Share

SULIT

“Orang itu bicara mulutnya tajam sekali. Apa dia tidak pikir kalau apa yang dia katakan itu bisa merusak mental orang lain kalau orang itu gampang jatuh mental dan punya masalah mental?”

Aida sampai geleng-geleng kepala ketika melihat Reiko memang sudah keluar dari kamarnya menuju ke pintu depan untuk menyambut dokter yang tadi dia panggil.

Tapi ini tidak menutup pikiran Aida untuk memaki dalam benaknya.

"Untung saja aku punya iman. Aku tidak percaya begitu saja dengan apa yang dia katakan. Aku tahu Tuhanku pasti punya alasan sendiri membuat aku punya penyakit ini. Dan Dia punya alasan kenapa aku harus seperti ini dan ada satu keuntungan lagi aku tidak menggoda pria dengan bagian tubuh itu, kan. Berarti ini akan mengurangi hisabku nanti di akhirat."

Jujur Aida memang kesal dan apa yang dikatakan Reiko ini juga menggores hatinya. Tapi dengan keimanan yang lebih besar di dalam jiwanya, Aida mencoba tetap positif, membesarkan hatinya.

"Lagi pula nanti kita lihat saja Pak siapa yang lebih
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Nadea Azkya
wes di sleding aja tu masako reiko ......
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status