Home / Romansa / Uangku Bukan Uangmu, Mas! / Chapter 111 - Chapter 120

All Chapters of Uangku Bukan Uangmu, Mas!: Chapter 111 - Chapter 120

147 Chapters

Bab 11

Di sudut taman kota, di kafe yang tak terlalu ramai, seorang laki-laki duduk menyendiri dengan tetapan matanya yang kosong. Orang-orang tak bisa menebak apa yang tengah ia pikirkan.Di sana pria itu sama sekali tak menyentuh pesanan yang tadi ia pesan. Makanan itu hampir dingin karenanya. Alih alih menyantap hidangan, malah ia kembali mengingat sebait kata-kata yang tersimpan setia pada benak, tak pernah pudar larena angin, dan tak pernah pupus karena waktu.[Kita percaya, Tuhan memiliki rencana disetiap takdir yang telah Ia tentukan. Jikalau Yang kuasa tak menakdirkan aku bersamanya, tapi setidaknya aku berharap ia ditakdirkan bersama pria yang bisa menjaganya]Harapan semoga wanita itu menemukan pria lain yang mencintai wanita tersebut? Ha ha... Itu hanya untaian omong kosong saja. Sejatinya pria itu mengaharapkan cinta wanita itu dengan cinta yang utuh tanpa terbagi. ~Pov RanggaAku duduk di sini di tempat yanng bisa dikatakan sederhana untuk ukuran warga perkotaan, aku sengaja
Read more

Bab 112

"Ma, ini surat dari sekolah, besok di sekolah Clara ada acara pertemuan wali murid." Clara menyodorkan sebuah surat dari sekolahnya. Dia seperti kelelahan. Mungkin dia terlalu banyak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Anak itu, selalu saja tidak mau meninggalkan salah satu dari kegiatannya. Perhatianku kembali ke surat yang tadi dia berikan. Seperti biasa, itu adalah rapat yang harus di hadiri oleh para wali anak-anak. Sejenak aku tersenyum melihat anak cantik ini. Dia mulai tetlihat meninggi. Ya, empat tahun berlalu kami pindah kemari. Ah beberapa tahun kedepan anak ini akan beranjak remaja. Aku menantikan saat-saat itu, saat dimana anak-anak perempuan akan mulai sibuk menceritakan cowok populer disekolah atau mulai peduli dengan penampilan, sibuk menceritakan rencana kuliah dan jurusan apa yang akan dipilih. Ya ampuun, aku merindukan saat-saat itu. Tapi, meski perkembangan dan pertumbuhannya cukup baik, bagiku bagaimanapun dia masih akan terlihat seperti gadis mungil yang dulu
Read more

Bab 113

Bab 113"Katakan apa yang sudah hafal dilakukan sama kamu, Nak!" aku bertanyaMungkin saja caraku menanya seperti orang sedang menginterogasi. Ya Allah, apa mungkin caraku salah? Buktinya anak ini bukannya menjawab tapi malah terdiam membisu."Apa yang sudah dia lakukan padamu?" kali ini dengan lembut aku bertanya sembari memeluknya erat."Mah... Ayah... Ayah mengatakan aku anak yang cantik," ucapnya lalu diam."Lanjutkan, Nak!" ujarku."Maaf ma, sebelumnya aku pikir dia adalah ayah yang selama ini aku tunggu kedatangannya telah tiba,""Sebentar! Apa kamu menunggu kedatangan ayahmu?" Tanya ku mengernyit kan dahi. Dengan pelan anak itu mengangguk.Ya Tuhan, Apa yang menyebabkan anak ini menunggu ayahnya? Apa dia merindukan sosok seorang ayah? Kalau begitu apakah aku telah berdosa karena dulu membawa anak itu jauh dari ayahnya? Tapi sebaliknya, bila dulu aku tidak melakukan ini semua, apakah itu bisa dibenarkan? Apakah pantas aku membiarkan Clara hidup bersama seorang ayah yang bahkan
Read more

