CEO Dingin Itu Ayah Anakku

CEO Dingin Itu Ayah Anakku

last updateLast Updated : 2024-05-08
By:  Galuh ArumCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
35 ratings. 35 reviews
405Chapters
347.8Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Selama Lima tahun Berlian hidup bersama sang anak. Hidupnya sangat sulit hingga akhirnya ia mendapat perkejaan di sebuah perusahaan sebagai office girl. namun, tanpa di sangka olehnya ia kembali bertemu dengan pria yang pernah singgah di hatinya. namun,pria itu kini terlihat dingin dan sudah memiliki tunangan. bagaimana nasib Berlian yang ingin sekali mengatakan pada Jonatan tentang Cinta, anak perempuan yang ia lahiran tanpa dia tahu.

View More

Chapter 1

Pertemuan Tidak Terduga

“Hei, ini lift khusus karyawan! Office Girl cuma boleh lewat tangga atau lift barang. Sana jauh-jauh!”

Mendengar hal itu, Berlian langsung buru-buru mundur dan menyingkir, memberikan jalan agar kedua pegawai perempuan yang menegurnya tersebut bisa lewat. Wanita dengan seragam biru dongker tersebut bisa melihat orang yang tadi menegurnya mencibir tidak suka dan bahkan menutup hidungnya ketika ia melewati Berlian.

“Lagian, harusnya sadar dong kalo naik lift karyawan, yang ada situ malah bikin liftnya bau dan nggak nyaman!”

Sekali lagi, Berlian tidak bisa melakukan apa pun dan hanya bisa tersenyum sopan tanpa melawan hinaan mereka. Toh dirinya juga salah. Sebelumnya, Berlian tidak pernah bekerja sebagai office girl dan ini baru hari ketiganya bekerja di gedung perusahaan megah ini. Salahnyalah kurang menyadari posisi terbarunya.

Lagi pula, setelah dipecat dari pekerjaan lamanya, tidak mungkin ia melakukan kesalahan yang akan membuat dirinya kehilangan pekerjaan lagi padahal ada sang anak yang harus ia hidupi.

Bayangan putrinya membuat Berlian meneguhkan hatinya dan berjalan menuju tangga darurat untuk naik ke lantai atas.

“Minggir, punya telinga enggak sih?”

Berlian pun mundur dan melangkah menjauh dari lift dan menuju tangga darurat. Ia menarik napas dalam, hinaan demi hinaan yang diterimanya cukup membuat hatinya begitu sakit. Namun, mau bagaimana pun dirinya harus kuat.

Langkahnya pelan menaiki anak tangga, lagi-lagi ia harus kuat mengingat ada Cinta sang buah hati yang harus dihidupinya.

“Lian, tolong kamu ke lantai 25. Si Neni enggak masuk. Gantikan dia rapikan ruangan bekas meeting sekaligus ruangan Pak Bos Jo.” Bu Heni langsung memintanya saat tidak sengaja mereka bertemu di tangga darurat.

“Iya, Bu.”

Berlian sedikit berpikir, apa ia harus naik tangga darurat juga untuk naik ke lantai 25 itu atau nekat naik lift saja pikirnya.

“Jangan lupa, pokoknya harus bersih. Jangan ada yang kotor,” perintah Bu Heni. “Bangku dan meja juga kamu tata rapi karena besok pagi ruang meeting akan dipakai lagi. Kerjakan malam ini saja. Bisa?”

“Bisa.” Berlian mengangguk pasrah akan lembur malam ini.

Bu Heni langsung meninggalkan Berlian setelah memberikan tugas. Wanita tua itu pun tidak peduli bagaimana pikiran Berlian. Yang ia tahu, ruangan itu bersih dan rapi besok pagi.

Berlian pun membalikkan badan, ia memilih menaiki lift barang saja ke lantai yang ia tuju sekarang daripada kakinya sudah lelah sebelum ia berberes ruangan bosnya sepulang kerja nanti.

