Home / Romansa / CEO Dingin Itu Ayah Anakku / Chapter 191 - Chapter 200

All Chapters of CEO Dingin Itu Ayah Anakku: Chapter 191 - Chapter 200

405 Chapters

Masalah Yang Begitu Rumit

Setalah makan pagi, Berlian berangkat bersama dengan sang ibu. Di mobil mereka membahas tentang Alva. Lian merasa kasihan pada Pak Hardian yang sudah mulai menua dan melihatnya lemas seperti itu sangat tak tega."Papa sakit karena memikirkan tentang Alva?" tanya Berlian."Iya, Lian."Berlian ikut perihatin dengan masalah keluarga ibunya. Apalagi tentang Alva, ia tak menyangka bisa membuat papa sambungnya sakit. "Mama tak mau Papa kamu seperti itu kepikiran. Nanti Mama antar kamu, tapi mama mau ke restoran Alva ya. enggak masalah kan?" tanya sang ibu. "Tidak, Ma. Santai saja." Bu Shafira berniat menyelesaikan semua masalah sang anak. Agar mereka kembali bicara dan menjadi ayah dan anak yang kompak. Bu Shafira mengusap wajah kasar. "Ada apa Ma?" "Mama pusing, tiba-tiba punya cucu baru ," ujarnya. Berlian tersenyum, tidak ada salahnya memiliki cucu baru. Hanya saja semuanya serba dadakan pikir Berlian. "Kaya tahu bulat ya, Ma. Dadakan." Lagi, Berlian membuat sang ibu terkekeh mend
last updateLast Updated : 2023-08-26
Read more

Gengsi Besar Ferdinand

Pak Ferdinand tidak bisa berkonsentrasi dalam pekerjaan. Ia teringat ucapan Jonathan untuk berdamai dengan Berlian. Mana mungkin pikir pria itu. Dia tak mungkin menjilat ludahnya sendiri.Apa yang dikatakan oleh putra keduanya itu benar, jika Jonathan dan Berlian menikah otomatis kerjasama antara dirinya dan pak Hardian akan semakin erat. Apalagi perusahaan Pak Hardian sudah berkontribusi besar untuk perusahaannya. Pak Hardian juga bukan orang sembarangan dalam dunia bisnis, lelaki itu sudah dikenal oleh banyak orang dan dicap sebagai pebisnis yang cerdas karena sudah memiliki beberapa saham besar di perusahaan-perusahaan ternama. Antara perusahaannya dan juga perusahaan pak Hardian berada pada titik yang seimbang, jika keduanya menjadi besar seharusnya perusahaan mereka akan menjadi sangat besar diantara yang lain menjadi raksasa perusahaan dunia.Namun, mana mungkin dia bersikap baik dengan Berlian sedangkan dulu ia berusaha memisahkan keduanya. Gengsinya masih tinggi untuk mengakui
last updateLast Updated : 2023-08-26
Read more

Firasat Wanita

Jonathan kembali melihat ponselnya dirinya mengernyitkan dahi. Sudah lama tidak mendapatkan pesan dari orang tersebut dan sekarang tiba-tiba memintanya untuk menjemput."Siapa?" tanya Arnold.Jonathan tidak menanggapi pertanyaan dari sang kakak ia masih sibuk dengan lamunannya sambil menatap ke arah ponsel.Arnold kesal karena adiknya tidak menjawab pertanyaannya dan sibuk dengan lamunannya, ia penasaran siapakah yang mengirimkan pesan tersebut sampai membuat Jonathan terpaku seperti itu. Dirinya sangat yakin jika pesan itu bukan dari berlian karena jika dari wanita yang adiknya cinta itu wajahnya akan berseri-seri dan saat ini wajah Jonathan terlihat begitu bingung sambil memegang ke arah ponsel. Lalu dirinya kembali bertanya tentang pesan dari siapa hingga membuat Jonathan bengong seperti itu. Jonathan menoleh, dia tersentak dari lamunannya lalu dirinya menatap sang kakak yang tengah menuntut suatu jawaban dirinya yakin jika dirinya pasti sudah beberapa kali ditanya dan tidak men
last updateLast Updated : 2023-08-27
Read more

