Home / Romansa / Uangku Bukan Uangmu, Mas! / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Uangku Bukan Uangmu, Mas!: Chapter 61 - Chapter 70

147 Chapters

Bab 61

Pov VinaAku menghindari mas Valdi yang mencoba-coba untuk menyentuhku. Ilfeel saja rasanya sama pria ini. Pengangguran, kagak kasih duit, tapi mau minta di layani. Big no! “Kamu kenapa nolak terus, Sayang? Dosa lho kalo nolak suami,”Ucapannya membuat aku tertawa saja. Omong kosong saha bicara soal dosa.“Tubuhku gak gratis, Valdi! Biarin kamu statusnya suami aku, kalo gak kasih duit, nggak ada jatah!” Tegasku. Gerah benar aku dibuatnya. “Sayang, Mas minta maaf belum bisa kasih kamu uang lebih,” ujarnya.“Jangankan uang lebih, Mas. Uang cukup aja nggak,” imbuhku.Valdi menatap ke arah langit-langit seperti melamun.“Mas mau rumah tangga kita langgeng, Vin. Mas mau kamu jadi istri yang penurut dan ibu baik buat anak kita nanti,” ujarnya serius.“Enak aja ngarep aku jadi istri yang nurut sama kamu. Kalo masih kere tolong jangan ngarep terlalu jauh, Mas!”Jujur lama-lama aku muak sama pria ini. Lagi pula sepertinya tidak ada lagi yang bisa aku harapkan dari dia, mobil kreditan, masih
Read more

Bab 62

Di kediaman lama Valdi, Salma sedang berbincang-bincang kepada para tetangga. Salma terlihat ramah sekali."Sebenernya aku itu sedih sekali Rika bercerai sama adik saya. Karena kasihan banget ngeliat anak mereka. Clara harus besar tanpa kasih sayang dari ayahnya. Tapi Rika nggak mikir sampe ke sana. Sekarang mereka cerai, pastilah anak yang akan jadi korban." ucap Salma dengan suara sedih."Dan sebelumnya Valdi udah bersusah payah mau mempertahankan rumah tangga mereka. Tapi Rika sangat egois. Nggak mikir anak. Coba lihat sekarang, Rika pindah ngontrak di tempat lain, kemarin aku gak sengaja liat, kontrakannnya mana kecil dan kumuh juga. Sampe hati dis ngajak keponakan aku tinggal di sana. Aku mau kasih duit ke Clara aja ditolak mentah-mentah sama Rika. Sedih banget aku rasanya," Setitik air mata Salma menetes. Mengundang simpati ibu-ibu yang mendengarnya. Beberapa diantara mereka menyarankan Salma untuk bersabar."Kasihan Clara kalau begitu ya, Sal. Padahal selama ini kukira kamu ya
Read more

Bab 63

Bab 63Aku melangkah memasuki deretan dimana toko Bu Yuni berada. Sebelumnya aku telah mencari info dan menyusun semua yang terkait dengan apa yang ingin aku lakukan."Selamat pagi, Mbak Rik. Mau cari apa?" Anak Bu Yuni yang sedang menjaga toko ibunya menyapa."Mau cari laptop, Dek. Ibunya ada?" tanyaku."Ada, bentar aku panggilin dulu!" Anak itu beranjak menanggil ibunya.Sementara itu aku mengecek ponselku sebentar. Mengecek pesan dati seseorang yang kain Hmmm, sebentar lagi wanita itu juga akan segera sampai kemari. Tak lama kemudian Bu Yuni yang kemarin bicara judes itu keluar juga.Muka Bu Yuni masih terlihat masam."Oh, Rika Rupanya." tanggapnya pendek."Iya, Bu." Jawabku."Mau apa?" ujarnya jutek.Tiiin .... Tiin!Tiba-tiba sebuah klakson berhenti tepat di depan toko. Kulihat Bu Yuni sumringah sekali melihat siapa yang turun dari sepeda motor yang baru saja berhenti tersebut."Salma... Mau kemana? Ayo mampir dulu!" Senyum Bu Yuni. Sengaja aku bodo amat tanpa melihat ke arah
Read more

