"Dion!""Ha ha ha, kamu lucu, Ra!" Dion tertawa sambil mengibarkan sebuah lingerie berwarna pink. Tangan kirinya menutup mulut, menahan tawa, meski nyatanya suara tawa itu masih terdengar begitu jelas. Ah, menyebalkan. Aku berlari ke arahnya, merebut pakaian kurang bahah itu. Sungguh lelaki itu tak memiliki urat malu. Bisa-bisanya memperlihatkan pakaian ini di tempat umum. "Gila kamu, Dion!"Dengan kesal aku berjalan ke arah karyawan yang berdiri tak jauh dari kami. Wanita itu menutup mulut, menahan tawa seraya melirik ke arahku. Namun seketika tegang kala aku semakin mendekat ke arahnya. "Maaf, Mbak. Ini tidak jadi.""Eh, i-iya, Mbak." Dia menerima dengan sedikit gugup. "Kamu seksi jika memakai itu, Ra!" bisiknya di telinga kananku. "Ngawur!" Aku jitak kepala lelaki itu. Namun dia justru semakin tertawa. Dion sangat menyebalkan. "Tunggulah di depan, aku akan membayarnya."Tanpa menjawab aku berlalu dari hadapannya. Sempat kulihat dia berbicara dengan kasir, tapi aku memilih m
Last Updated : 2023-05-10 Read more