Waktu berjalan sangat cepat, tanpa terasa jam pulang sejak tadi sudah terlewat. Berlian pun gegas merapikan pekerjaannya dan menuju lantai 25 sesuai dengan perintah Bu Heni tadi.

Kebetulan lobi sudah sepi, ia bisa naik lift tanpa takut ada yang melarang karena lift barang sedang tidak berfungsi. Berlian merasa lega, saat sedang menunggu lift, seorang wanita cantik dan seksi lewat di hadapannya. Mereka berbarengan menaiki lift.

Sesekali ia melirik ke arah wanita itu, Berlian pun berandai-andai hidupnya tanpa beban. Memakai baju bagus juga make up agar terlihat cantik. Segala harta pun bisa membuat sang anak tercukupi, tanpa harus lelah mencari uang.

Berlian menarik napas, ia harus terbangun dari lamunan karena lift sudah berhenti di lantai yang ia pilih. Ia pun tidak menyangka jika akan turun bersamaan dengan wanita itu.

Namun, wanita cantik itu melangkah memasuki ruangan sang bos, sedangkan dirinya harus membersihkan ruangan meeting juga. Ia mulai dengan menyapu, mengepal lantai juga merapikan bangku yang berantakan.

Namun, ketika ia tengah membersihkan ruangan, gerakannya terhenti saat mendengar kedua orang sedang berbincang.

“Siapa mereka berdua?” Berlian bergumam pelan. Tampaknya bukan hanya ia yang harus lembur malam ini.

Ia pun mencoba memperjelas pendengaran dengan melangkah lebih dekat dengan ruangan yang tidak tertutup rapat itu. Sudah malam pikirnya kenapa sang bos belum juga pulang.

“Sejak tadi aku mencoba menghubungi kamu, tidak ada jawaban. Ya, sudah aku ke sini saja.”

Berlian mendengar suara manja seorang wanita yang tengah merengek .

“Hmm.”

“Sayang, kita lanjutkan perbincangan kita waktu itu.” Wanita itu Kembali merengek. “Ehm, tentang pernikahan sepertinya aku mau langsung menikah saja tanpa ada pertunangan.”

“Cukup, Alea!” Berlian terkejut ketika mendengar seorang pria menanggapi rengekan tersebut dengan keras. “Nanti saja kita bicarakan!”

Anehnya, Berlian merasa seperti mengenal suara pria itu.

Tiba-tiba saja Berlian mendengar suara derap langkah ke luar ruangan. Buru-buru Berlian menjauh dari ruangan itu karena takut ketahuan jika ia tidak sengaja mendengarkan apa yang sedang mereka bicarakan. Ia pun kembali merapikan beberapa pekerjaan termasuk mengelap kaca jendela.

“Astaga, siapa yang menaruh ember di sini!?”

Berlian tersentak ketika mendengar suara tinggi Alea, menghardik penuh emosi. Baru saat itu Berlian menyadari bahwa ember berisi air kotor belas mengepel tertingal di depan ruangan CEO tadi.

Dengan cepat Berlian membalikkan badan berniat mengambilnya ember dan meminta maaf, tapi dirinya seolah-olah tak bisa bergerak saat melihat siapa yang berada di hadapannya. Pria gagah yang menjadi pengisi hari-hari indahnya di masa lalu berdiri tegap di hadapannya

“Kamu?”

