Home / Rumah Tangga / Istri yang Tak Sempurna / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Istri yang Tak Sempurna: Chapter 91 - Chapter 100

1115 Chapters

BIASA UNTUKMU TIDAK UNTUKKU

"Bapak ngapain di situ?"Aida sebenarnya sudah gak tahan juga pengen pipis tapi dia langsung berkomentar karena Reiko masih di hadapannya."Dan, ja-jangan diambil pak," protes Aida lagi serasa panas dingin tubuhnya saat Reiko menarik sesuatu yang menempel di celananya karena perekat."Udah pipis saja.""Pembalut saya balikiiiiiiin."Reiko sudah berdiri dengan sesuatu di tangannya yang membuat Aida langsung berteriak.Tak tahan dirinya sampai wajahnya memerah campur aduk antara marah dan malu ketika melihat bagaimana Reiko memegang pembalutnya yang penuh darah. Maklum saja, masih hari ketiga, masih banyak."Udah nanti aku urus pembalutnya, cepat pipis aja." "Pak itu nggak boleh dibuang, Aku mau cuci dulu.""BERISIK."Akhirnya dia kena hardik dan Aida dipelototin lagi oleh Reiko yang kini menaruh sanitary napkinnya di atas wastafel, di seberang Aida agak ke kiri dengan posisi terbuka, tentu saja darah di atasnya masih bisa terlihat dengan sangat jelas."Nanti biar aku yang cuci." Reik
last updateLast Updated : 2023-04-12
Read more

MIMPI KETINGGIAN

"Apa ngeliatin aku begitu? Salah? Bagian itu kan harus dicukur, kamu gak ngerti cara bercukur? atau gak pernah bercukur sama sekali?""Lah, Bapak ngapain komentar itu sih? Waktu saya operasi juga dicukur Pak. Tapi yang bagus itu dicabut untuk perempuan dan di cukur untuk laki-laki. Tapi sakitnyna saya gak kuat jadi paling pakai cukuran sebulan sekali.""Nah terus kenapa gak? Itu panjang loh.""Saya di sini udah satu setengah bulan Pak. Belum sempat beli cukuran dan lupa mulu kalau belanja online, soalnya biasa beli itu kalau ke Indomart sekalian keliling refreshing liat rak-rak product di sana, jadi keinget."Aida tidak berbohong soal ini. Karena biasanya dia kalau belanja di minimarket itu suka puter-putar dulu dan nanti mengambil apa yang dia butuhkan sedangkan kalau belanja sekarang, dia sering lupa untuk kebutuhan pribadinya sendiri paling yang diingatnya hanya pembalut itu pun juga karena ada iklan pembalut yang lagi diskon. Makanya dia keingat kebutuhan bulanannya. "Alesan aja.
last updateLast Updated : 2023-04-12
Read more

TUHAN SAYA MAHA KUASA

"Hahaha, dari mana Anda bisa seyakin itu sih, Pak?"Aida tahu dia tadi baru saja mendapat hinaan dari Reiko dan pria itu sangat pede sekali mengatakan semua hipotesa barusan padanya.Tapi tak berpengaruh pada gadis itu.Aida masih cukup berani untuk menantang Reiko dengan gelak tawanya."Karena aku laki-lakilah," jawab Reiko santai, tak peduli dengan Aida yang masih cekikikan.Mata itu masih menyorot pada Aida meskipun saat ini kondisi tubuh Reiko sudah berdiri dan dia melipat kedua tangannya memperhatikan Aida yang tak berhenti tertawa.Jawabannya tadi, justru membuat Aida makin tergelak. "Kamu sedih sampe ketawa karena ga bisa nangis lagi?""Bukan Pak. Tapi karena bapak lucu. Hahaha." dengan keyakinan yang ada dalam dirinya Aida memang serius menertawai Reiko. "Kamu nggak percaya sama yang aku bilang?" "Memang bapak Tuhan makanya saya harus percaya?""Hei aku bicara serius ini," protes Reiko yang memang sebenarnya tidak bisa terima kalau ditertawai."Hmm." Dan Aida mengangguk pela
last updateLast Updated : 2023-04-13
Read more