Bab 64

Bab 64Aku melirik punggung Rika yang berjalan menjauhi kami. Sombong sekali gayanya. Baru beli laptop segitu aja udah dipamer-pamerin lagi ke kami. Cuman sepuluh juta juga harganya. Ish, uang Valdi bahkan bisa membeli yang lebih mahal dari itu.Tadi aku puas sekali melihat dia di cuekin sama Bu Yuni. Rasain aja gimana rasanya nggak dipeduliin! Di anggap gak guna!Dia pikir setelah menggugat cerai adikku dia bisa bebas sebebas bebasnya? Nggak, Rik! Aku sebagai kakak kandungnya Valdi nggak akan diam melihat adikku kamu sengsarain selama ini! Udah terlalu banyak kerugian yang Valdi rasain. Nggak ada gunanya selama bertahun-tahun Valdi kasih makan wanita seperti dia. Jangankan berterima kasih malah kayaknya dia Emang sengaja pengen mencoreng harga diri adikku dengan sok berani menggugat cerai. Padahal kalau dia mau bersyukur, sudah lebih dari cukup selama ini Valdi selalu berkorban untuk menghidupi dia.Aku mencebik melihat wanita itu meninggalkan kami dengan muka culasnya."Kok bisa dia
Read more

Bab 65

Aku tengah merapikan meja kerjaku ketika kudengar ada sebuah notifikasi dari ponsel. Aku menghentikan aktivitasku sejenak dan mengecek ponselku.[Rik! Kamu begaya amat tadi! Belagu amat beli laptop harga segitu! Mau malu-maluin aku sama Bu Yuni ya? Eh kamu pikir aku tuh nggak tahu kalau kamu lagi ngabisin duit Valdi yang dulu dia kasih buat Clara?][Aku tahu kamu pegang uang karena dikasih Valdi dulu kan? Hei, bentar lagi duit-duit itu akan segera habis dan Valdi nggak akan kukasih izin lagi buat kasih kamu uang. Kamu nggak bakalan bisa pegang uang banyak lagi. Nah nanti awas aja kalau kamu masih berani minta-minta sama adikku dengan alasan kebutuhan Clara kayak kemarin!][Jangan pernah kamu ngaku-ngaku menyesal telah milih pisah sama adikku. Kan dulu itu keputusan Kamu yang pilih sendiri!]Aku menarik nafas dalam-dalam. Apaan wanita itu? Benar-benar geleng-geleng kepala kita dibuatnya.Kupencet tombol hijau supaya aku bisa bicara langsung dengannya. "Halo!" Terdengar suara Salma di
Read more

Bab 66

"Rik! Kok mukamu pucat sih? Baru saja aku datang dia sudah menyambut dengan pertanyaan.Emang tadi sebelum berangkat kerja sempat ini kepalaku agak pusing. Tapi melihat banyaknya kerjaan yang harus aku selesaikan hari ini, membuatku mau tidak mau harus tetap ngantor juga."Kepalaku agak pusing, Nia. Perutku juga kayak melilit banget. Aku gak tahu kenapa. Kurang fit banget nih.""Mungkin kamu belum sarapan kali. Kita ke kantin bareng mau nggak? Ntar aku yang traktir.""Makasih, Ni. Tapi kayaknya ntar aja, deh. Aku mau duduk dulu. Mataku agak berkunang-kunang." Aku menjatuhkan bobot tubuhku ke kursi."Hmmm, kamu capek banget kayaknya. Habis mikirin Pak Rangga, ya?"Ada-ada aja kamu ini nia! Kayak kurang kerjaan aja mikirin Rangga!""Tapi beneran, Rik. Kemarin ketika kamu gak masuk nampaknya pak Rangga kurang bersemangat tuh." timpalnya."Kali aja bukan karena aku, Ni. Kamu aja yang berpikirnya sembarangan,"Nia cuma senyum-senyum saja. Teman satu ini memang terlalu sering mencandaiku.
Read more

Bab 67

Bab 67Mata pak Rangga menatapku tajam. Ya Rabb, habislah aku dimarah oleh laki-laki seram ini."Pekerjaan kemarin sudah selesai?" tanyanya.Aku langsung bisa bernafas lega, setidaknya ia tidak bertanya soal guyonanku dan Nia barusan. Secepatnya aku mengambil semua lembaran yang selesai aku kerjakan. Kemudian bergegas mengirim file-fileku padanya.Lelaki itu hanya diam.Sedangkan kepalaku masih terasa pusing. Ditambah sekarang perutku terasa melilit. Pandangan mataku juga rasanya semakin kabur.Atau jangan-jangan ucapannya tadi ada benarnya. Aku harus sarapan lebih banyak supaya tenaga juga tersuplai cukup.Aku berusaha bangkit dari tempat dudukku. Agak sempoyongan memang."Rika kenapa kamu kelihatan lemah sekali? apa kamu sakit?" Tiba-tiba saja laki-laki sialan di depanku ini bertanya. Ingin sekali rasanya aku menjawab Aku begini karena terlalu banyak mengerjakan pekerjaan yang kamu beri.Tapi mengingat apa jabatannya di kantor saat ini aku jadi mengurungkan untuk bertanya terlalu a
Read more

