Home / Romansa / Uangku Bukan Uangmu, Mas! / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Uangku Bukan Uangmu, Mas!: Chapter 41 - Chapter 50

147 Chapters

Bab 41

"Nggak bisa dibiarin ini, Val. Mau taruh dimana muka ibu?" Bu Ratih kebingungan dan beberapa kali mengusap wajahnya.'Aku nggak bakal ngebiarin Rika ngelakuin ini tanpa mikirin aku! Aku bakal laporin dia ke polisi!" Valdi benar-benar merasa geram."jangan ngomoong kayak gitu, Val! Kamu nggak usah gegabah dulu! Ibu takut ini adalah akal licik Rika buat bisa tambah bikin malu kita!""Maksudnya gimana,Bu?"Valdi bingung"Gini, Val, kayaknya si Rika ini benr-bener licik. Dia sengaja mau bikin kita malu sekaligus pengen bikin perangkap buat kita. Kamu tahu nggak, kalo kita ngelapor ke polisi, maka kayaknya video itu malah akan makin menyebar" Bu Ratih menjelaskan.Padahal dalam hatinya Bu Ratih takut laporan yang d usulkan oleh Valdi malah akan menjerat dirinya sendiri. karena Bu Ratih merasa jika dirinya lah yang menjadi biang masalah tersebut. Dalam hati Bu Ratih menyesal mendatangi rumah rika kemarin. mana pulangnya membawa pick up kosong lagi."Aku juga kesel, Bu. Takut ntar dilihat s
Read more

Bab 42

Valdi shock luar biasa terhadap sesuatu yang terjadi beberapa jam yang lalu. Valdi seakan tak punya kesempatan untuk menerangkan hal sesungguhnya pada Semua orang. Mulutnya seakan terkunci.Sekarang semua telah terjadi. Valdi masih merasa tidak percaya."Vina, kenapa buru-buru pake nama kamu? Itu kan hasil dari ngejual runah ibuku." protes Valdi Lagi."Sabar, Sayang. Ntar juga pasti balik nana ke nama kamu, kok. Ini cuma buat sementara aja. Aku punya inisiatif pake nama aku tuh karena nggak mau ribet. Kalo sana aku kan mereka udah deket, jadi nggak akan di persulit. Tapi kalo tadi kita pake nama kamu, pasti mereka mau uang suap." Vina menghibur Valdi."Udah, pokoknya kamu nggak usah pusing. Ntar aku yang bakalan ngurus semuanya. Bahkan sampe ngurus balik nama sertifikat ke nama kamu pun ntar aku jamin beres. Tenang aja, Mas!" Vina melanjutkan kata-katanya. Senyum manis mengiringi setiap untaian kata-katanya."Sekarang mas mau makan apa? Ntar aku traktirin. Mumpung aku lagi ada rezeki l
Read more

Bab 43

"Valdi! Aku ada berita penting buat kamu!" Mel mendekati Valdi."Berita apa Kak Mel?""Kamu harusnya cerein Rika lebih cepet. Aku gak mau kamu terus menerus jadi korbannya Rika. Aku prihatin, Val. Kamu cuma dimanfaatin aja sama Rika. Kamu tahu nggak, tadi siang aku liat Rika lagi healing ke puncak bareng bapak-bapak.""Apaaa? Ke puncak bareng bapak-bapak?" Alis Valdi bertaut.Kaget Valdi mendengar berita itu. Entahlah meski ia tak mencintai Rika, tapi rasanya ia tak bisa terima bila Rika benar melakukan hal hina tersebut."Rika keterlaluan, gak ngehargain aku lagi!" Valdi menggeram marah. Harga dirinya sungguh terasa tercabik-cabik. Sebagai laki-laki, tentu Valdi tak suka di sepelekan."Nah, itu juga yang aku pikirin, Kak. Harga diri kamu tuh yang ia injak-injak." Mel kembali menimpali."Kakak bener-bener liat dia jalan bareng laki-laki j*lang itu, Kak? Kakak gak johong kan?" Sorot mata Valdi mencari kepastian."Bener, Val. Aku kakakmu gak mungkin punya niat buat jerumusin kamu. Gak
Read more

