All Chapters of Dikhianati Tunangan, Dinikahi CEO Tampan: Chapter 91 - Chapter 100

116 Chapters

Ditinggal Pergi

Qiyana menatap satu per satu kertas foto depan matanya dengan mulut menganga. Sungguh, dari semua gadis yang berada di muka bumi ini, ia tak menyangka Kenzo malah menyimpan foto-foto masa remajanya. Bukan hanya satu, tetapi cukup banyak. Qiyana mengeluarkan semua foto yang ada di dalam amplop di tangannya. Dan benar saja semuanya memang berisi foto-fotonya. Di mulai dari yang mengenakan seragam sekolah hingga ketika dirinya sedang berada di tempat tertentu. Dan semuanya berasal dari akun media sosialnya. Dalam hitungan detik, manik mata Qiyana berubah berkilat dengan ekspresi sinis. Segala asumsi buruk langsung menyerang pikirannya. Jelas-jelas mereka belum saling mengenal saat itu dan seharusnya lelaki itu tidak boleh sembarangan menyimpan fotonya. Apalagi tanpa izin dan secara sembunyi-sembunyi. “Jawab pertanyaanku, jangan diam saja. Untuk apa kamu mengoleksi foto-fotoku dan sejak kapan kamu memilikinya? Apa kamu sengaja mengambil semuanya dari akun media sosialku?” cerca Qiyana s
last updateLast Updated : 2023-06-21
Read more

Jemputan Tak Terduga

Qiyana spontan menjatuhkan sebuah teflon yang baru saja ia gunakan untuk memukul seseorang yang tiba-tiba memeluknya. Bunyi nyaring teflon yang jatuh ke lantai terdengar bersamaan dengan pekikan lolos dari bibirnya. Wanita itu terbelalak melihat suaminya yang mengerang kesakitan sembari memegang kepala. Qiyana tidak tahu kalau Kenzo yang kembali ke rumah ini. Ia mengira ada orang jahat yang tiba-tiba masuk dan ingin bersikap kurang ajar padanya. “Maafkan aku. Aku benar-benar tidak sengaja. Aku sangat terkejut dan panik. Apa boleh aku lihat kepalamu? Kemarilah, aku akan mengobati lukamu,” ucap Qiyana khawatir. Buru-buru ia mematikan kompor sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Qiyana menggandeng suaminya keluar dari dapur, kemudian berlari ke kamar untuk mengambil kotak obat yang kebetulan dirinya miliki. Sembari terus menggumamkan permintaan maaf, wanita itu mengobati luka memar yang muncul di pelipis Kenzo. Kening Kenzo memerah karena luka tersebut. Qiyana menatap benjola
last updateLast Updated : 2023-06-22
Read more

Persekongkolan Orang Terdekat

“Kamu yakin kita akan menginap di sini sampai urusanmu selesai? Apa tidak ada tempat yang jauh lebih layak?” tanya Qiyana yang sedikit bergidik ngeri melihat bangunan yang berdiri di depan matanya. Qiyana tahu kalau suaminya itu tidak bisa ditebak. Namun, ia tidak menyangka Kenzo sampai kepikiran membawanya ke tempat yang benar-benar di luar dugaan. Lelaki itu memang membawanya ke hotel setelah mereka sampai di bandara. Tetapi, wanita itu tidak menebak kalau pilihan sang suami malah jatuh ke hotel seperti ini. Qiyana yakin Kenzo tidak mungkin kehabisan uang sampai memilih mengunjungi tempat penginapan seperti ini. Kalaupun memang seperti itu kenyataannya, ia sama sekali tidak keberatan untuk menyumbang. Langkah Kenzo yang sedang menggandeng Qiyana tertahan karena wanita itu tidak mau bergerak dari tempat sebelumnya. Manik mata istrinya masih menatap bangunan di hadapan mereka dengan sorot tak percaya. “Kita masuk dulu ya? Aku akan menjelaskan sambil jalan,” bujuk Kenzo sembari
last updateLast Updated : 2023-06-24
Read more