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

10
97%(34)
9
3%(1)
8
0%(0)
7
0%(0)
6
0%(0)
5
0%(0)
4
0%(0)
3
0%(0)
2
0%(0)
1
0%(0)
10 / 10.0
35 ratings · 35 reviews
Write a review
user avatar
Hamfa Merman
"WAJAHMU JELEK SEKALI!" bentak Alya tanpa ragu berpisah meninggalkan Bara seorang diri. Saksikan perjalanan perselingkuhan, misteri, dan balas dendam Bara di DERITA WAJAH JELEK
2025-01-06 23:17:22
0
user avatar
Binti Sa'adah
cerita bagus tapi harus bayar kalau buka
2024-05-09 21:59:51
0
user avatar
Hermyn Hina
Ceritanya menarik, tidak membosankan, siapapun yang membaca kemungkinan besar akan menikmati, karena alur cerita akan membawa seseorang dalam funia realita. Perbedaan itu pasti ada, dan dengan perbedaan membuat hidup ini menjadi indah.Jika perbedaan itu dikelola dengan hati yang bijak, pasti indah.
2024-05-01 13:30:42
0
user avatar
Martini Martini
suka banget cerita nya
2024-04-30 22:03:05
0
user avatar
Aries Kimie
sisa koin gw masih ada 11 kenapa harus buka koin untuk baca cerita selanjutnya....
2024-04-27 16:04:56
0
user avatar
Aries Kimie
sisa koin gw masih ada 11 tapi kenapa masih harus buka konci sih ..
2024-04-27 16:03:55
0
user avatar
Yornes Xie
cerita sangat bagus
2024-04-25 22:43:21
0
user avatar
Felda Siki
keren ! nggak ngebosanin......
2024-03-14 12:02:27
0
user avatar
Ella Susilawati
cerita nya bagus ,, sangat menarik
2024-03-01 21:54:21
0
user avatar
Mais Soru
bagus sih tapi harus pake koin
2024-02-27 07:24:43
2
default avatar
Triyuni Astuti
sangat bagus, penggunaan katanya juga mudah dimengerti, ceritanya juga sangat menarik sehingga yg membaca merasa penasaran kalau belum selesai sampai end
2024-02-02 18:13:55
0
user avatar
Zahroh Fa
bagus banget sukaaaaa
2024-01-29 21:45:29
0
user avatar
Jelajah_imagine
pertama kali buka aplikasi ini karena ingin lanjut cerita ini
2024-01-26 20:49:36
0
user avatar
Diah Meliawati
ceritanya seru
2024-01-25 17:11:20
0
user avatar
didiz
ceritanya menarik
2024-01-25 14:02:29
0
  • 1
  • 2
  • 3
405 Chapters
Pertemuan Tidak Terduga
“Hei, ini lift khusus karyawan! Office Girl cuma boleh lewat tangga atau lift barang. Sana jauh-jauh!” Mendengar hal itu, Berlian langsung buru-buru mundur dan menyingkir, memberikan jalan agar kedua pegawai perempuan yang menegurnya tersebut bisa lewat. Wanita dengan seragam biru dongker tersebut bisa melihat orang yang tadi menegurnya mencibir tidak suka dan bahkan menutup hidungnya ketika ia melewati Berlian. “Lagian, harusnya sadar dong kalo naik lift karyawan, yang ada situ malah bikin liftnya bau dan nggak nyaman!” Sekali lagi, Berlian tidak bisa melakukan apa pun dan hanya bisa tersenyum sopan tanpa melawan hinaan mereka. Toh dirinya juga salah. Sebelumnya, Berlian tidak pernah bekerja sebagai office girl dan ini baru hari ketiganya bekerja di gedung perusahaan megah ini. Salahnyalah kurang menyadari posisi terbarunya. Lagi pula, setelah dipecat dari pekerjaan lamanya, tidak mungkin ia melakukan kesalahan yang akan membuat dirinya kehilangan pekerjaan lagi padahal ada sang
last updateLast Updated : 2023-03-27
Read more
Sosok Yang Berubah Dingin