Bab 114

Bab 114"Nak, mama tahu kamu emang membutuhkan sosok seorang ayah. Jadi, jadi maafkan mama yang tak bisa bertahan untuk menjaga Papa di sampingmu, Nak. Ini semua salah ibu," aku berucap dengan harapan anak ini memaafkan kesalahan yang telah kulakukan. "Nggak, Ma. Ini bukan salah mama. Tapi ini adalah takdir. Justru aku yang harus meminta maaf. Karena aku terlalu ceroboh dalam setiap kondisi. Aku terlalu bodoh mempercayai Papa. maafin Clara, Ma!'Aku membenarkan alasan anak ini, pernah bertindak terlalu bodoh dan terburu-buru. Tapi, tapi aku tak ingin sepenuhnya menyalahkannya. Itu ia lakukan karena benar-benar mengharapkan kasih sayang seorang ayah. Memang seharusnya, setiap anak selalu berharap dibesarkan dalam keluarga yang lengkap dan harmonis."Nak maafkan Mama yang gak bisa bikin kamu hidup berdampingan dengan ayahmu,""Enggak Ma, ini bukan salah Mama. Mama udah cukup baik udah menghindari aku dari orang jahat kayak papa."Entah apa yang akan aku katakan lagi. Bocah yang selalu
Read more

Bab 115

Bab 115 Aku akhirnya mencari tahu dan kemudian menghubungi satu persatu pengacara yang ku ketahui.Bahkan aku berulang kali menghubungi pengacara David. Tapi entahlah tidak seperti biasanya David teramat susah untuk dimintai pertolongan untuk mendampingiku di pengadilan."Rika!" Seseorang berkata dari belakangku membuyarkan lamunanku.Aku menoleh.Huh orang itu lagi."Ya," sahutku.Kudengar langkah pelan laki-laki itu mendekat. Ada apa lagi dia mendekatiku? Membosankan."Kamu kelihatan lesu baru-baru ini. Apa ada sesuatu yang kamu pikirkan? Apa masalah putrimu yang membuatmu seperti ini?" Aku terkejut bisa-bisanya dia menebak-nebak seduka hati. Menyebalkan. Anehnya tebakannya ternyata benar."Kenapa kamu tanya itu, Rangga?" Aku tanya balik."Tidak apa-apa. Aku hanya khawatir saja." ucapnya."Kayaknya kamu nggak perlu khawatir sama urusan aku!" Apa yang aku katakan itu adalah benar. Aku bukan siapa-siapanya dia, bahkan sekarang dibilang teman pun aku malas. Aku sudah mengurangi beri
Read more

Bab 116

Bab 116"Jangan asal bicara, Rangga! Seharusnya kalau kamu mau berbohong, ada baiknya kamu riset dulu keadaan yang sebenarnya." Serta merta aku berkata. Mungkin saja dia pikir aku bodoh akan mempercayai kata-katanya begitu saja."Apa maksudmu berkata seperti itu, Rika? Aku benar-benar mau menolongmu bukan membohongimu! Kalau kau punya prasangka buruk terhadapku simpan saja prasangkamu itu untuk sementara. Apa kamu mau terus-menerus berada dalam pikiranmu yang selalu saja memandangku dari sudut pandang negatif? Sehingga Kau rela mengabaikan sesuatu yang jauh lebih penting daripada perasaanmu itu?"Hampir saja aku tersedak mendengar kata-katanya. Meski tampangnya terlihat meyakinkan, tapi rasa curigaku rasanya sangat sulit untuk disampingkan. Bagaimana aku tidak terus-terusan merasa curiga jika kata-katanya saja mengandung kebohongan. "Kata-katamu akan dengan mudah membohongi targetmu, Rangga. Tapi baiklah maukah kamu aku tunjukkan salah satu bentuk kebohongan kamu? Agar kau berhenti t
Read more

Bab 117

Bab 117"Rangga!" Aku cepat menatik tangan pria itu."Apa? Kau nampak cemas. Katakan padaku apa yang kamu cemaskan?""Tolong jangan campuri urusanku terlalu dalam, Rangga! Untuk apa kau ingin menyelesaikan masalah itu jika tujuanmu hanya untuk membalaskan dendam atas perkataan mertua dan ipar-iparku padaku dulu?"Rangga berbalik dan menatapku dalam."Sejak dulu aku tahu jika perkataan mereka adalah sebuah hal yang menyakitkan untukmu. Dan seandainya saja kamu tahu, bawa apapun yang dilakukan oleh orang-orang yang bisa menyakiti hatimu, itu akan menyakitiku juga. Aku harap kau paham. Jadi jangan mencegahku lagi!"Astaga. Mengapa dia begitu peduli dengan masalahku.Ya Tuhan, pria ini sangat sulit untuk kutebak."Rangga tolong, demi perasaanmu janganlah bertindak terlalu jauh. Aku bukanlah sosok yang sempurna. Jadi jangan lakukan sesuatu demi aku. Ataupun demi putriku Karena sesuatu yang kau lakukan, Aku takut itu akan membahayakan dirimu sendiri. Kalau kau merasa perlu dan harus menolon
Read more