Dalam Cengkraman Psikopat

BYUR!Qiyana tersentak hebat dan spontan membuka mata ketika tubuhnya diguyur air yang sangat dingin. Tubuhnya langsung menggigil karena dingin yang menusuk kulitnya. Wanita itu berusaha bergerak, namun ia malah mendapati tubuhnya diikat di sebuah bangku kayu. Amarah yang berkobar terpatri jelas dari manik mata Qiyana. Wanita itu langsung mengangkat kepala dan menatap tajam sosok yang berdiri di hadapannya. Wanita paruh baya yang baru saja menyiram tubuhnya dengan se ember air. Tubuhnya memang basah kuyup, tetapi amarah yang sangat besar memenuhi dadanya. Seseorang yang membuatnya dihantam berbagai masalah sekaligus, kini malah tega menculik dan menyiramnya tanpa belas kasihan. “Akhirnya kamu bangun juga, Tuan Putri.” Ambar menjatuhkan ember kecil yang ia gunakan untuk menyiram Qiyana. Membiarkan benda itu menggelinding di lantai dan berhenti tepat di pojok ruangan yang penuh dengan tumpukan dus usang. “Apa lagi yang kamu inginkan? Apa belum cukup kamu menghancurkan hidupku s
last updateLast Updated : 2023-06-25
Read more

Pertolongan dari Musuh

“Membantu apa?” tanya Qiyana yang mulai panik melihat benda mengkilap di tangan Amanda itu. “Kamu ingin berusaha membunuhku lagi? Sebenarnya apa salahku sampai kalian tega melakukan ini padaku?” Qiyana tak bisa melepas sorot matanya dari benda kecil yang ada dalam genggaman Amanda. Entah apa yang sedang sepupu suaminya itu rencanakan. Namun, sepertinya memang sesuatu yang buruk. Dalam keadaan terikat erat seperti ini, Qiyana benar-benar tidak bisa melakukan perlawanan apa pun. Bahkan, untuk sekadar melindungi janin dalam kandungannya. Diam-diam Qiyana berusaha melepas tali tambang yang mengikat kuat jemarinya. Namun, jangankan terbuka malah hanya perih saja yang semakin terasa. Sepertinya kulit pergelangan terluka, entah hanya lecet atau mungkin berdarah. “Kamu benar-benar pasrah dengan keadaanmu? Tidak ada upaya apa pun untuk melarikan diri? Bagaimana jika kamu tetap dibunuh meski kamu sudah menandatangani berkas itu?” tanya Amanda sembari mengayunkan pisau di tangannya. Aman
last updateLast Updated : 2023-06-26
Read more

Karena Alat Pelacak

Suara yang familiar itu membuat Qiyana menghentikan pergerakannya. Wanita itu mempertajam indra pendengarannya tanpa mengurangi kewaspadaan dari tatapannya. Qiyana yakin dirinya tidak mungkin salah mendengar. Suara bariton itu memang milik suaminya. Seseorang yang sedari tadi ia harapkan dapat menyelamatkannya. Usai memastikan jika suara tersebut benar-benar milik suaminya, Qiyana mulai bersingkut keluar dari tempat persembunyiannya. Pelan-pelan wanita itu berusaha bangkit dengan sebelah tangan berpegangan pada tembok. Ia harus segera menghampiri lelaki itu. Sayangnya, tubuhnya malah terjatuh ke lantai yang dingin lagi. “Sayang, apa kamu baik-baik saja?” Kenzo yang tak sengaja mendengar suara aneh langsung mendekati sumbernya dan mendapati Qiyana berada di sana. “Akhirnya aku berhasil menemukan kalian berdua.”Qiyana langsung merengkuh tubuh kekar Kenzo sangat erat. Air matanya pecah saat itu juga. Ketakutan yang sedari tadi membelenggu dadanya perlahan mulai terkikis meski tidak
last updateLast Updated : 2023-06-27
Read more

Dia Harus Mati

Manik mata Qiyana langsung berkaca-kaca melihat rumah yang selama beberapa minggu terakhir ia tempati sudah berubah menjadi puing-puing kecil. Rumah itu sudah rata dengan tanah dan warna kehitaman membekas di mana-mana. Qiyana menggerakkan tungkai jenjangnya perlahan-lahan. Matanya berpendar menatap menatap sekelilingnya. Berharap dapat menemukan sesuatu yang masih bisa diselamatkan dari sisa kebakaran itu. Namun, yang terlihat hanyalah sisa benda yang telah hancur dan tidak berbentuk lagi. Meskipun hanya sebentar, ada banyak kenangan yang membekas selama Qiyana dan Kenzo menempati rumah ini. Setidaknya, jika Kenzo akan mengajaknya ke rumah utama setelah ini, ia masih berharap dapat berkunjung kemari lagi suatu saat nanti. Sayangnya, sudah tidak ada lagi yang tersisa. “Kurasa mereka memang ingin mencelakai kita hari itu. Rumah ini dibakar beberapa jam setelah kita pergi. Barang-barang berharga kita sudah diselamatkan sebelum semuanya hancur. Tapi, sisanya memang tidak bisa disel
last updateLast Updated : 2023-06-28
Read more

