Badrun membalikkan badan,belum sempat ia memutar motor sebuah motor matik berwarna merah berhenti tepat di sampingnya. Seorang lelaki turun sambil membawa tas. “Maaf,benar ini kediaman Pak Purnawan?” tanya penghulu itu pada satpam yang masih berada di luar gerbang.“Bapak pasti penghulu,kan?” tebak satpam itu.Seperti Nurdin,penghulu itu segera masuk. Kini tinggal Badrun yang di luar dengan tanda tanya yang semakin memuncak.“Savira ... Nak Dion?” ucap Nurdin kaget. Lelaki itu tidak menyangka jika rumah mewah itu milik Dion, lelaki yang diharapkan bisa menjadi menantunya. “Savira tidak melakukan apa yang mereka tuduhkan,Pak. Savira tidak mau menikah dengan dia!” Savira meminta perlindungan pada Nurdin tapi ayahnya justru diam, seolah acuh dengan perkataannya. Buru-buru Dion mengedipkan mata. Pucuk dicinta ulam pun tiba. Nurdin mengangguk, membalas isyarat yang Dion berikan. "Kamu sudah berbuat zina! Memalukan! Bapak tidak pernah mangajarkan kamu menjadi wanita murahan."Perkataan
Last Updated : 2023-04-14 Read more