Bab 118

Bab 118Aku menggenggam jari jemariku. Perkataan pengacara David tado siang sedikit agak membuatku penuh tanya, sebagaimana perasaanku ketika rangga menyatakan hal yang sama kemarin."Maafkan kami Rika, sebelumnya aku memang mengatakan seperti itu sana kamu, aku bilang aku tidak bersedia mendampingimu, alasannya adalah seperti yang sudah dijelaskan oleh Rangga. Kurasa rangga sudah menjelaskannya." Kata-kata david kembali terngiang.Pertanyaan terbesar kedua adalah mengapa Rangga dan David melakukan ini tanpa sepengetahuanku? Tak urung aku berpikir bahwa keduanya seperti bekerja sama. Apa yang sebenarnya yang mereka sembunyikan? Apa rencana mereka? Ya ampun, mengapa sedikit saja aku tak bisa untuk membuang pikiran negatif. Karena rasa penasaran dan beragam tanya yang muncul dalam pikiran, sepertinya aku harus segera menemui Rangga.Tapi nanti dulu, tujuan utama aku untuk menemui rangga itu apa? Hanya untuk menanyakan apa tujuan mereka? Ya Rabb, mengapa aku bisa berpikir seperti itu?
Read more

Bab 119

Bab 119"Rika, kenapa kamu cuma berdiri saja? Maaf sebelumnya kalau kedatanganku mengganggu tidurmu," ujarnya."Tidak. tidak apa-apa. aku tidak terganggu. mungkin hanya karena kelelelahan saja yang membuatku seperti ini," ralatku cepat."Aku datang kemari karena ingin menyampaikan padamu kalau kita harus menyiapkan segala sesuatunya tanpa ada yang ketinggalan dalam waktu dekat. Karena lusa adalah sidang pertama kasus yang sedang kita hadapi ini. Aku dan David juga sudah menyiapkan segalanya. Hanya saja aku memintamu untuk memberi semangat pada Clara agar nanti tak gugup saat di tengah-tengah jalannya persidangan. Kamu harus memberinya support, ' ujarnya."Tentu saja aku akan menyemangati putriku, Rangga. Tapi aku mengucapkan terimakasih banyak atas saranmu.""Satu lagi, ini aku sudah membawa berkas untukmu untuk kau ketahui isinya. jadi. Ini dari pengacara David juga. Karena kemarin kamu tidak bisa menemui kami, maka aku memberimu apa yang sudah kami bahas kemarin. Semoga kamu setuju
Read more

Bab 120

Bab 120Kulihat ke ponselku, di sana ada beberapa panggilan tak terjawab. Aku mengecek ternyata itu adalah panggilan dari Pengacara David.Tanpa membuang-buang waktu lagi aku kembali menghubungi pengacara tersebut."Halo Rika," tak butuh waktu lama pengacara David segera mengangkat teleponku."Maaf sekali Pak David, tadi aku tidak sempat mengangkat telepon anda. Karena ada beberapa kesibukan di kantor. Jadi aku minta maaf karenanya," aku berucap cepat."Tidak apa-apa, lagi pula Rangga bilang dia saja yang akan menyelesaikan semuanya."Keningku berkerut,"Memangnya apa yang harus diselesaikan Pak? Kalau waktu memungkinkan maka aku akan berusaha untuk secepat mungkin. Maklum ini tadi aku terlalu repot dengan urusan kantor, sehingga membuatku sedikit abai. Lain kali aku akan berusaha untuk semaksimal mungkin." aku menjelaskan."Tidak, Rangga sudah menyelesaikannya. Aku hanya memintamu untuk sedikit membicarakan soal laporan. Karena Rangga yang menyelesaikannya, nanti aku akan menyuruhnya
Read more
PREV
1
...
101112131415
DMCA.com Protection Status