Jonathan jika dirinya harus meluruskan semuanya. Alva berpikir bagaikan bisa ayahnya datang, apa mungkin Cantika mengabarinya tentang kondisi dirinya yang tengah di rawat. "Kami pulang ya," ucap Jo."Okelah." Terasa berat melepaskan kepergian Jonathan dan Berlian. Apalagi ia harus menghadapi ayahnya Cantika. "Aku tak mau ikut campur. Lebih baik pulang saja, Lian," ungkap Jonathan.Jonathan merasa beruntung karena pak Hardian tidak semenyeramkan ayah dari Cantika. Dirinya juga heran mengapa bisa Alfa berani-beraninya menghamili Cantika dengan memiliki seorang ayah yang seperti
last updateLast Updated : 2023-09-03
Read more
PREV
1
...
1920212223
...
41
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status