Share

Trauma

"Tidak usah mengancam aku, aku sudah bersama dengan Alva. Jadi Papa tidak usah cemas," ucap Cantika.

Cantika mematikan ponselnya, wajahnya masam dan kembali tak bernapsu makan. Tapi jika dirinya tak malna, anak dalam kandungannya tidak masuk nutrisi banyak.

"Di makan, jangan di liatin saja. Kasian bayi dalam kandungan kamu kalau mamanya malas makan," ucap Alva. Pria itu memerhatikan Cantika sejak tadi, mulia dari menerima telepon sampai marah-marah dan menutup ponselnya.

"Aku enggak mood. Papa kamu menanyakan kamu, dia pikir kamu mau lepas tanggung jawab."

"Aku memang berniat sepeti itu karena memang bukan aku yang harus bertanggung jawab atas anak itu bukan?"

Cantika bergeming, ia hanya memainkan sedotan di milk shake strawberry miliknya. dirinya tak berani menatap mata Alva.

Cantika sadar kalau tak seharusnya Alva yang menikahinya. Namun, ia tak mau menikah dengan pria yang di jodohkan ayahnya itu maupun ayah kandung bayi dalam kandungan miliknya.

"Benarkan yang aku katakan?" ta
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status