HANYA ORANG GILA

“Tuhanku yang Maha Kaya akan menyiapkan untuk saya seorang pria yang bersih, suci, masih perjaka dan mencintai saya bukan karena fisik saya. Karena saya wanita baik-baik maka jodoh saya adalah pria baik-baik, bukan pezina. Heiiiish, tak berhenti-berhentinya dia menyindirku? Cih!” seru Reiko sambil menatap pintu yang baru ditutup olehnya.   “Dasar wanita alim. Jadi sekarang kamu ingin menyindirku dengan bawa-bawa nama Tuhan? Memang kau pikir kamu wanita suci?”   Ya percuma Aida mengoceh juga di luar. Walaupun mendengar, Reiko juga tidak mau menimpalinya dia malah mencebik, mengoceh sendiri sambil melihat pintu yang sudah ditutup rapat dan kini bibirnya pun manyun menatap ke arah pembalut di pinggir wastafel.  
last updateLast Updated : 2023-04-13
Read more

TAK TAHU TERIMA KASIH

Alif: Pak Reiko, saya sudah ada di luar apartemen. Tapi tadi saya bunyikan bel dua kali tidak terdengar sepertinya.Reiko: Oh, maaf. Tadi saya di kamar mandi. Sebentar saya keluar dokter Alif."Kan aku udah minta dibatalin."Ekor mata Reiko kembali melirik pada Aida yang membuat langkah kakinya yang mau keluar jadi terhenti."Ya kalau aku batalin kamu ketemu dokter sekarang, lukamu makin parah," ucap Reiko menunjuk ke kaki Aida."Itu akan busuk dan kakimu harus diamputasi. Apa itu yang kamu harapkan?""Eeh eng--""Apa kamu berharap dengan begitu kamu bisa mengikatku selamanya untuk menjadi suamimu, memanfaatkan kebaikan hatiku begitu, hmmm? Menyiksaku harus mencucikan pembalutmu setiap bulan karena kamu gak mampu ngapa-ngapain, membiarkanmu tinggal di sini karena semua rasa bersalahku tak bisa menceraikanmu dan membuatmu jadi duri dalam daging untuk hubunganku dengan Brigita seumur hidupku?" "Lah, saya nggak ada niat sama sekali kayak gitu Pak."Aida tak tahu atas dasar apa Reiko bisa
last updateLast Updated : 2023-04-14
Read more

SULIT

“Orang itu bicara mulutnya tajam sekali. Apa dia tidak pikir kalau apa yang dia katakan itu bisa merusak mental orang lain kalau orang itu gampang jatuh mental dan punya masalah mental?”Aida sampai geleng-geleng kepala ketika melihat Reiko memang sudah keluar dari kamarnya menuju ke pintu depan untuk menyambut dokter yang tadi dia panggil.Tapi ini tidak menutup pikiran Aida untuk memaki dalam benaknya."Untung saja aku punya iman. Aku tidak percaya begitu saja dengan apa yang dia katakan. Aku tahu Tuhanku pasti punya alasan sendiri membuat aku punya penyakit ini. Dan Dia punya alasan kenapa aku harus seperti ini dan ada satu keuntungan lagi aku tidak menggoda pria dengan bagian tubuh itu, kan. Berarti ini akan mengurangi hisabku nanti di akhirat."Jujur Aida memang kesal dan apa yang dikatakan Reiko ini juga menggores hatinya. Tapi dengan keimanan yang lebih besar di dalam jiwanya, Aida mencoba tetap positif, membesarkan hatinya."Lagi pula nanti kita lihat saja Pak siapa yang lebih
last updateLast Updated : 2023-04-14
Read more

