All Chapters of BALAS YANG DIPERJUANGKAN USAI DIBUANG: Chapter 91 - Chapter 100

150 Chapters

Bab 91. Semua Hanya Untukmu

"Siapa kamu, hah? Jangan berani dalam gelap doang!" balas Alana setelah berhasil menepi rasa takutnya.Tidak ada jawaban, Alana berusaha berdiri, terus meraba sampai dia berhasil meraih handel pintu kamar. Sialan, ternyata seluruh lampu dalam rumah sudah dipadamkan.Wanita itu meringis kesakitan ketika tempurung lututnya mengenai sudut ranjang. Beberapa saat kemudian dia tersentak mendengar teriakan ibunya meminta tolong. Akan tetapi, dia tidak bisa berbuat banyak dalam keadaan gelap.Tangannya yang gemetar terus mencari ponsel itu. Tidak berapa lama kemudian, dia kembali mendengar suara. "Jangan mencoba mengadu pada siapapun atau ibumu akan mati detik ini juga!" ancam orang itu lagi.Alana berusaha acuh tak acuh, sesaat kemudian bibirnya mengulum senyum karena berhasil menemukan ponselnya. Ada banyak panggilan yang masuk dari nomor WhatsApp Rasya, dia juga mengirim banyak pesan.[Kamu di mana? Kenapa sangat lama?][Alana, supirku sudah lama menunggu, tetapi kamu malah mematikan lampu
Read more

Bab 92. Kata-Kata Cinta

Satu jam setelahnya, Bahzar dan Devita pamit pulang meskipun sudah dicegah oleh Alana. Bukan tanpa alasan, tetapi keduanya adalah orang sibuk dan Alana harus mengerti itu terutama ketika sang suami turut menjelaskan.Besok weekend, Rasya menolak untuk tidur lebih cepat padahal jam menunjuk angka satu dini hari. Berbeda dengan Alana, wanita itu terus menguap karena kantuk yang sudah meraja. Padahal beberapa menit sebelumnya, dia tidak pernah berhenti mengulum senyum mengingat bisikan cinta Rasya tadi."Sya, aku tidur aja ya?" Mata Alana setengah terpejam, Rasya menanggapi dengan gelengan membuat wanita itu merengek."Malam ini harus berlalu begitu panjang. Alana, kita harus bercengkrama sedikit lebih lama lagi untuk membalas saat-saat di mana aku nggak bisa ngeliat kamu. Menebus rindu yang terus tumbuh dalam hati."Alana tersenyum malu-malu mendengarnya. Sekalipun mengantuk, tetapi pikirannya masih bisa mencerna kalau Rasya sedang menyampaikan rindu. Ah, untuk sesaat lelaki itu bisa te
Read more

Bab 93. Aku Tidak Bisa Hidup Tanpamu

Dua puluh menit menunggu di luar bersama sang ibu, kini Alana bisa melihat suaminya lagi. Rasya keluar dari kamar dengan aroma sabun dan sampo yang menusuk indra penciuman. Dia selalu terlihat tampan bahkan ketika mengenakan kaos oblong dan celana selutut saja.Dia tersenyum manis lantas mendekati istri dan mertuanya yang seolah menatap takjub. Alana sendiri merasa sedikit insecure melihat kulit Rasya yang terlihat jauh lebih sehat darinya. Dia menduga, memang itu lah salah satu bukti perbedaan antara orang yang hidup dalam gelimang harta dengan orang yang sederhana."Ceria banget, kayak abis dapat te ha er!" sindir Alana sengaja."Ini lebih dari THR. Aku tuh dapetin cinta kamu, makanya seneng gini. Iya nggak, Ma?" Rasya menaik-turunkan kedua alisnya menatap Ranti yang tertawa kecil sambil menganggukkan kepala."Alah, cowok mah bisanya gombal doang. Daripada ngegembel, mending temanin aku nemuin si someone itu.""Someone? Siapa?""Mantan!" ketus Alana kesal.Bagaimana tidak, hatinya s
Read more