Bab 68

Bab 68Samar-samar mataku terbuka. Tidak terlalu jelas namun aku bisa menangkap jika aku berada di sebuah ruangan putih dan bersih. Pandangan mataku menangkap sesosok bayang-bayang seorang perempuan berhijab yang tengah berada di dekatku. Kukedip-kedipkan mata untuk memperjelas Siapa yang kulihat.Ternyata dia adalah seorang wanita paruh baya berkerudung tengah tersenyum ke arahku. Parasnya cantik, meski ada beberapa kerutan di wajahnya wanita ini masih tetap kelihatan awet muda. Aku bingung Siapa perempuan ini? Mengapa tiba-tiba ada di dekatku? "Sudah siuman, Nak?" Tegurnya dengan suara lembut sekali."Dimana ini? Dan ibu siapa?" Tanyaku masih di ambang kesadaran."Kita sedang di klinik, Nak. Barusan Nak Rika pingsan." Ibu tersebut menjelaskan padaku.Aku coba untuk mengingat-ingat. Oh iya aku hampir lupa jika tadi Aku tinggal di kantor dengan keadaan tubuh yang kurang fit. Lambat laun ingatanku pulih kembali.Astaga ternyata aku pingsan. Lalu siapakah yang membawaku kemari? Nia,
Read more

Bab 69

Bab 69Uhukk! Uhuk! Aku terbatuk-batuk mendengar ibu tersebut bicara. Mengapa sampai berpikir demikian padahal sama sekali aku tak memiliki hubungan apapun dengan anaknya. Apa yang sudah Rangga ceritakan pada beliau? "Bu," Aku memulai pembicaraan setidaknya aku harus menjelaskan pada beliau tentang kebenarannya.Tok tok tok!"Assalamualaikum!"Baru saja Aku ingin memulai tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu diiringi dengan salam, pertanda seseorang datang."Waalaikumsalam dengan sigap Ibu tersebut berjalan menuju ke pintu.Seseorang masuk dengan senyum mengembang, di sampingnya terlihat Clara yang sedari tadi ku khawatirkan keberadaannya."Maa!" Anak lucu ini menghambur ke pelukanku.Rupanya tadi Rangga benar-benar menjemput putriku. Dan itu ia lakukan tanpa seizin ku terlebih dahulu? Seandainya saja tidak ada ibu ini pasti sudah kutanyakan mengapa Ia melakukan semua ini?"Bapak menjemput Clara?" Aku menatap Rangga.Rangga kembali tersenyum dan menganggukkan kepala."Kalau begitu
Read more

Bab 70

"Ih denger-denger si Pak Rangga atasan baru kita kayaknya lagi ngincar si Rika. Maklum kayaknya si janda kembang sukses menarik perhatian." Tanpa sengaja aku mendengar celotehan seseorang di kantin."Iya sih kayaknya Pak Rangga emang tertarik sama Rika.""Eh nggak ada salahnya juga sih kalau saling mencintai Ya kenapa nggak," ujar Rafli yang juga menimbuhi percakapan tersebut."Iya iya emang nggak apa-apa Tapi sikonnya kan Rika itu baru aja cerai dari suaminya. Kamu tahu nggak kenapa alasannya cerai? Aku tuh ya kemarin dengar-dengar rumornya tuh si Rika punya masalah sama keluarga mantan suaminya," ucap Melia yang sedari tadi bercerita. "Kebetulan gang rumahku nggak terlalu jauh dari gangnya rumah Rika dulu sama suaminya. Jadi gang rumahnya tuh udah rame banget gosip-gosip tentang Rika," Melia melanjutkan ceritanya."Salah kamu sih percaya sama gosip. Zaman sekarang tuh nggak usah percaya sama omongan tetangga lihat aja realnya gimana. Aku lihat selama ini Rika bukan orang macam-maca
Read more
PREV
1
...
56789
...
15
DMCA.com Protection Status