Tak Bermain Api

"Berlian, Ibu mau berbicara dengan Alva dulu, ya," ujar Bu Shafira.Berlian mengangguk, dirinya melihat Alva mengikuti langkah sang ibu menuju ruangannya.Pantas saja Alva mau kembali, karena tadi tiba-tiba pak Hardian memilih untuk pergi refreshing katanya ingin menyegarkan pikiran.Berlian memilih untuk duduk, ia memejamkan matanya. Tak mau menaruh rasa curiga kepada Jonathan, tetapi rasa tak enak di hatinya masih ada."Mungkin benar apa yang ibu katakan aku terlalu setress akan hal ini," ungkap Berlian.Ia berusaha untuk menghibur dirinya sendiri. Mungkin hatinya terlalu cemas mengenai Jonathan apa ini benar suatu firasat? Berlian segera mengambil air putih berharap setelah meminumnya ia dapat tenang."Ah, mengapa aku jadi berpikir yang tidak-tidak seperti ini," ungkap Berlian.Alva duduk di sofa yang di sebelahnya berada bu Shafira. Ia tahu jika ibunya juga masih marah kepadanya, tetapi ibu sambungnya itu tidak mendiamkannya dan tidak menghiraukannya seperti sang ayah. Dirinya jug
last updateLast Updated : 2023-08-27
Read more

Nasihat sang kakak

Saran Arnold membuat Jonathan berpikir untuk setia. Ia baru saja akan memulai hubungan Berlian. Jadinya tidak mau menyia-nyiakan kesempatan untuk bersama wanita itu lagi, bertahun-tahun lamanya mereka berpisah itu sangat menyiksanya. Kini sekarang mereka sudah mendapat kesempatan untuk bersama, begitu banyak rintangan di hadapannya yang harus dihadapi untuk mendapat status suami istri. Pernikahannya itu akan berlangsung, Untung saja sang kakak mengingatkan dirinya. Dirinya merasa bersyukur karena memiliki seorang kakak yang begitu peduli kepadanya, walaupun Arnold terlihat cuek, tetapi lelaki itu selalu memperdulikan dirinya."Terima kasih Kak atas sarannya, kau bertugas menjadi seorang kakak yang sangat baik untukku," ungkap Jonathan.Arnold tertawa mendengar ucapan itu dari adiknya. Dirinya hanya tidak ingin apabila Jonathan menjadi seperti kemarin-kemarin yang tidak fokus dalam bekerja selalu memikirkan perihal berlian yang justru akan membuat dirinya semakin sibuk yang harus meng
last updateLast Updated : 2023-08-28
Read more

Calon Istri

"Kenapa memaksa?" Jonathan tidak tahu harus mengatakan apa. Padahal seharusnya ia jujur karena akan menikah dengan Berlian. "Bukannya dulu kamu selalu menuruti apa yang aku mau." Anggun tersenyum, gigi putihnya terlihat sangat rapi. "Tapi kamu selalu menolakku bukan?" Kini Jonathan yang tersenyum tipis. Nasihat Arnold terngiang di pikirannya. Mendapatkan Berlian begitu sulit, apalagi restu dari sang ayah. Tidak mungkin dirinya menghancurkan semuanya dengan kehadiran Anggun. Wanita itu memang pernah menjadi bagian yang tak terlupakan. "Kamu mau balas dendam?" "Untuk apa?" "Ya, karena kamu selalu aku tolak. Jo, sejak dulu memang aku selalu menolak kamu karena aku tidak mau merusak hubungan pertemanan kita," papar Anggun lagi. Jonathan menarik napas panjang, Anggun selalu bisa merangkak kata. Apalagi saat ia sedang membutuhkan sesuatu atau bantuan darinya sejak dulu saat mereka berkuliah bersama. "Geri, dia yang menjadi alasan kamu selalu menolak aku. Bukan karena pertemanan, tap
last updateLast Updated : 2023-08-28
Read more

Mencari Kejelasan

"Iya, aku dan Berlian akan menikah." Anggun tak bisa berkata apa pun. Makan malam romantis yang dibayangkan olehnya kini sirna dan hancur karena Jonathan membawa Berlian bersamanya. Senyum penuh kemenangan membaut Berlian percaya diri. Ia yakin calon suaminya sengaja mengajaknya untuk makan malam bersama teman lamanya. "Duduk," ujar Anggun. Anggun berusaha bersikap ramah, hanya saja hatinya merasa sangat dongkol. Apalagi saat ia melihat perhatian Jonathan pada Berlian. Rasanya ia ingin menangis di pojokan bangku. Suasana makan malam terasa hambar, tapi tidak bagi Berlian. Dia sangat menikmati apalagi saat melihat wajah Anggun yang masam. Berlian yakin ada sesuatu sebelumnya antara Jonathan dengan Anggun sampai wanita itu terlihat tidak rela. ***Cantika awalnya mulai gelisah karena Alva beberapa hari tak ada kabar. Dirinya takut jika Alphard tiba-tiba melarikan diri dan meninggalkannya. Bisa-bisa dirinya dijodohkan di dan dinikahkan dengan laki-laki tua pilihan ayahnya itu. Memi
last updateLast Updated : 2023-08-28
Read more

