All Chapters of BALAS YANG DIPERJUANGKAN USAI DIBUANG: Chapter 111 - Chapter 120

150 Chapters

Bab 111. Dikejar Mantan

"Hari ini cuaca panas banget. Kok ya aku pengen makan es krim, tapi malas keluar gitu." Alana mencuri pandang pada Rasya berharap lelaki tampan itu peka dengan keinginan istrinya."Iya, cuaca masih panas padahal udah mau sore. Lagian gimana caranya makan es krim, tapi males keluar rumah?"Aduh, lelaki memang sulit untuk peka. Padahal kalimat Alana tidak penuh dengan teka-teki. Dengan kesal, Alana kembali membuka suara sambil menatap langit-langit rumah. "Oh Tuhan, andai suamiku mau keluar beli es krim, aku pasti bakal senang. Cuman dia kayak nggak peka gitu, gimana ini?"Gayung bersambut, Rasya terkekeh pelan melihat tingkah istrinya. Meskipun dia juga malas untuk ke luar rumah apalagi masih teringat tentang Danis, tetapi dia bisa memaksakan diri.Rasya ingin membahagiakan istri dan calon anaknya. Perkara es krim bukanlah sesuatu yang perlu diperdebatkan. Setelah mengusap-usap kepala Alana, dia melangkah ke luar rumah tanpa mengajak Alana."Tunggu ya!""Idih, di luar rumah baru teriak
Read more

Bab 112. Karyawan Baru

"Tan, jangan dikira aku nggak ngerasa bersalah sama Alana. Semua kesalahan yang aku lakukan itu selalu ada dalam benak. Bahkan sebenarnya aku malu buat datang ke sini, tetapi nggak ada yang bisa membohongi hati ... aku ternyata masih mencintai Alana dan nggak bisa ngelupain dia."Curhatan itu Ranti dengar dengan baik. Sebagai orang dewasa, dia sangat memahami perasaan Albian. Namun, sebagai orangtua Alana, dia tidak peduli pada perasaan seperti itu dan menganggap semua omong kosong belaka."Alana nggak bisa maafin kamu, Al." Hanya itu yang bisa Ranti katakan."Apa yang harus aku lakukan supaya mendapat maaf dari Alana, Tan? Aku sungguh menyesal dan ingin memperbaiki semuanya. Makanya kemarin aku sempat ngilang itu karena berusaha kembali ke jalan yang benar. Alhamdulillah aku salat lima waktu, belajar baca qur'an lagi di malam hari di rumah Ustaz Nasir. Tante kenal sama Ustaz Nasir?""Pendiri Masjid Nurul Iman?""Betul. Aku belajar di sana, memperbaiki diri, berusaha memantaskan diri
Read more

Bab 113. Cemburu Buta

Siang menjelang sore ketika Alana baru saja selesai mencuci piring bekas makannya, Ranti memanggil dari luar, berulang kali memaksa Alana untuk segera menyusul."Kenap–" Ucapan Alana terpotong ketika dia melihat Albian berdiri di depan rumah.Apa yang membuat si Bangs4t itu kembali? Apa dia tidak punya pekerjaan selain mengejar mantan yang sudah menikah dan hidup bahagia dengan suaminya?Entahlah. Alana sangat pusing dengan semua manusia yang ada di bumi. Tidak ada yang benar-benar bisa memahami keadaan Alana. Ya, tentu saja karena wanita itu ingin menghabiskan waktu berdua dengan Rasya.Mungkin di pantai atau melihat matahari terbit di gunung?"Alana, ada sesuatu yang harus kamu jawab!""Apa? Tanyakan!" ketus Alana. Hatinya semakin kesal ketika mendapati Hasna melirik pada mereka berdua.Karyawan baru, tetapi sangat berani menguping pembicaraan. Padahal dia memakai jilbab, apa itu semua sandiwara? Kedatangannya bagian dari rencana Siti? Alana bingung."Tentang Bella. Aku sudah menden
Read more

