"Wah, alhamdullilah. Silakan duduk, Bu Dewi. Saya Bu Nani, pemilik panti." Bu Nani berdiri dari kursi. "Kamu buat minuman untuk Bu Dewi ya, Mima?" Bu Nani mengalihkan pembicaraan pada Jemima."Baik, Bu." Jemima pun berlalu. Arimbi masih terkesima. Berkali-kali ia mencuri pandang ke arah Mahesa yang terlihat asik menulis."Sebelumnya sebagai pemilik Panti, saya mengucapkan terima kasih kepada Bu Dewi yang sudah meluangkan waktu mendatangi Panti Asuhan Al Washliyah ini. Panti memang membutuhkan dana untuk bisa mendukung gizi dan juga masa depan anak-anak di panti ini.""Ah, iya, Bu. Sama-sama. Saya juga berterima kasih karena telah diberikan kesempatan untuk memberikan sebagian rezeki saya untuk anak-anak di sini. Sebelumnya saya minta maaf karena tidak melepas kacamata ya, Bu? Mata saya sedang iritasi." Arimbi memberi alasan. Ia juga dengan cepat mengubah air muka. Dari yang tadinya terkesima menjadi biasa-biasa saja. Ia tidak boleh membuat Bu Nani curiga."Oh tidak apa-apa Bu Dewi. M
Read more