Bab 94. Rasa Dilema

"Sya, kamu serius mau ngebunuh Bella?" Alana bertanya dengan nada yang tidak senang. Entah kenapa dia merasa takut memiliki suami seorang pembunuh.Bisa saja setelah berhasil mengambil nyawa Bella, maka Rasya akan merasa senang dan bangga. Setelah itu, tidak menutup kemungkinan dia melakukan hal yang sama pada orang lain, sebut saja musuh."Kamu takut masuk penjara?" Rasya menaikkan sebelah alisnya sambil terus melanjutkan langkah ke depan rumah. "Jangan terlalu dipikirkan, mending–""Tapi aku nggak mau kamu jadi pembunuh, Sya. Aku cuma pengen balas perlakuan dia aja, toh Bella menurut aku nggak jahat-jahat amat. Cuman ya dia termasuk dari salah satu orang yang sudah bikin aku kecewa. Apa mending kita biarin dia lepas aja dan hidup sesuai maunya? Toh dia buta, mana mungkin berani mengusik hidup kita lagi. Nggak mungkin juga kita terus menyekapnya di sini, kan? Setelah dipikir-pikir ...." Alana sengaja menggantung kalimatnya, dia juga bingung apa yang sudah terjadi padanya sehingga ras
Read more

Bab 95. Rasya Bersandiwara

Bab 95Mereka duduk di ruang tamu dengan posisi saling berhadapan. Alana yang masih sibuk dengan pikiran tentang Rasya harus berusaha fokus pada Albian. Dia penasaran, sehingga dadanya terasa sesak.Diam-diam wanita itu menghela napas berat, menunggu kalimat yang akan disampaikan oleh Albian. Selama menjadi kekasihnya, belum pernah Alana bercerita panjang lebar tentang Zanna. Lantas, dia akan memberi informasi apa tentang gadis yang tidak pernah dia temui sebelumnya?"Zanna, aku sudah tahu bagaimana dia menjalani hidupnya. Tapi apa kalian tahu siapa pelakunya?"Alana tercengang mendengarnya. "Apa maksudmu?""Iya, Al. Apa maksudmu? Kenapa kamu mengatakan hal itu dan bagaimana hidup Zanna?" Ranti ikut bertanya. Dia sengaja menjaga ekspresi agar tidak ketahuan kalau dirinya ikut terkejut."Aku tahu siapa pelakunya. Seseorang yang sudah menghancurkan hidup Zanna sampai gadis itu mengakhiri hidupnya." Albian menjawab dengan wajah datar.Tidak ada respons dari Alana atau pun sang ibu. Kedua
Read more

Bab 96. Tentang Zanna

Hari beranjak sore, tetapi Rasya belum juga kembali padahal beberapa saat yang lalu dia sudah janji akan pulang pukul dua siang. Bukan tanpa usaha, Alana sudah sering mengirim pesan menanyakan keberadaan Rasya, tetapi nihil.Tidak satu pun pesan dia baca apalagi sampai membalasnya. Alana menunggu dalam keadaan resah. Di antara banyak pesan yang Alana kirim, Rasya hanya mengirim satu voice note yang mengatakan, "aku akan di rumah jam dua siang sekaligus ngajak kamu ke rumah kita. Besok sudah terima kunci, tunggu aku ya!"Rumah itu memang sudah hampir selesai atau mungkin sudah selesai, Alana tidak pernah melirik ke sana. Dia juga bingung kenapa secuek itu pada rumah yang sedang dikerja, mungkinkah karena selama ini terlalu banyak masalah?Resah, gelisah. Itu yang Alana rasakan hingga saat ini."Belum pulang juga?"Alana menoleh pada ibunya yang sibuk memasak di dapur. Lihat, dia bahkan berat melangkahkan kakinya untuk membantu ibu sendiri. Pikiran yang terlalu kacau membuat Alana terpa
Read more

Bab 97. Jangan Salah Paham, Na!

"Iya, aku buka galeri kamu karena ngerasa bosan. Kamu nggak keberatan, kan?"Rasya menggeleng pelan, matanya menyiratkan kesedihan yang begitu mendalam. Alana berhasil dibuat bimbang, apakah dia sebaiknya percaya pada Rasya atau Albian?Benar, jangan melihat siapa yang menyampaikan perkara itu, tetapi dengar apa yang disampaikan. Di masa lalu, Albian adalah sosok yang paling Alana benci karena sudah merusak harga dirinya. Dia adalah dalang dari semua masalah, tidak sungkan menghina bahkan mungkin bahagia kalau saja saat itu Alana kehilangan nyawanya.Sementara Rasya, dia datang bagai seorang pahlawan. Menyembunyikan aib Alana serapi mungkin, membalut luka itu dan memperlakukannya seperti seorang ratu. Meskipun bermula dari pernikahan tanpa cinta, tetapi Alana merasa bahagia.Akan tetapi, sesuatu yang paling Alana takutkan adalah jangan sampai Rasya melakukan itu memang karena ingin menebus dosa kakaknya di masa lalu. Dia tidak ingin Rasya hanya bersandiwara agar hatinya tidak lagi mem
Read more