Bab 114. Dia Suamiku

"Kamu kenapa, sih, Na? Pertama nyuruh aku makan gado-gado, jadi mampir ke sini. Eh, tau-tau kenapa cubitan. Kenapa?"Tiba-tiba muncul ide dalam benak Rasya untuk mengerjai Alana. Selama ini kan dia menurut, jadi sekarang mungkin sebaiknya pura-pura mengerti kalau dia sedang dilanda rasa cemburu."Kedua apa?!" Benar saja, hati Alana mungkin sudah gosong terbakar api cemburu. Dia tidak bisa menyembunyikan ekspresinya. Bibir pun telah manyun dua senti."Itu dapat cubitan, padahal udah nurutin maunya kamu."Pesanan Rasya sudah siap, dia pun langsung menyantap setelah menarik tangannya dari Alana. Setelah makan beberapa porsi, akhirnya dia mulai menyukai gado-gado.Alana sendiri semakin cemberut, air matanya menggenang di pelupuk mata, tetapi berusaha dia sembunyikan. Kesal, marah dan kecewa karena Rasya tidak bersikap romantis di hadapan Hasna."Enak, Ma." Rasya memuji masakan mertuanya tulus."Dibantu Hasna.""Hasna? Siapa dia?" Rasya menghentikan gerakan tangannya, lalu mengerutkan keni
Read more

Bab 115. Seribu Penolakan

Waktu terus membawa mereka pada masa-masa indah. Tidak terasa, hari ini memasuki bulan ke enam sejak kehamilan Alana. Perutnya yang semakin membesar juga berat badan kian bertambah.Dia semakin cantik, putih bersih terawat. Kata orang-orang terdahulu, jika seperti itu, maka ada kemungkinan anak yang akan dilahirkan seorang perempuan. Alana menanggapi dengan senyum ketika para tetangga menebaknya.Apakah dia akan melahirkan anak lelaki atau perempuan, biar menjadi kejutan saja. Alana juga tidak mau tahu jenis kelamin padahal dokter sudah memeriksanya. Alana tidak pemilih, yang penting dia sehat dan lahirannya pun normal tanpa kendala."Sebentar lagi acara tujuh bulanan kamu, Na. Kira-kira mau diadakan di sini apa rumah mertuamu?""Mungkin di sini saja, Ma. Kalau di rumah mertua, tetangga kita nggak bisa hadir. Mungkin bisa, tapi hanya sebagian. Lagian lebih nyaman buat acara di rumah sendiri."Ranti mengangguk pelan, kemudian membersihkan meja di warungnya. Husna belum datang, dia mema
Read more

Bab 116. Aku tidak Akan Mundur

Mereka sudah tiba di rumah, tetapi sudah tidak menemukan mobil Rasya. Berarti lelaki itu telah berangkat ke kantor. Alana membiarkan Hasna kembali ke warung sementara Alana memilih masuk rumah.Dalam rumah, dia tidak banyak melakukan aktivitas selain ngemil di depan televisi. Ponsel yang di-charger di dekat televisi segera dilepas karena sudah full.Begitu mengaktifkan WiFi, berderet pesan masuk ke aplikasi WhatsApp. Alana mengerutkan kening karena tidak mengenali pemilik nomor itu, juga tidak ada foto profil di sana.[Alana, aku nggak tahu bagaimana ngejelasin ini semua sama kamu. Mungkin kamu berpikir selama ini aku nggak ada usaha melupakan. Kamu salah, Na, setiap malam aku berdoa agar perasaan ini hilang daripada terus mencintai orang yang salah. Setiap malam aku berdoa memohon petunjuk, tetapi entah kenapa semakin berusaha melupakan, cinta semakin tumbuh.][Katakan, bagaimana aku bisa melupakanmu? Jelaskan cara agar aku tidak lagi mengingat namamu. Mungkin ini hukuman karena suda
Read more

Bab 117. Kabar Burung

"Tante?" Hasna membulatkan kedua matanya, menatap tidak percaya."Kamu ditanya malah terkejut gitu. Emang tante setan apa, ha?!" Siti mengibaskan tangannya kesal."Tante mau makan?""Mau makan, mau makan. Kamu budeg apa gimana, Na? Tadi tante tanya, Albian datang lagi ke sini?""Kok, tante nanya gitu?""Ya kan tadi tante lihat dia keluar dari sini.""Kalau lihat kenapa masih nanya, Tan?" Hasna mencoba menahan tawa melihat Siti yang mulai kesal.Pasalnya, kalau sudah berbicara tentang Albian, maka Siti akan selalu lupa waktu. Hasna tidak ingin tantenya menghabiskan masa tua dengan mengghibah tetangga sendiri. Akan tetapi, meskipun sudah sering dilarang, Siti tetap saja pada kebiasaannya.Hasna pernah diusir dari rumah karena sudah berani meminta para tetangga untuk bubar dari rumah Siti. Bukan tanpa alasan, melainkan karena nama Alana menjadi trending topik. Sebagian dari mereka berpendapat kalau Alana hamil bukan darah daging Rasya, padahal wanita itu tidak pernah bicara atau dekat de
Read more