“Kamu?”Seketika tubuh Berlian kaku saat melihat sosok pria yang begitu amat sangat ia rindukan. Seseorang yang sejak lama menghilang dan membuat ia frustasi selama ini. Tubuh tegap itu memang tidak berubah, masih sama dengan yang ia kenal dulu.Ia tidak pernah menyangka jika Jonathan adalah sosok pimpinan di perusahaan tempat ia bekerja. Pria itu menghilang dan tidak ada kabar setelah perpisahan sekolah. Namun, sepertinya tidak hanya Berlian yang terkejut, melihat dari sepasang mata pria itu yang sempat melebar melihat Berlian di hadapannya.Akan tetapi, wanita di samping Jonathan tampaknya tidak menyadari hal tersebut karena tidak bisa menahan emosi. “Kamu bisa bekerja enggak sih?” hardik Alea. “Bagaimana bisa kamu meletakkan ember ini di depan ruangan CEO?”“Ma-maaf, Nona. Saya—““Halah! Apa kata maaf saja bisa membuat bajuku kering?” potong Alea lagi. Suara Alea yang kian meninggi membuat Berlian hanya bisa menunduk. “Kamu lihat tidak kalau bajuku basah? Ini mahal! Gajimu gak aka
last updateLast Updated : 2023-04-01
Read more
Kecerobohan Membawa Petaka
"Ma, kok Diam saja?" tanya Cinta lagi.Berlian terkejut mendengar pertanyaan Cinta yang mungkin begitu sulit di jawabnya. Namun, ia sadar perlahan anak itu akan bertanya ke mana ayahnya. Berlian pun harus bisa menjelaskan dengan baik agar anak seusia Cinta bisa memahami kondisi yang di alami ibunya.“Ma, kenapa Cinta enggak punya ayah?” tanya Cinta lagi.Berlian sedikit gugup, ia bingung harus memulai dari mana. Ia hanya takut Cinta tidak paham dengan apa yang akan dijelaskan olehnya. Usia Cinta masih terlalu kecil untuk paham dengan kondisi kedua orang tuanya.Wajah Cinta terlihat sedih, putrinya menunggu penjelasan darinya. Perlahan Berlian mengelus pucuk rambut Cinta dan mengajaknya duduk.“Sayang, kamu punya ayah juga kok. Hanya saja kondisi kita tidak bisa seperti teman-teman kamu,” ujar Belian pelan.“Maksud Mama apa? Cinta sama seperti mereka, punya ayah juga. Kenapa enggak bisa bersama?”Berlian bergeming sesaat, ia memutar otak untuk menemukan kalimat tepat untuk sang anak. Ti
last updateLast Updated : 2023-04-02
Read more
Kesalahan Terus Menerus
"Astaga, Mbak!" pekik Berlian. Berlian berlari menghampiri perempuan yang terjatuh dari tangga itu. Untung saja ia bisa menahannya walau sepertinya kaki karyawati itu terkilir. "Mbak, enggak apa-apa?" tanya Berlian. "Heh, bodoh sekali kamu masih bertanya seperti itu? Aww … bantu aku bawa ke ruang kesehatan!" titah perempuan itu."Eh, iya." "Aduh, gara-gara kamu kaki saya terkilir. Apa kamu enggak masang papan peringatan hah, awas saja setelah ini saya laporkan kamu ke HRD." Keterkejutan Berlian hampir saja membuat perempuan itu jatuh kembali. Namun, ia kembali seimbang. "Ada apa ini?" Berlian menoleh dan langsung kaget melihat Jonatan dan dia asistennya berada di tangga darurat."Pak Jo, tolong saya. Dia ceroboh mengepel tidak memberikan papam peringatan." "Bantu dia ke ruang kesehatan!" titah Jonathan."Baik, Pak."Berlian bergeming melihat dua asisten Jonathan membopong wanita itu. Dalam hatinya begitu cemas jika ia kembali di keluarkan dari pekerjaannya karena secara langs
last updateLast Updated : 2023-04-05
Read more
Kejadian Masa Lalu
