Home / Romansa / Dikhianati Tunangan, Dinikahi CEO Tampan / Persekongkolan Orang Terdekat

Share

Persekongkolan Orang Terdekat

Author: Young Lady
last update Last Updated: 2023-06-24 22:03:29

“Kamu yakin kita akan menginap di sini sampai urusanmu selesai? Apa tidak ada tempat yang jauh lebih layak?” tanya Qiyana yang sedikit bergidik ngeri melihat bangunan yang berdiri di depan matanya.

Qiyana tahu kalau suaminya itu tidak bisa ditebak. Namun, ia tidak menyangka Kenzo sampai kepikiran membawanya ke tempat yang benar-benar di luar dugaan. Lelaki itu memang membawanya ke hotel setelah mereka sampai di bandara. Tetapi, wanita itu tidak menebak kalau pilihan sang suami malah jatuh ke hotel seperti ini.

Qiyana yakin Kenzo tidak mungkin kehabisan uang sampai memilih mengunjungi tempat penginapan seperti ini. Kalaupun memang seperti itu kenyataannya, ia sama sekali tidak keberatan untuk menyumbang.

Langkah Kenzo yang sedang menggandeng Qiyana tertahan karena wanita itu tidak mau bergerak dari tempat sebelumnya. Manik mata istrinya masih menatap bangunan di hadapan mereka dengan sorot tak percaya.

“Kita masuk dulu ya? Aku akan menjelaskan sambil jalan,” bujuk Kenzo sembari
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Siti Khotipah
kisahnya lama" jelek,cuma bagus didepanya saja
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Dikhianati Tunangan, Dinikahi CEO Tampan   Dalam Cengkraman Psikopat

    BYUR!Qiyana tersentak hebat dan spontan membuka mata ketika tubuhnya diguyur air yang sangat dingin. Tubuhnya langsung menggigil karena dingin yang menusuk kulitnya. Wanita itu berusaha bergerak, namun ia malah mendapati tubuhnya diikat di sebuah bangku kayu. Amarah yang berkobar terpatri jelas dari manik mata Qiyana. Wanita itu langsung mengangkat kepala dan menatap tajam sosok yang berdiri di hadapannya. Wanita paruh baya yang baru saja menyiram tubuhnya dengan se ember air. Tubuhnya memang basah kuyup, tetapi amarah yang sangat besar memenuhi dadanya. Seseorang yang membuatnya dihantam berbagai masalah sekaligus, kini malah tega menculik dan menyiramnya tanpa belas kasihan. “Akhirnya kamu bangun juga, Tuan Putri.” Ambar menjatuhkan ember kecil yang ia gunakan untuk menyiram Qiyana. Membiarkan benda itu menggelinding di lantai dan berhenti tepat di pojok ruangan yang penuh dengan tumpukan dus usang. “Apa lagi yang kamu inginkan? Apa belum cukup kamu menghancurkan hidupku s

    Last Updated : 2023-06-25
  • Dikhianati Tunangan, Dinikahi CEO Tampan   Pertolongan dari Musuh

    “Membantu apa?” tanya Qiyana yang mulai panik melihat benda mengkilap di tangan Amanda itu. “Kamu ingin berusaha membunuhku lagi? Sebenarnya apa salahku sampai kalian tega melakukan ini padaku?” Qiyana tak bisa melepas sorot matanya dari benda kecil yang ada dalam genggaman Amanda. Entah apa yang sedang sepupu suaminya itu rencanakan. Namun, sepertinya memang sesuatu yang buruk. Dalam keadaan terikat erat seperti ini, Qiyana benar-benar tidak bisa melakukan perlawanan apa pun. Bahkan, untuk sekadar melindungi janin dalam kandungannya. Diam-diam Qiyana berusaha melepas tali tambang yang mengikat kuat jemarinya. Namun, jangankan terbuka malah hanya perih saja yang semakin terasa. Sepertinya kulit pergelangan terluka, entah hanya lecet atau mungkin berdarah. “Kamu benar-benar pasrah dengan keadaanmu? Tidak ada upaya apa pun untuk melarikan diri? Bagaimana jika kamu tetap dibunuh meski kamu sudah menandatangani berkas itu?” tanya Amanda sembari mengayunkan pisau di tangannya. Aman