Tak Pantas Dikasihani

Suara tembakan yang sangat nyaring tentu saja langsung mencuri perhatian seluruh penghuni hotel yang mendengarnya. Sedangkan Qiyana yang ketakutan masih tetap memejamkan mata setelah mendengar pekikan ibu tirinya yang terdengar bersamaan dengan bunyi tembakan tersebut. Entah siapa yang tertembak, tetapi Qiyana yakin tubuhnya baik-baik saja. Tiba-tiba tubuhnya ditarik paksa oleh seseorang dan saat itu pula matanya kembali terbuka. Kenzo menarik tubuhnya ke dalam rengkuhan lelaki itu, sementara ibu tirinya sudah terduduk di lantai dengan segala makian. Qiyana spontan membekap mulutnya yang nyaris memekik saat melihat lelehan darah yang keluar dari tangan Ambar. Nyaris saja ia bergerak ke sana untuk melihat bagaimana keadaan ibu tirinya itu jika tidak dicegah oleh Kenzo. “Akan ada banyak orang yang menolongnya. Sekarang kita harus pergi, kita tidak punya banyak waktu,” bisik Kenzo yang masih memeluk Qiyana dan pelan-pelan membawa wanita itu melangkah mundur menjauh dari sana. Sahut-sa
last updateLast Updated : 2023-06-28
Read more

Bukan Berita Baik

Qiyana menyentuh perutnya sembari berteriak. Perutnya tidak sakit sama sekali, ia hanya berpura-pura agar Kenzo mengalihkan atensi padanya. Wanita itu tidak menemukan cara yang lebih efektif di banding ini. Apalagi dirinya juga tidak berani memisahkan secara langsung. Berhasil! Kenzo yang tadinya hendak kembali meninju wajah Jovan langsung berlari mendekati Qiyana. Bahkan, Jovan pun ikut menghampiri Qiyana, meski akhirnya diusir oleh Kenzo. Walaupun telah berhasil, wanita itu tetap mempertahankan aktingnya hingga suaminya kembali masuk ke mobil. Dalam hati, Qiyana telah meminta maaf pada anaknya karena terpaksa harus berbohong dan berpura-pura. Ia hanya tidak ingin menambah masalah lagi, terlebih baik Kenzo maupun Jovan sudah sama-sama babak belur. “Apa perutmu kram lagi, Sayang? Bertahanlah, kita ke rumah sakit sekarang,” tutur Kenzo sembari memasang seatbelt di tubuh Qiyana, kemudian untuknya sendiri. Tak tega melihat suaminya yang tampak benar-benar khawatir, Qiyana pun men
last updateLast Updated : 2023-06-29
Read more

Pagi yang Memanas

Qiyana yang masih terkejut karena bentakan Kenzo hanya diam saja ketika lelaki itu beranjak pergi tanpa menoleh lagi. Padahal ia benar-benar khawatir dan ingin membantu suaminya. Tetapi, sepertinya suasana hati lelaki itu sedang kurang baik. Qiyana mengintip Kenzo yang sudah mengeluarkan mobil dari balik gorden jendela tanpa berani melangkah keluar. Wanita itu tak beranjak sama sekali dari tempatnya berdiri hingga mobil milik suaminya benar-benar tidak terlihat lagi. Wanita itu terbelalak melihat mobil Kenzo kembali lagi tak lama kemudian. Karena khawatir terjadi sesuatu, Qiyana pun refleks membuka pintu yang bergegas mendekati mobil suaminya. Ia yakin barusan lelaki itu belum pergi jauh, mungkin ada barang yang tertinggal. “Ada apa? Apa handphone atau dompetmu tertinggal? Atau benda lainnya yang kamu butuhkan? Biar aku yang mengambilkannya di dalam,” berondong Qiyana yang langsung menghampiri sang suami yang baru saja membuka pintu mobil. Yang membuat Qiyana semakin heran, Ke
last updateLast Updated : 2023-06-30
Read more
PREV
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status