Bab 126"Tidak! Siapa bilang aku cemburu? Bilang saja kalau kamu terlalu percaya diri dengan berani berkata seperti itu! Jadi, simpan saja percaya diri berlebihanmu itu, Rangga!" tandasku cepat."Oh, jadi kau tidak cemburu? Oke, kalau kamu tidak cemburu, aku bisa bercerita lebih banyak padamu," ucapnya lagi.Aku kembali menelan ludah. Sebenarnya hati ini sakit mendengarnya. Tapi aku tidak ada pilihan selain dari berusaha untuk tetap menjadi pendengar yang baik. "Aku berusaha untuk mendukung penuh pilihanmu, Rangga!" Aku melanjutkan."Baik-baik kalau begitu apakah wanita yang aku ceritakan tadi pantas untukku perjuangkan? Bagaimana menurutmu?" Dia bertanya."Apapun yang sudah kamu tetapkan sebagai pilihan, maka rasanya tidak ada yang bisa membuatku mengatakan pilihanmu tak pantas," jawabku."Alasannya?"Mendengar pertanyaannya, serasa aku sedang menjalani sesi pertanyaan pada wawancara saja. "Kau tanya apa alasannya? Semua orang yang mengenalmu pasti berpikiran sama denganku. Kau pri
Baca selengkapnya