    Last Updated : 2023-06-26
  • Dikhianati Tunangan, Dinikahi CEO Tampan   Karena Alat Pelacak

    Suara yang familiar itu membuat Qiyana menghentikan pergerakannya. Wanita itu mempertajam indra pendengarannya tanpa mengurangi kewaspadaan dari tatapannya. Qiyana yakin dirinya tidak mungkin salah mendengar. Suara bariton itu memang milik suaminya. Seseorang yang sedari tadi ia harapkan dapat menyelamatkannya. Usai memastikan jika suara tersebut benar-benar milik suaminya, Qiyana mulai bersingkut keluar dari tempat persembunyiannya. Pelan-pelan wanita itu berusaha bangkit dengan sebelah tangan berpegangan pada tembok. Ia harus segera menghampiri lelaki itu. Sayangnya, tubuhnya malah terjatuh ke lantai yang dingin lagi. “Sayang, apa kamu baik-baik saja?” Kenzo yang tak sengaja mendengar suara aneh langsung mendekati sumbernya dan mendapati Qiyana berada di sana. “Akhirnya aku berhasil menemukan kalian berdua.”Qiyana langsung merengkuh tubuh kekar Kenzo sangat erat. Air matanya pecah saat itu juga. Ketakutan yang sedari tadi membelenggu dadanya perlahan mulai terkikis meski tidak

    Last Updated : 2023-06-27
  • Dikhianati Tunangan, Dinikahi CEO Tampan   Dia Harus Mati

    Manik mata Qiyana langsung berkaca-kaca melihat rumah yang selama beberapa minggu terakhir ia tempati sudah berubah menjadi puing-puing kecil. Rumah itu sudah rata dengan tanah dan warna kehitaman membekas di mana-mana. Qiyana menggerakkan tungkai jenjangnya perlahan-lahan. Matanya berpendar menatap menatap sekelilingnya. Berharap dapat menemukan sesuatu yang masih bisa diselamatkan dari sisa kebakaran itu. Namun, yang terlihat hanyalah sisa benda yang telah hancur dan tidak berbentuk lagi. Meskipun hanya sebentar, ada banyak kenangan yang membekas selama Qiyana dan Kenzo menempati rumah ini. Setidaknya, jika Kenzo akan mengajaknya ke rumah utama setelah ini, ia masih berharap dapat berkunjung kemari lagi suatu saat nanti. Sayangnya, sudah tidak ada lagi yang tersisa. “Kurasa mereka memang ingin mencelakai kita hari itu. Rumah ini dibakar beberapa jam setelah kita pergi. Barang-barang berharga kita sudah diselamatkan sebelum semuanya hancur. Tapi, sisanya memang tidak bisa disel

    Last Updated : 2023-06-28
  • Dikhianati Tunangan, Dinikahi CEO Tampan   Tak Pantas Dikasihani

    Suara tembakan yang sangat nyaring tentu saja langsung mencuri perhatian seluruh penghuni hotel yang mendengarnya. Sedangkan Qiyana yang ketakutan masih tetap memejamkan mata setelah mendengar pekikan ibu tirinya yang terdengar bersamaan dengan bunyi tembakan tersebut. Entah siapa yang tertembak, tetapi Qiyana yakin tubuhnya baik-baik saja. Tiba-tiba tubuhnya ditarik paksa oleh seseorang dan saat itu pula matanya kembali terbuka. Kenzo menarik tubuhnya ke dalam rengkuhan lelaki itu, sementara ibu tirinya sudah terduduk di lantai dengan segala makian. Qiyana spontan membekap mulutnya yang nyaris memekik saat melihat lelehan darah yang keluar dari tangan Ambar. Nyaris saja ia bergerak ke sana untuk melihat bagaimana keadaan ibu tirinya itu jika tidak dicegah oleh Kenzo. “Akan ada banyak orang yang menolongnya. Sekarang kita harus pergi, kita tidak punya banyak waktu,” bisik Kenzo yang masih memeluk Qiyana dan pelan-pelan membawa wanita itu melangkah mundur menjauh dari sana. Sahut-sa