"Saya bicara sama kamu Berlian Putri." Berlian mengangkat kepala saat Jonatan memanggil nama lengkapnya. Tatapan itu begitu dingin dan tajam. Seolah-olah Berlian melakukan kesalahan besar yang sangat sulit memaafkan. keraguannya masuk ke ruangan sang bos kini terjadi. Hal yang sangat ia hindari adalah berada dalam satu ruangan berdua dengan pria itu."Sa–saya hanya takut salah menjawab saja, Pak. Maaf sekali lagi kalau saya salah." Kalimat itu terbata-bata ke luar dari mulut Berlian. Ia ragu dan cemas saat berhadapan langsung dengan pria itu apalagi tatapan tajam penuh dendam dari sorot mata Jonatan."Takut salah menjawab atau memang kamu takut karena kamu membuat kesalahan di masa lalu." "Kesalahan di masa lalu?" Berlian sama sekali tidak mengerti dengan apa yang di katakan oleh Jonatan. Bukan dirinya yang melakukan kesalahan, tapi pria di hadapannya yang menghilang begitu saja. Kenapa malah dirinya yang di salahkan pikir Berlian."Jangan berlaga lugu, wajah saja terlihat sangat
last updateLast Updated : 2023-04-05
Read more
Meremas Hati
Jemari tangan Jonatan terus mengetuk meja bergantian. Ia masih saja memikirkan betapa bodoh dirinya saat tahu Berlian sudah memilik anak dan membayangkan dirinya mencari dan menunggu kekasihnya itu lalu berharap bisa kembali sampai ia menolak semua wanita. “Sialan kamu Berlian. Siapa yang berani menikahimu, akan kubuat hidup kalian menderita.”Jonatan kembali teringat ucapan sang ibu. Lima tahun lalu sebuah fakta yang harus ia terima walau sangat berat.“Wanita itu meminta sejumlah uang. Mungkin dia akan menikah dengan pria lain, Mama memang tidak suka dengan dia, lalu dia meminta sejumlah uang agar dia bisa pergi dari kamu.”“Berlian tidak seperti itu.” Jonatan membantah ucapan sang ibu.Lamunannya terhenti saat Alea tanpa mengetuk pintu datang masuk ke ruangannya. “Kenapa tidak mengetuk pintu dulu?” tanya Jonatan.“Ya ampun Sayang, kita akan menikah. Masa aku harus mengetuk pintu atau izin masuk sama calon suami aku. Enggak mungkin, kan?” Alea sudah duduk manis di hadapan J
last updateLast Updated : 2023-04-06
Read more
Kehilangan Banyak Darah
“Ke—kecelakaan?”Bibir Lian bergetar, ia pun langsung mematikan ponsel dan berlari mengambil tas dan izin pada Bu Hera. Berita paling mengejutkan dan membuat cemas dirinya yang sedang bekerja. “Anak saya kecelakaan Bu Hera. Tolong, izinkan saya untuk pulang,” pintanya dengan memohon. “Belum waktu untuk pulang, bisa nanti.” “Saya mohon, anak saya sakit, Bu.” Berlian kembali memohon walau sepetinya Bu Hera tidak mengizinkannya.“Ini perusahaan bukan milik nenek moyang kamu, biar saja saudara kamu yang mengurus.” Tidak bisa diam saja, ia memohon dan meminta izin pun tidak di izinkan untuk pulang. Berlian pun keluar, ia bertekad ke rumah sakit karena tidak mau terjadi hal yang tidak diinginkan. Melihat ruangan sepi, ia pun gegas mengambil tas dan pergi tanpa izin.“Aku enggak peduli jika kembali di pecat.” Berlian melangkah menuju lift barang dan berharap tidak ada yang melihatnya. Ia takut malah nanti di tahan karena memang menunggu jam pulang. Saat sampai di lobi, Berlian l
last updateLast Updated : 2023-04-07
Read more
Pria Baik Hati
