Share

Bab 11

Di sudut taman kota, di kafe yang tak terlalu ramai, seorang laki-laki duduk menyendiri dengan tetapan matanya yang kosong. Orang-orang tak bisa menebak apa yang tengah ia pikirkan.

Di sana pria itu sama sekali tak menyentuh pesanan yang tadi ia pesan. Makanan itu hampir dingin karenanya.

Alih alih menyantap hidangan, malah ia kembali mengingat sebait kata-kata yang tersimpan setia pada benak, tak pernah pudar larena angin, dan tak pernah pupus karena waktu.

[Kita percaya, Tuhan memiliki rencana disetiap takdir yang telah Ia tentukan. Jikalau Yang kuasa tak menakdirkan aku bersamanya, tapi setidaknya aku berharap ia ditakdirkan bersama pria yang bisa menjaganya]

Harapan semoga wanita itu menemukan pria lain yang mencintai wanita tersebut? Ha ha... Itu hanya untaian omong kosong saja. Sejatinya pria itu mengaharapkan cinta wanita itu dengan cinta yang utuh tanpa terbagi.

~

Pov Rangga

Aku duduk di sini di tempat yanng bisa dikatakan sederhana untuk ukuran warga perkotaan, aku sengaja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Ma Tibun
babnya dikit, dan jarang update. tp baguslah ceritanya
goodnovel comment avatar
PRADJATV
Dikit amat bacanya buang buang koin
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status