    Last Updated : 2023-06-28
  • Dikhianati Tunangan, Dinikahi CEO Tampan   Bukan Berita Baik

    Qiyana menyentuh perutnya sembari berteriak. Perutnya tidak sakit sama sekali, ia hanya berpura-pura agar Kenzo mengalihkan atensi padanya. Wanita itu tidak menemukan cara yang lebih efektif di banding ini. Apalagi dirinya juga tidak berani memisahkan secara langsung. Berhasil! Kenzo yang tadinya hendak kembali meninju wajah Jovan langsung berlari mendekati Qiyana. Bahkan, Jovan pun ikut menghampiri Qiyana, meski akhirnya diusir oleh Kenzo. Walaupun telah berhasil, wanita itu tetap mempertahankan aktingnya hingga suaminya kembali masuk ke mobil. Dalam hati, Qiyana telah meminta maaf pada anaknya karena terpaksa harus berbohong dan berpura-pura. Ia hanya tidak ingin menambah masalah lagi, terlebih baik Kenzo maupun Jovan sudah sama-sama babak belur. “Apa perutmu kram lagi, Sayang? Bertahanlah, kita ke rumah sakit sekarang,” tutur Kenzo sembari memasang seatbelt di tubuh Qiyana, kemudian untuknya sendiri. Tak tega melihat suaminya yang tampak benar-benar khawatir, Qiyana pun men

    Last Updated : 2023-06-29
  • Dikhianati Tunangan, Dinikahi CEO Tampan   Pagi yang Memanas

    Qiyana yang masih terkejut karena bentakan Kenzo hanya diam saja ketika lelaki itu beranjak pergi tanpa menoleh lagi. Padahal ia benar-benar khawatir dan ingin membantu suaminya. Tetapi, sepertinya suasana hati lelaki itu sedang kurang baik. Qiyana mengintip Kenzo yang sudah mengeluarkan mobil dari balik gorden jendela tanpa berani melangkah keluar. Wanita itu tak beranjak sama sekali dari tempatnya berdiri hingga mobil milik suaminya benar-benar tidak terlihat lagi. Wanita itu terbelalak melihat mobil Kenzo kembali lagi tak lama kemudian. Karena khawatir terjadi sesuatu, Qiyana pun refleks membuka pintu yang bergegas mendekati mobil suaminya. Ia yakin barusan lelaki itu belum pergi jauh, mungkin ada barang yang tertinggal. “Ada apa? Apa handphone atau dompetmu tertinggal? Atau benda lainnya yang kamu butuhkan? Biar aku yang mengambilkannya di dalam,” berondong Qiyana yang langsung menghampiri sang suami yang baru saja membuka pintu mobil. Yang membuat Qiyana semakin heran, Ke

    Last Updated : 2023-06-30
  • Dikhianati Tunangan, Dinikahi CEO Tampan   Kecupan Perpisahan

    Qiyana meraba sisi ranjang di sampingnya yang kosong dan terasa dingin. Manik mata wanita itu kembali terbuka dan seulas senyum miris langsung tersungging di bibirnya. Lagi-lagi Kenzo memilih tidur di sofa ruang tamu alih-alih satu ranjang dengannya. Hubungan Qiyana dan Kenzo benar-benar berantakan setelah pertengkaran mereka tempo hari. Kenzo yang biasanya selalu meminta maaf setelah tidak sengaja membentak Qiyana malah bersikap dingin selama beberapa hari terakhir. Qiyana sudah mencoba meminta maaf beberapa kali, namun akhirnya hanya akan diabaikan. Bahkan, setelah kejadian itu Kenzo lebih banyak menghabiskan waktu di luar rumah dan membiarkan dirinya sendirian nyaris seharian. Kadang-kadang lelaki itu juga pulang sangat larut dan tidak pernah memberitahu dari mana dia sebenarnya. Helaan napas panjang lolos dari bibir Qiyana. Wanita itu mengelus perutnya seraya berkata, “Bagaimana caranya Mommy bisa meminta maaf pada daddy-mu, Sayang? Sekarang dia benar-benar marah besar.”Me

