Share

Saat Masa Lalu Hadir

"19 tahun?" tanya Pak Hardian dengan wajah berkerut.

"Iya sekitar segitu, kenapa papa kaget?" Berlian kembali bertanya. Mungkin Pak Hardian benar tidak tahu makanya dia sekaget itu.

Pak Hardian memijit pelipisnya, bagaimana bisa sang anak sebodoh itu melakukan hal yang di luar nalar. Pria dewasa dengan gadis di bawah umur dan kini mereka akan menikah karena sang gadis sudah hamil .

Pikiran Pak Hardian berkecamuk, ia ingin sekali memaki Alva saat ini. Mengapa berpacaran dengan gadis yang sepantasnya menjadi adiknya.

"Papa enggak tahu deh harus bicara apa tentang Alva. Dia bodoh atau bajingan. Anak itu harusnya menjadi adiknya malah dia rusak." Lagi, Pak Hardian memijit keningnya

Berlian mengelus pundak sang ayah. Ia tahu beban di pundaknya sangat berat. Semua masalah pasti ada jalan keluarnya. Berlian meminta Pak Hardian lebih baik beristirahat saja dan jangan memikirkan masalah Alva.

Pak Hardian pun masuk ke kamar, Berlian juga bergegas masuk kamar. Ia pun harus merilekskan pikira
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status