Bab 118. Terbunuh oleh Luka

POV Albian___Sudah berhari-hari aku tidak bisa tenang karena selalu memikirkan Alana. Dia membuatku terpukau dan sulit melewati hari tanpa menemuinya. Entah apa yang Alana lakukan sekarang, apakah makan, minum atau jalan-jalan?Aku berdiri, melangkah ke luar menuju dapur karena rasa haus mendera. Saat melirik jam, rupanya sudah menunjuk pukul lima sore. Rasa rindu kian menggebu, aku meneguk air dalam gelas hingga tandas."Rapi begitu mau ke mana?""Bukan urusanmu!" ketusku pada tante Hesti yang selalu memburuk-burukkan Alana."Pasti mau nyari Alana lagi, kan? Kamu itu dikasih tahu malah ngeyel. Dia nggak pantes dicintai. Kamu tahu sendiri dia pemalas, kan? Pengangguran gitu malah dicintai, lagian bukannya dia udah nikah sama cowok kaya? Dasar cewek matre!""Tan, udah. Kenapa selalu ngejelekin Alana? Apa ada dendam pribadi sama dia? Sejak aku pacaran sama dia, tante selalu cerita jelek tentang Alana, ngatain dia ini lah itu lah. Aku muak, jadi tolong berhenti. Nggak ada yang mengenal
Read more

Bab 119. Melupakan Masa Lalu

POV Author___"Gak bisa dibiarin gitu, Ma. Mungkin hari ini dia mengaku akan pergi, tapi bisa jadi esok balik lagi. Aku udah hafal kelakuan Albian yang nggak pernah serius ngomongnya. Selama ini mama lihat sendiri, kan?"Alana bersandar di kursi ruang tamu dengan perasaan sesak. Memikirkan Albian membuat kepalanya seperti ingin pecah saja. Dia juga bingung kenapa lelaki itu tiba-tiba mengejarnya?Apakah hukum karma berlaku pada Albian? Setelah Alana dibuang, dihina, bahkan dipermalukan, sekarang Albian malah mencarinya, mengemis untuk kembali bahkan rela melakukan segala cara."Mama bilang sudahi semuanya. Hidup berselimut dendam itu nggak akan bahagia. Kalau pun kamu belum bisa maafin dia, ya paling tidak, jangan dendam lagi. Albian dalam posisinya yang sekarang itu tersiksa batinnya. Coba dipikir, gimana perasaan kamu jatuh cinta mati sama orang yang sudah menikah?""Huh, mama nggak ngerti perasaan aku!" cerocos Alana meninggalkan rumah ibunya dalam keadaan kesal.Rasya sendiri mem
Read more

Bab 120. Hari Bahagia Untukmu

Alana benar-benar menjalani harinya dengan bahagia. Terkadang dia bercerita panjang lebar dan Hasna yang menjadi pendengar terbaik. Bahkan saat acara tujuh bulanan pun Alana dipenuhi dengan kebahagiaan. Banyak tamu undangan yang datang termasuk keluarga dari pihak Rasya. Semuanya bersikap baik dan jarang orang kaya memiliki sifat itu. Alana tampil dengan gamis biru senada dengan kerudungnya, sementara Rasya memakai kemeja biru navy dan celana bahan hitam. Sayangnya, setelah acara itu Alana sedikit merasa sedih karena rumah kembali sepi. Rasya yang semakin sibuk bekerja untuk persiapan anak pertamanya, Ranti yang semakin banyak pelanggan menambah penghasilannya. Hari berganti minggu, minggu pun berganti bulan. Sudah tiga purnama berlalu, hari ini tepat tanggal 25 Mei, Alana mengadakan tasyakuran untuk putra pertama mereka yang lahir tujuh hari yang lalu. Semua orang bergembira mengucap doa untuk Alana sekeluarga. "Namanya Ahmad Ali Zaki," jawab Alana ketika salah seorang di antara m
Read more
PREV
1
...
101112131415
DMCA.com Protection Status