Bab 44

"Tuh, baca pesan dari kakak terbaikmu!" Rika mencibir sambil menyodorkan sebuah screenshot dan membacanya keras-keras..tak lupa, agar lebih jelas, Rika mrngirimkan screenshot itu ke Valdi lewat pesan.Valdi memperhatikan pesan yang dikirimkan Mel pada Rika. Valdi terlihat malu setelah mengetahui isi screenshot pesan Mel. Tapi laki-laki itu berusaha untuk tak memperlihatkan ekspresi malu. Ia memasang wajah biasa."Kamu kenaoa sih kayak cari-cari kesalahan Kak Mel? Itu kan Kak Mel udah bilang kalo dia hanya salah kasih informasi ke aku. Kenapa lagi harus di salahin? Biasa aja ini. Kamu aja nggak selalu ngomong bener, kan? Namanya juga lupa." tanggapan santai Valdi setelah melihat screenshot itu.Rika diam saja mendengar tanggapan egois tersebut. Rika tahu, dari dulu Valdi memang selalu tak mau menyalahkan darah dagingnya. Bagaimana bisa Valdi menganggap itu biasa? Padahal fitnah Mel hampir saja membuat satu nyawa melayang.Meski ada sedikit rasa bersalah karena telah buru-buru membab
Read more

Bab 45

"Kamu kenapa bisa sampe separah ini, Val? Sampe kepala lecet parah begini?" Rangga prihatin melihat Rangga yang mulai merasa baikan di pembaringan."Biasa, Rangga. Jatuh dari plafond. Aku sih nekat memperbaiki plafond sendiri. Gini nih jadinya. Jadi nyesel, tapi kayaknya nggak ngerubah tampang macho aku." Senyum Valdi. Valdi sengaja untuk menutupi kenyataan yang sebenarnya. Laki-laki itu merasa malu jika harus jujur. Masa ia bilang habis digebukin sama Rika. Baginya Tentu nggak lucu dong! Bisa-bisa harga dirinya jatuh bebas di hadapan semua orang."Tapi kok kayak bonyok gitu, Val? Kayak tertimpa sesuatu. Parah banget." Rangga memperhatikan sekitaran lutut Valdi."Namanya juga kebentur." "Tapi aku tetep ganteng ya, kan? Nggak serta merta langsung jadi burik." timpal Valdi "Ah enggaklah, kamu mah kemana ajah tetap cakeep!" sanjung Rangga."Bisa aja kamu."Keduanya bercanda cukup hangat."Oh iya, bentar lagi aku jadi nikah. Ntar aku kabarin tanggalnya. Jangan lupa ntar datang di perni
Read more

Bab 46

Bu Ratih sibuk membersihkan setiap sudut rumah baru mereka. Begitupun Dira juga sibuk membantu. Menyapu, mengepel, hingga membersihkan setiap pojok kamar mandi. Sudah tiga hari ini keluarga itu repot melakukan pindahan. Vina duduk di teras depan sambil sesekali memantau kinerja keduanya. Sebuah laptop berada di atas meja yang berada tepat depan mukanya. Dari tadi Vina nampak sibuk dengan benda tersebut."Maaf ya, Bu. Lagi hamil muda gini aku ngerasa lemah banget. Jadi gak bisa bantuin," ujarnya."Nggak apa-apa, Nak Vina. Namanya juga lagi hamil." Bu Ratih tersenyum.Vina mengelus perutnya sambil rebahan di sofa. Sesekali ia menguap. Kipas angin di depannya memberikan hawa sejuk di siang terik."Dira, boleh nggak aku minta tolong bikinin jus alpukat? Gerah banget nih." Vina menoleh ke arah Dira. Dira sebenarnya mau menolak, taoi lagi-lagi Bu Ratih mengisyaratkan agar mengalah dan memaklumi keadaan Vina yang tengah hamil muda."Tentu, Mbak. Aku bisa buatin, kok."Vina tersenyum lega m
Read more

Bab 47

"Bu Ratih, calon mantu ibu yang baru cantik sekali ya. Bening banget. Bikin iri aja tuh paras menawannya." Puji Bu Lastri memuji kecantikan rupa Vina.Bu Ratih merasa cukup bangga. "Iya, Bu. Vina emang cantik, sopan sana orang tua, punya karir bagus, pinter pula." "Nggak nyangka ya Valdi bakalan dapet istri kayak model aja." lanjut Bu Lastri melanjutkan sanjungan."Makasih, Bu Lastri. Emang banyak yang muji calon mantuku. Taoi nggak bisa nyalah sih, Vina emang pantes ngedapetin pujian." Bu Lastri merasa amat bersyukur Vakdi bisa mendapatkan istri yang menurutnya jauh lebih baik dari Rika yang ua benci."Udah dulu ya, Bu Lastri. Ini mau pulang, kadian calon mantuku menunggu lama." Bu Ratih pamit pulang, sore itu Bu Ratih baru saja pulang dari keliling kompleks, untuk menyapa tetangga baru katanya. Tapi nyatanya, ia hanya ingin menyampaikan kepada para tetangga baru kalau Vina sebentar lagi akan sah jadi menantunya.***Bu Ratih celingak celinguk memperhatikan sekeliling rumah baru me
Read more

