"Maaf kalau kedatangan saya ke rumah ini telah menghancurkan segalanya. Tapi, saya harus mempertahankan hak saya, bukan? Seperti yang sudah saya katakan tadi, saya dan Seno sebenarnya telah menikah dua hari yang lalu. Sah secara hukum dan agama. Ini adalah buku nikah kami berdua. Silakan kamu mengecek keasliannya, Arimbi." Dua buah buku nikah disodorkan ke hadapan Arimbi Maulida dan orang tuanya oleh sang sepupu. "I--ini?" Terbata-bata Arimbi memperhatikan buku tersebut, hingga tanpa bisa ditahan, air mata pun menganak sungai di mata Arimbi.Di sisi lain, Nina tampak menyembunyikan senyumnya setelah memberi "kabar buruk itu". Keinginannya untuk membalas dendam pada Arimbi tunai sudah. Sedari kecil, ia memang sudah membenci Arimbi. Sepupunya yang cemerlang ini, membuat kehadiran Nina redup. Arimbi yang cantik, pintar dan baik hati memborong seluruh perhatian keluarga besarnya. Bahkan, setiap ada acara kumpul keluarga, Arimbi akan menjadi primadona. Dimulai dari selalu menjadi juara
Read more