BILANG SAJA KE SAYA

Oh Ya Tuhan, terima kasih sesuai dugaanku, dokter ini cukup baik dan sangat pengertian denganku. dan Engkau mengabulkan permohonanku, Tuhan, bisik Aida di dalam hatinya merasa lega ketika Silvy memang hanya mengecek menggunakan jalur yang diberikan oleh Aida. Dia tak membuka kancing lainnya."Perutmu kembung juga ya? Apa kamu punya penyakit maag?""Aida tidak makan semalaman karena saya pergi dokter Silvy. Saya baru sampai tadi pagi dan dia tidak minta tolong pada siapapun untuk mengambilkan makanan di dapur atau menghubungi siapapun.""Ah, pantas perutnya kembung Pak Reiko. Nanti kasih makan yang lembut dulu ya sebelum makan berat."Dokter itu bicara ramah dengan Reiko dan dia tidak membedakan antara Aida dan Reiko tutur katanya."Iya, baik dokter Silvy."Jawaban yang lagi-lagi membuat Aida mengumpat dalam hatinya.Bisa-bisanya dia seramah itu? Memang orang ini pintar sekali ya buat berperan sandiwara. Harusnya dia mendapatkan nominasi award, sindir di hati Aida melihat Reiko yang men
last updateLast Updated : 2023-04-15
Read more

BIARKAN SAJALAH

"Saya rasa sudah cukup jelas, dokter."Tapi sepertinya bukan Aida sasaran yang ingin diajak bicara oleh Silvy. Terbukti dari Silvy yang tersenyum pada pria yang masih berdiri sekitar dua meter dari posisi duduknya."Terima kasih sudah mengingatkan, dokter Silvy."Heish, dokter ini usil sekali dia. Tak tahukah nyawaku sudah di ujung tanduk kalau dia menyinggung Masako? Sungguh keisengan Silvy ini bagai mendorong Aida ketepian jurang, menurut pikiran Aida. Terbayang sudah keributan seperti apan nanti dengan Reiko.Mana aku belum makan lagi, lelah sekali. Aida berbisik lirih dan memilih tak merespon lagi.Untung saja Silvy tidak bicara macam-macam lagi. Dia hanya menanyakan hal-hal standar seperti apakah terasa sakit dan bagaimana nanti Aida harus merawat luka-lukanya itu."Nah, sudah selesai."Akhirnya setelah 2 jam kedua dokter itu berhasil menyelesaikan pekerjaan mereka. Ini agak lama karena memang serpihannya halus dan mereka memang berhati-hati sekali. Terutama Alif, dia juga harus
last updateLast Updated : 2023-04-17
Read more

APA DIA MARAH?

Habislah aku. Saat dia kembali nanti dia pasti akan mengomel padaku kan? keluh Aida di dalam hatinya sambil dia meringis pelan"Mana aku laper lagi, haduuuh, dari kemarin aku juga belum makan. Bahkan dari hari sebelumnya aku belum makan. Apa dia lupa pecelku dimakan olehnya?"Aida bicara sambil menggerakkan tangan kanannya yang sudah bisa digerakkan perlahan-lahan jarinya karena anestesinya sudah mau habis.Tapi tangan kiri dan kaki kanannya masih belum merespon apapun. Dan Aida baru bener-bener bisa merasakan lapar itu sekarang.Tadi malam dia demam dan malam sebelumnya dia sudah kelelahan karena harus merapikan rumah."Dan ke mana dia? Apa dia meninggalkanku lagi di apartemen ini sendirian? Ya ampun kalau begitu aku harus menunggu sampai anastesi ini hilang baru bisa ambil makan."Posisi Aida sekarang juga masih ada di tengah tempat tidur. Tidak dipinggir kanan dan kiri karena tadi untuk memudahkan Alif dan Silvy mengobatinya."Dan aku belum minum obat pereda nyeri. Kalau begini cer
last updateLast Updated : 2023-04-18
Read more

Mas Roy

"Mulutmu itu, selalu saja bikin gatel telingaku."  "Hehehe ... canda, Masako, atau Mas Roy, singkatan dari Mas Royco? Hahaha." Saat itu pula Reiko menaruh sendok di mangkuk bubur dan matanya mendelik pada Aida yang tadi bisik-bisik padanya dan sekarang tertawa geli.  "Mau membuat masalah baru denganku, hmm? Belum puas sakit dan tanganmu dalam kondisi seperti ini?" Tapi tampaknya Reiko tak sedang ingin bercanda.  "Iya, iya Pak Mas Roy." "Pak."
last updateLast Updated : 2023-04-18
Read more
PREV
1
...
89101112
...
112
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status