“Apa yang kamu katakan barusan? Kamu ingin menggantikan posisi suamiku?” sembur Qiyana dengan suara tertahan tepat setelah mendaratkan telapak tangannya di wajah Gino. “Jadi, itu tujuanmu mendekatiku selama ini?” Qiyana spontan melangkah mundur dengan tatapan nanar. Ia benar-benar tidak menyangka Gino akan berkata seperti itu di saat dirinya masih terluka karena kabar tentang suaminya tak kunjung datang. Selama ini dirinya menganggap Gino sebagai teman. Wanita itu mengira Gino tulus menemaninya tanpa niat terselubung. Setetes cairan bening lolos dari manik mata Qiyana. Gino yang juga terkejut karena tamparan wanita pujaan hatinya bertambah panik melihat wanita itu menangis. Namun, ketika lelaki itu bergerak maju, Qiyana langsung memberi isyarat untuk tetap berada di tempat. “Qiyana, maafkan aku. Aku hanya keceplosan saja. Aku tidak bermaksud berkata seperti itu. Tolong jangan menangis,” ucap Gino yang terlihat serba salah. “Aku tulus ingin menemanimu. Tapi, kamu tahu, perasaan y
Terakhir Diperbarui : 2023-07-04 Baca selengkapnya