“Golongan darah aku O, kebetulan sekali bukan. Suster silakan ambil darah saya,” ujar pria yang baru datang. Pria itu terlihat sangat berkarisma dan tampan. Dengan jas berwarna hitam juga kemeja putihnya memperlihatkan jika dia bukan pria biasa-biasa saja. Berlian menatap pria itu lalu melirik ke arah Bu Raya. Seolah-olah ia bertanya siapa pria itu yang datang langsung mendonorkan darahnya. “Dia Pak Arnold, yang menabrak Cinta. Pak, ini Berlian ibunya Cinta.” Bu Raya memperkenalkan pria itu. “Saya Arnold, Mbak Berlian saya meminta maaf karena keteledoran sopir saya. Kami pun tidak tahu tiba-tiba Cinta berlari tiba-tiba dan terhantam mobil saya,” ujar Arnold. Berlian bergeming ia tidak tahu harus bagaimana sedangkan pria di hadapannya adalah orang yang hampir merenggut nyawa anaknya. Namun pria itu pun ingin mendonorkan darahnya, jika menolak pun dirinya tidak akan memiliki uang untuk membeli sekantong kantung darah. “Pak Arnold sudah mengurus semua administrasi, juga untuk operas
last updateLast Updated : 2023-04-14
Read more
perasaan Cemas
“Perusahaan yang sangat kejam, seperti pemimpinnya. Dingin dan tidak memiliki perasaan.” Berlian bergumam sendiri. Ia terus memakai karena masih kesal dengan penolakan dirinya pulang cepat.Akhirnya kondisi Cinta sudah membaik, anak perempuan itu pun sudah sadar dari tidurnya. Namun, Cinta masih merengek kesakitan, mungkin badannya yang terasa sakit dan remuk. “Kepala aku sakit,” ujar anak itu. “Yang mana Sayang?” Berlian menghampiri dan mengelus rambutnya. Melihat kondisi sang anak, mana bisa ia tega tidak cepet ke rumah sakit dan tetap bertahan di kantor demi orang-orang jahat sepeti mereka pikir Berlian. Cinta menunjukkan kalau kepalanya sakit, lalu tangan dan kaki. Mungkin wajar karena ia terpental saat tertabrak. Bersyukur masih bisa selamat. “Cinta enggak mau lari-lari lagi. Ma, Cinta janji.” Cinta menangis sesenggukan karena mengingat kecelakaan itu. “Iya, Sayang. Kamu tenang saja. Insyaallah kamu akan baik-baik saja.” Berlian mencoba menenangkan sang anak. Melih
last updateLast Updated : 2023-04-16
Read more
Harapan Tak Sesuai Kenyataan
“Aku sudah katakan jika belum siap. Kenapa kalian terus memaksa?” Tidak menyangka kali ini Jonatan begitu marah dan bicara langsung di hadapan keluarga Alea. Mereka semua terkesiap melihat pria yang selama ini diam kini bersuara dan begitu tegas. “Sayang, tenang.” Bu Santi Ibunya Jonatan menenangkan anak mereka. Emosi Jonathan masih tidak stabil, saat pulang ia menghadap masalah yang baginya tidak penting. Pernikahan yang sejak lama ia hindari malah semakin menjadi-jadi. Keluarga Alea begitu gencar ingin menjodohkan mereka apalagi mempercepat pernikahan keduanya.“Jo, jangan bersuara tinggi,” tegur sang ayah. “Aku sudah mengatakan berulang kali, tapi kalian tetap saja memaksa. Apa tujuan kalian melakukan hal ini?” Keluarga Alea bergeming, mereka tak bisa menjawab pertanyaan dari Jonatan. Raut wajah ayah Alea pun menahan emosi, hanya dia tak mau menunjukkan jika dia memang begitu emosi. “Lebih baik kita batalkan saja pernikahannya ini,” ujar Pak Ibnu. “Silakan. Itu lebih
last updateLast Updated : 2023-04-17
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status