Trauma

"Tidak usah mengancam aku, aku sudah bersama dengan Alva. Jadi Papa tidak usah cemas," ucap Cantika. Cantika mematikan ponselnya, wajahnya masam dan kembali tak bernapsu makan. Tapi jika dirinya tak malna, anak dalam kandungannya tidak masuk nutrisi banyak. "Di makan, jangan di liatin saja. Kasian bayi dalam kandungan kamu kalau mamanya malas makan," ucap Alva. Pria itu memerhatikan Cantika sejak tadi, mulia dari menerima telepon sampai marah-marah dan menutup ponselnya."Aku enggak mood. Papa kamu menanyakan kamu, dia pikir kamu mau lepas tanggung jawab.""Aku memang berniat sepeti itu karena memang bukan aku yang harus bertanggung jawab atas anak itu bukan?" Cantika bergeming, ia hanya memainkan sedotan di milk shake strawberry miliknya. dirinya tak berani menatap mata Alva. Cantika sadar kalau tak seharusnya Alva yang menikahinya. Namun, ia tak mau menikah dengan pria yang di jodohkan ayahnya itu maupun ayah kandung bayi dalam kandungan miliknya."Benarkan yang aku katakan?" ta
last updateLast Updated : 2023-08-29
Read more

Meminta Maaf

"A--aku lebih baik di luar. Aku janji enggak akan seperti tadi." Cantika pun langsung ke luar dari ruangan. Alva merasa keheranan, ia pun mengikuti Cantika. Beberapa karyawan memperhatikan sang bos yang sedang sibuk dengan wanita yang lebih muda darinya. Cantika kembali duduk di meja tepatnya tadi. Alva pun duduk berhadapan dengannya dan kembali meminta penjelasan. Ada apa dengan wanita itu hingga berteriak ketakutan."Aku meminta maaf, maaf ya, Al. Aku janji tidak akan menyusahkan kamu. Lebih baik aku pergi dari sini." Gadis itu mengambil tas di meja dan langsung keluar restoran. Melihat gelagat aneh Cantika, Alva pun mengejarnya. Dia merasa kepusingan dengan sikap gadis itu. Cantika pun langsung masuk kesebuah angkot yang ia sama sekali tak tahu. "Cantika!" Alva berteriak memanggilnya. "Al, kamu sedang apa?" tanya Bu Shafira. Wanita itu baru saja tiba dan melihat Alva sedang berada di luar. Alva tidak menjawab, ia hanya melirik ke arah angkot pergi. Bu Shafira ikut memperhati
last updateLast Updated : 2023-08-29
Read more

Mulai perhatian

"Baiklah, Papa menghargai keputusan kamu."Alva pun setuju dengan apa yang di katakan oleh pak Hardian. Memang seharusnya seperti itu yaitu pernikahan Berlian dilaksanakan dahulu keluarganya memikirkan tentang pernikahannya.Pak Hardian tak menyangka jika Alva akan menikah dirinya kira putranya itu masih akan lama untuk mendapatkan calon istri karena dekat dengan wanita, yang dirinya tahu jika fotonya itu dulu menyukai Berlian. "Baiklah jika kamu hanya menginginkan pernikahan biasa saja," ungkap Pak Hardian.Pak Hardian meminta Alva membawa Cantika. Sebelum menikah, dirinya juga ingin melihat calon menantunya itu."Mungkin besok waktu kosong Papa."Alva tersenyum, lalu mengangguk karena memang wanita itu sudah berada di Jakarta jadi dirinya tidak perlu repot-repot untuk menjemputnya lagi. Dirinya hanya perlu mengatur jadwal saja untuk mempertemukan cantiknya dan juga keluarganya."Kapan kau bisa membawanya?" tanya Pak Hardian."Secepatnya," jawab Alva.Pak Hardian mengangguk. Lalu di
last updateLast Updated : 2023-08-29
Read more
PREV
1
...
1819202122
...
41
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status