    Last Updated : 2023-06-30

Latest chapter

  • Dikhianati Tunangan, Dinikahi CEO Tampan   Pengakuan yang Ditunggu-Tunggu

    “Aku hanya ingin memberi ucapan selamat ulang tahun pada keponakanku, apa itu salah?” sahut Amanda yang tidak terlihat tersinggung sama sekali oleh kata-kata kasar yang Kenzo ucapkan. “Aku tahu keponakanku berulang tahun hari ini dan aku hanya ingin memberi sedikit hadiah untuknya.”“Dari mana kamu tahu kalau ulang tahun putraku dirayakan di sini?” Kenzo kembali mengulang pertanyaannya dengan nada lebih menuntut dan tatapan yang semakin tajam. “Kalau kamu hanya berniat mengacaukan acara ini, lebih baik kamu pergi.”Qiyana yang bingung harus melakukan apa hanya mengelus bahu Kenzo, berusaha menenangkan lelaki itu. Walaupun selama ini Amanda memang sering melakukan hal-hal tak terduga, tetapi ia yakin kali ini Amanda tidak memiliki niatan buruk. “Jangan terlalu keras padanya, mungkin dia memang hanya ingin memberi ucapan selamat untuk Rey,” bisik Qiyana pada Kenzo. “Jangan langsung mengusirnya seperti ini. Setidaknya kita bisa bicara baik-baik dengannya.”Amanda berdeham pelan sera

  • Dikhianati Tunangan, Dinikahi CEO Tampan   Rencana Rahasia Kenzo

    “Apa kamu yakin acaranya tidak diadakan di rumah saja? Kalau acaranya di luar, bisa saja ada wartawan yang melihat kita. Hari ini sangat spesial dan aku tidak mau terjadi masalah baru,” tutur Qiyana yang sedang menyuapi putranya. “Tentu saja tidak, Sayang. Semuanya sudah dipersiapkan sejak jauh-jauh hari, sedikit merepotkan jika tempatnya dipindah. Lagipula Rey sangat menyukai tempatnya dan kamu juga tahu kalau aku tidak mengundang banyak orang. Percayalah tidak akan ada masalah yang terjadi,” sahut Kenzo tanpa keraguan sedikitpun. Tepat hari ini, Reynand Pratama Abimana genap berusia satu tahun. Sejak jauh-jauh hari, Qiyana dan Kenzo telah berencana untuk merayakan hari ulang tahun putra mereka. Tentu saja awalnya Qiyana hanya berniat mengadakan acara di rumah, namun siapa sangka Kenzo malah menawarkan untuk menggunakan salah satu ballroom hotelnya. Meskipun sudah saling terbuka sejak lama, nyatanya sampai saat ini Kenzo belum memiliki niatan untuk membuka hubungan mereka di de

  • Dikhianati Tunangan, Dinikahi CEO Tampan   Pertemuan Yang Terlupakan

    “Aku yakin kamu memang penguntit,” jawab Qiyana sembari melirik foto-fotonya yang pernah Kenzo tunjukkan beberapa waktu lalu. “Kalau tidak, mana mungkin kamu masih menyimpannya. Lagipula tidak ada yang bagus juga dari foto-foto itu. Buang saja.” Akan tetapi, jujur saja sekarang Qiyana malah lebih penasaran dengan foto-foto tersebut daripada dokumen di tangannya. Waktu itu Kenzo sudah berjanji akan memberi penjelasan lebih lanjut, namun akhirnya terlupakan begitu saja. Qiyana yakin ayahnya tidak mungkin memberikan fotonya secara cuma-cuma pada Kenzo. Ayahnya adalah tipe orang yang tidak terlalu terbuka dengan orang lain, apalagi untuk memberikan hal privasi seperti ini. “Buang? Aku tidak mungkin melakukannya, untuk apa aku melakukan itu setelah mendapatkannya dengan susah payah? Aku berbohong tentang ayahmu yang memberikan foto-foto ini padaku. Anggap saja aku memang penguntit,” jawab Kenzo santai tanpa beban. Qiyana kontan menoleh dengan mata terbelalak dan mulut menganga. “Apa?! J