Bab 48

"Bu, kan aku udah bilang, untuk masalah tempat tinggal, akan lebih baik ibu tinggal di rumah Kak Mel aja dulu atau di rumah kak Salma. Aku dan mas Valdi kan belum resmi nikah. Kalo kita tinggal serumah, ntar takutnya malah dibilangi kumpul kebo sama orang-orang." ujar Vina dengan nada sebijak mungkin."Tapi ini rumah ibuku, Mbak." sela Dira tak suka."Iya, ini emang rumah ibumu. Tapi kan nggak etis kalo kita tinggal serumah. Maksudku cuma buat sementara.""Kalo gitu lebih baik Mbak aja yang tinggal di tempat lain dulu." sela Dira kembali."Nggak bisa, Ra! ini kan rumah buat Mas Valdi dan aku." lanjut Vina."Tapi kok kami yang kayak di usir?""Bukan ngusir. Tapi ini hanya solusi. Mohon nggak usah marah-marah ya kalian!" Vina berkata tegas***"Mas, ibu sama adikmu kok jahat banget." Vina tersedu-sedu."Emang ibu sama adikku habis ngapain, Sayang? Mereka nyakitin kamu? Apa iya? Bilang sini sana Mas!" Valdi mengelus rambut kekasihnya."Dira bilang aku jahat, nggak ngehargain dan pelit.
Read more

Bab 49

"Salma! Ibu pinjem duit kamu satu juta dulu, boleh ya! Minggu depan tunggu Valdi gajian aku bayarin!" celetuk Bu Ratih sambil merogoh dompet Salma.Salma buru-buru merebut dompetnya kembali."Ini uang Mas Fahri, Bu! Mtar dia bisa marah!" ujar Salma cepat."Halaah, Sal! Ibu pinjem sebentar aja, kok!""Nggak bisa, Bu." Salma bicara tak enak.Di ambang pintu, seorang laki-laki melihat keduanya dengan alis bertaut kesal."Salma bener, Bu! Tuh uang mau kupake besok! Maaf ya, nggak bisa kasih ibu pinjem. Kan kemarin ibu udah ambil lima ratus ribu ke Salma!" tandas Fahri ketus.Bu Salma kurang senang dengan tingkah Fahri yang menurutnya tidak bisa menghormati orang tua.***"Bu, itung-itung ibu udah empat hari tinggal di rumahku. Aku jadi nggak enak sama Mas Fahri, Bu." celetuk Salma."Lho, ada apa sama suani kamu?" Bu Ratih bertanya heran."Enggak, Bu. Cuma kemarin dia mengeluh pendapatan dari toko lagi menurun. Pemasukan sedikit, tapi pengeluaran tambah banyak aja." ucap Salma tak enak. I
Read more

Bab 50

"Val, ini uang buat resepsi kalian. Ngfak terlalu banyak. Cuma dua puluh juta. Insyaallah cukup buat resepsi." ucap Bu Ratih di hadapan Valdi dan Vina."Gini aja, Bu," sela Vina."Biar ibu gak ribet, biar aku aja yang atur semuanya. Aku punya tenen MUA yang bagus. Terus punya temen-temen yang mudah-mudahan bisa memudahkan untuk acara kayak gini." usul Bu Ratih."Boleh juga, Nak," Bu Ratih setuju."Oke, Bu. Kalau begitu biar aku aja yang pegang uangnya, supaya ntar gak ribet. Ntar aku bisa catet setiap ada uang yang keluar," tambah Vina.Melihat anggunnya sikap Vina, Bu Ratih tak ragu. Memang selama ini Bu Ratih benar-benar menaruh kepercayaan yang tinggi pada Vina. Calon mabtu tersayang."Uangnya cuma ada segini, Nak. Apa cukup?""Bu, berapapun uangnya kalau kita pinter mengelola, insyaallah pasti cukup. Lagipula kita kan nggak pedta gede-gedean. Nggak perlu juga besar-besaran, Bu. Yang penting bisa halal dan di akui Tuhan. Itu aja!"Kembali Bu Ratih dan Valdi terkesima dengan ucapan
Read more
PREV
1
...
34567
...
15
DMCA.com Protection Status