Bab 98. Jangan Mencoba Melawan

Siang ini, mereka sudah pindah ke rumah baru. Sekarang Alana tidak lagi tinggal dengan ibunya, melainkan bertetangga sementara Bella ikut dengan Ranti. Sejak pukul tujuh pagi tadi, Alana sibuk membersihkan rumah dan mengatur barang yang baru saja Rasya beli, jadi wajar saja jika sekarang dia merebahkan diri di karpet hitam depan televisi sambil menatap langit-langit rumah.Pikiran wanita itu melayang. Pasalnya, tadi Siti mendatangi Alana memberi tahu kalau Albian hendak bertemu. Entah apa yang Albian inginkan dan kenapa harus melibatkan Siti? Apakah mungkin dia sudah lupa kalau Siti adalah raja gosip atau memang sengaja memberitahunya agar ada berita panas yang tersebar?Alana tidak merasa cantik dan paling dicintai oleh semua orang, tetapi dia bisa merasakan kalau Albian sebenarnya ingin merajut cinta itu kembali. Sementara berbeda dengan Alana, baginya hanya wanita bodoh yang mau memberi kesempatan kedua pada mereka yang tidak mau memahami hakikat cinta.Jatuh pada lubang yang sama,
Read more

Bab 99. Aku Sangat Membenci Alana

"Bel? Setega itu kamu sama tante? Kalau bukan karena aku, kamu mungkin sudah lama tinggal dalam neraka. Apa semua ini, kenapa kamu pura-pura buta?" Ranti memegangi lehernya yang terasa sakit setelah sebelumnya melepas lakban di mulut dan melempar benda tipis hitam itu ke lantai.Di usia yang tidak lagi muda, ketika mendapat benturan keras seperti tadi, tentu akan terasa sakit. Akan tetapi, Ranti berusaha menahannya karena penasaran akan sesuatu.Selain tidak boleh gegabah dalam mengambil keputusan, Ranti harus bisa menghangatkan hati Bella terlebih dahulu. Jika gadis itu tersulut amarah, maka apa pun bisa terjadi pada Ranti termasuk kehilangan nyawa.Bukan takut mati, Ranti hanya tidak ingin menambah duka di hati Alana dalam waktu dekat. Rumah yang sudah tinggal oleh dua penghuni, baru diperbaiki setelah kebakaran, tidak boleh diisi dengan luka baru ketika Ranti harus meregang nyawa.Dia harus hidup sedikit lebih lama lagi, setidaknya sampai Ranti bisa melihat senyum tulus yang indah
Read more

Bab 100. Hukuman Terakhir

"Apa yang kamu lakukan demi membuat aku buta? Mau mencungkil mata ini, hah?!" Bella tertawa keras. "Seharusnya kamu melakukannya sejak dulu andai bisa, Na. Jangan lupa kalau mata ini yang pernah membantu kamu memata-matai Albian. Jangan lupa kalau mata ini yang selalu melihat padamu di kala sedih dulu. Lagi pula, apa yang bisa dilakukan oleh manusia lemah sepertimu, hah?! Mencungkil mataku akan membuatmu berakhir di penjara, kasihan sekali karena tante Ranti akan semakin menderita."Bella kemudian melangkah mendekati Ranti yang menatap tidak suka padanya. Apakah itu penting? Tentu tidak bagi Bella. Gadis itu sudah lama merencanakan semuanya, dia ingin mengganggu pikiran Alana dengan ucapannya sampai merasa ingin gila.Beberapa fakta sudah dia ketahui, tetapi Bella berusaha menyimpannya terlebih dahulu. Kurang menarik jika kebenaran tentang Rasya dan masa lalu Alana terkuak di hadapan mereka saja. Ya, Bella akan berusaha menghadirkan Siti dan kawan-kawannya.Saat keluar rumah, dia juga
Read more
PREV
1
...
89101112
...
15
DMCA.com Protection Status