  • Dikhianati Tunangan, Dinikahi CEO Tampan   Mengembalikan Haknya

    “Aku ingin ikut denganmu,” pinta Qiyana seraya mencekal lengan suaminya. Kekhawatiran terpampang jelas di wajah Qiyana. Terlepas dari segala kejahatan dan luka yang telah ibu tirinya torehkan, ia tetap tidak bisa mengelak kekhawatirannya. Baru minggu lalu mereka bertemu, meski akhirnya juga tidak menyenangkan dan sekarang dirinya mendapat kabar seperti ini. “Tidak bisa, Sayang. Kalau kamu ikut, bagaimana dengan Rey? Kita tidak bisa membawanya ke rumah sakit. Kamu tunggu di rumah saja ya? Kalau terjadi sesuatu, aku pasti langsung mengabarimu. Aku pergi.” Kenzo mengecup kening Qiyana dan Reynand sekilas sebelum beranjak pergi. “Tapi—”Sebelum Qiyana sempat melanjutkan kalimatnya, Kenzo lebih dulu beranjak pergi tanpa menoleh lagi. Lelaki itu tampak sangat terburu-buru dan kembali bertelepon, sepertinya dengan Rangga. Qiyana pun memilih tidak memaksakan diri karena menyadari jika situasi yang dihadapi saat ini cukup rumit. Qiyana hanya bisa menunggu dengan perasaan campur aduk y

  • Dikhianati Tunangan, Dinikahi CEO Tampan   Bunuh Diri

    Semua orang yang berada di ruangan itu panik dan langsung berusaha menjauhkan Ambar dari Qiyana. Namun, wanita paruh itu malah semakin mengeratkan cekikannya. Ia nyaris membuat Qiyana terseret dari ranjang karena mengerahkan seluruh tenaganya untuk mencekik putri sambungnya itu. Qiyana terbatuk dengan napas putus-putus setelah cekikan Ambar terlepas dari lehernya. Wajahnya sudah berubah merah padam. Cekikan itu benar-benar membuatnya nyaris kehabisan napas. Entah bagaimana caranya Ambar membuka borgol yang jelas-jelas masih terpasang di tangan wanita paruh baya itu. Ambar yang masih mengamuk langsung ditarik paksa oleh polisi yang berada di sana. Dengan sigap, para polisi itu memborgol tangan Ambar lagi dan memastikan borgol tersebut tidak akan terlepas lagi. “Panggilkan dokter sekarang!” perintah Kenzo pada sang asisten yang langsung bergegas kelaur dari ruangan tersebut. Lelaki itu menatap sang istri yang masih terbatuk dengan sorot khawatir. “Maaf, Sayang. Aku tidak tahu akhi

  • Dikhianati Tunangan, Dinikahi CEO Tampan   Berganti Posisi

    Qiyana menatap sosok yang baru saja datang dan kini berdiri tepat di hadapannya dari atas sampai bawah. Tatapan tak percaya masih terlihat sangat jelas dari sorot matanya. Wanita itu mengerjapkan matanya berulang kali, khawatir sesuatu yang terlihat di depan matanya hanya ilusi. “Kamu sudah bisa berjalan?” tanya Qiyana dengan ekspresi campur aduk melihat Kenzo sudah dapat kembali berjalan meski dengan langkah tertatih-tatih. “Ssshhh … di mana kursi rodamu? Jangan memaksakan diri, bagaimana kalau keadaanmu malah semakin parah?” Sejak beberapa hari terakhir, Kenzo memang sangat gencar berlatih agar otot tubuhnya tidak kaku dan dapat segera digerakkan normal lagi seperti sediakala. Namun, sejauh ini belum terlihat hasil yang memuaskan karena lelaki itu masih kesulitan berdiri. Dan seharusnya lelaki itu tidak memaksakan diri sampai seperti ini. “Maaf, aku meninggalkanmu sendirian terlalu lama. Kenapa kamu turun dari brankar? Kamu pasti ingin ke toilet lagi ya?” Alih-alih menanggapi pert

  • Dikhianati Tunangan, Dinikahi CEO Tampan   Sengaja Ditinggalkan?

