Belle yang sedang belajar di kamar dipanggil untuk makan malam, setelah Albara tidak mengizinkannya untuk menemui Livia, Belle berdiam di kamarnya.Pria itu juga telah mengganti supirnya dengan yang baru, yang tidak berbicara sama sekali dengannya. Albara sudah terlebih dahulu di sana, tapi mata dan jemari tangannya masih fokus pada layar ponsel.“Makanlah,” pintanya.Namun, ia sendiri masih mengacuhkan piringnya.“Kenapa diam saja?” lanjut Albara.Ia duduk berdua dengan Belle di meja makan, tapi tetap merasa sendiri.“Aku sedang makan, bukankah tuan yang menyuruhku?” jawab Belle sudah melakukan apa yang Albara minta, tapi pria itu seakan sedang menyalahkannya.“Maaf, saya tidak fokus.” Albara masih bergelut dengan ponselnya, Belle pikir ia sedang bermain game. Akan tetapi, ia sedang menyelesaikan pekerjaannya. Tak berselang lama, Albara meletakkan ponselnya. Tubuhnya terasa pegal, banyak hal yang harus diurus. “Apa aku boleh keluar? Temanku ada yang berulang tahun.” Ia baru ingat
Read more