Share

Part (25)

Belle merasa perih di bagian sikunya, ia baru ingat Livia mendorongnya dengan keras dan menyebabkan memar.

“Lepaskan, tanganku sakit.” mintanya sembari menatap dengan mata yang basah, Albara berpindah ke sebelahnya.

Belle menekuk tangan guna melihat sikunya, benar tergores di sana.

“Di lemari ada obat,” titah Albara dan Belle segera menuju lemari dan mengambilnya dan mengobati lukanya sendiri, tak meminta bantuan kepada Albara.

“Dia terbiasa mengobati lukanya sendiri?” batinnya.

Albara membenarkan kerah bajunya, masih mengamati Belle.

“Cepat mandi, setelah itu turun ke ruang tengah.” pintanya.

Keluar dari kamar Belle, lebih dahulu ke ruang tengah.

Sebenarnya, Albara tak tahu akan membicarakan apa dengan Belle dan mulutnya lepas kendali saat itu.

Belle melakukan apa yang Albara katakan, setelah selesai ia pergi ke ruang tengah. Ia mendengar Albara berbicara begitu lembut dengan seseorang melalui panggilan suara.

“Apa dia sudah memiliki istri?” batinnya mulai muncul rasa takut akan dic
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status