    “Apa? Kamu akan melahirkan sekarang?! Bagaimana mungkin? Bukannya dokter mengatakan kamu akan melahirkan minggu depan?” cerca Kenzo seraya berusaha meminta tolong pada orang-orang yang ada di sekitar taman tersebut. Di saat seperti ini, Kenzo merasa dirinya benar-benar tidak berguna. Seharusnya ia langsung bangkit dan menggendong istrinya ke ruang IGD atau ruangan apa pun itu. Namun, untuk bangkit dari kursi rodanya saja dirinya sangat kesulitan. Qiyana yang sudah tidak kuat menahan bobot tubuhnya sudah terduduk di rerumputan sembari mencengkeram blouse selutut yang dikenakannya. Nyeri yang menjalari perutnya semakin kuat dengan sakit yang tidak bisa didefinisikan dengan kata-kata. “Aku tidak tahu kenapa seperti ini. Sakit sekali, aku tidak kuat,” lirih Qiyana dengan keringat dan air mata yang bercucuran. Sejak bangun tidur pagi ini, Qiyana memang tetalh merasakan sesuatu yang janggal dari tubuhnya. Sejak beberapa jam lalu dirinya selalu bolak-balik ke toilet untuk buang air kecil

  • Dikhianati Tunangan, Dinikahi CEO Tampan   Kalah Cepat

    “Coba ulangi kata-kata terakhirmu tadi,” cerca Kenzo sembari mencekal lengan Qiyana. Qiyana yang sebenarnya sedang menenangkan debar jantungnya yang menggila tetap memasang senyum di wajahnya. Seolah-olah kata-kata yang barusan terlontar dari mulutnya bukanlah sesuatu yang mengejutkan. Padahal sesungguhnya wanita itu ingin segera melarikan diri dari sini karena malu. Kata-kata itu tiba-tiba meluncur dari mulutnya tanpa bisa dicegah. Tetapi, Qiyana tidak menyesalinya sama sekali. Selama ini ia terlalu banyak bersembunyi di balik gengsi dan harga diri. Tidak ada salahnya mencoba lebih jujur dibanding hanya menyimpannya seorang diri. “Aku hanya mengatakannya sekali dan tidak ada pengulangan lagi. Sekarang bukan waktunya mengobrol, jadi lebih baik kamu tidur saja. Kamu masih dalam masa pemulihan, harus banyak-banyak beristirahat,” sahut Qiyana dengan senyum miring. Kenzo menggeram rendah. “Kamu pikir aku bisa tidur setelah kamu mengatakan itu tanpa kejelasan lagi? Aku tidak akan t

  • Dikhianati Tunangan, Dinikahi CEO Tampan   Waktu yang Sia-Sia

    “Ka-kamu sudah sadar?” gumam Qiyana dengan tatapan terbelalak. Sepasang mata berwarna kecokelatan itu berkaca-kaca. “Aku akan—aw!” Wanita refleks meneggakkan kepalanya dan saat itu juga nyeri yang menjalari tengkuknya semakin terasa.Kenzo membuka peralatan medis yang terpasang di mulutnya setelah mengumpulkan tenaga untuk mengangkat tangannya. “Sayang, apa kamu baik-baik saja? Lehermu pasti sakit karena tidur dengan posisi duduk,” tanya lelaki itu dengan suara serak.Suara bariton yang sangat Qiyana rindukan itu kembali terdengar. Meskipun sangat serak dan lirih, itu sudah cukup untuk membayar perasaan campur aduk yang selalu membelenggunya setiap hari selama berbulan-bulan ini. Sekali lagi Qiyana menatap sang suami yang juga menatapnya, memastikan jika ini semua bukanlah halusinasi. Tanpa membalas pertanyaan suaminya, Qiyana langsung merengkuh tubuh lelaki itu dengan isak tangis yang berurai dari bibirnya. Ketika kulitnya bersentuhan dengan kulit Kenzo, ada kehangatan yang teras

DMCA.com Protection Status