Home / Fantasi / Pengantin Pilihan Raja / Chapter 111 - Chapter 120

All Chapters of Pengantin Pilihan Raja: Chapter 111 - Chapter 120

156 Chapters

Melodi terendah kisah ini!

Selamat membaca.Tidak pernah terpikirkan olehku, kalau suatu hari nanti. Aku akan terbang ke langit yang begitu tinggi, dengan seorang pria luar biasa perkasa, dengan sayap dan senyuman seindah bulan. Menembus awan, berciuman dengannya dan menikmati setiap irama yang Dia ciptakan dengan sayang.Aku membalas karena rasanya begitu nikmat, begitu ajaib dan penuh dengan Mantra pemikat—rasanya ingin selalu dia sentuh, dia belai, dia cintai sedalam-dalamnya. Hanya untuk aku. Dan kalau Baginda mau aku, aku tidak akan ragu lagi. Karena dia memilihku, aku juga akan memilihnya.Dan jika suatu hari nanti. Baginda memilih meninggalkan dan melepaskanku, aku tidak akan pernah setuju. Dan lebih baik mati, daripada tidak bersama dengan Dia—aku tahu, pikiranku sudah terlalu jauh. Tapi aku berkata begitu karena ketidakmampuanku hidup tanpa dirinya."Aku mencintai raja dari Utara. Yang katanya kejam dan tidak punya hati, yang memiliki mata setajam pisau dan mulut seperti belukar yang menyakiti, tetapi
last updateLast Updated : 2023-06-12
Read more

Air mata darah

Selamat membaca.Senang rasanya saat Baginda tidak marah padaku, tidak menghukum Nike karena ingin memutus hubungan yang dimulai dengan rantai dan kegelapan. Satu yang membuatku bingung, adalah mengapa Nike berkata kalau saat ini dia juga gagal? Tetapi dia tersenyum saat mengatakan itu dan aku tidak ingin mencari tahu lagi.Biarlah waktu yang membongkar semuanya.***Emabell, Emabell, Emabell. Rasanya namaku disebut beberapa kali, nada penuh rasa cemas itu terus terngiang berulang-ulang pada telingaku. Tidak menunggu, tetapi sangat unik untuk di dengar.Mengalah. Aku akhirnya membuka mataku, mencari kesadaran. Ketenangan saat menatap mata yang pertama kali menatap ke arahku, Baginda. "Lama menunggu?" tanyaku dengan suara lemah, mataku juga masih terbuka dengan sempurna. Tubuhku masih lemah. "Maaf ya.""Makanlah."Ia menyuapiku perlahan-lahan, tapi aku tidak melihat Nike makan atau minum. Dia hanya membuang wajahnya dariku. Dan itu membuatku tersinggung. "Nike itu manusia, dia juga bu
last updateLast Updated : 2023-06-12
Read more

Akhir dari perjalanan dan Tanah suci Gazelle

Selamat membaca."Emabell ayo!"Seruan Nike membuat aku sadar, kalau aliran merah yang ku lihat mengalir dari mataku nyatanya hanyalah ilusi. Aku ingin tertawa. Aku kelelahan, tetapi kakiku terus melangkah diantara butiran salju. Bersama Nike—saling melempar kebahagiaan, mungkin inilah yang aku inginkan. Bermain bola salju dengan orang paling berharga. Jadi mengingat bayangan akan masa depan yang tidak diperlihatkan dengan jelas, aku melihat momen berharga itu. Menyedihkan, tapi aku ingin terus mengingat semuanya itu. Tetap tinggal dalam hatiku."Jangan jauh-jauh Nike!""Ayo kejar aku Abell!" Serunya. Dan ya, aku mengejarnya. Dengan canda dan tawa, dunia seakan hanya milik kami berdua.Dan aku benar-benar bahagia untuk hari ini, aku senang melihat Nike tersenyum lepas meski ada Baginda yang mengasihi. Sampai…dia tertidur di pundak ku, dan aku tidur menyandar tumpukan salju yang memisahkan aku dan Baginda.Nike sempat bercerita denganku. Katanya,"Emabell. Tempat yang kita tuju berikut
last updateLast Updated : 2023-06-13
Read more

Terbang bersama kenangan

Selamat membaca.Kehilangan orang yang selalu mendukung dan menemani setengah dari kehidupan yang telah ku jalani dengan pelangi dan badai. Membuat aku begitu terkejut—aku ingin meraih mimpiku, tapi aku tidak ingin melihat semua yang tertawa bersama denganku perlahan-lahan mulai sirna dan menghilang satu demi satu.Mungkin itu alasan paling kuat, mengapa aku tidak menyukai kehidupan abadi. Melihat orang-orang yang cintai perlahan menghilang, pulang dan bersama-sama menjadi bintang. Dan yang tersisa hanyalah kenangan."Aku ingin menyerah!" ucapku sembari menatap ke arah mata tajam yang terus dilayangkan dengan penuh peringatan padaku. "Yang mulia, mereka benar. Aku tidak bisa berada di sisimu. Aku bukan seorang pemimpin."Air mata jatuh dari satu mataku. "Aku manusia." Dan ya. "Aku gagal."DEG!"Yang mulia," Almosa seolah tahu apa yang dipikirkan oleh Baginda. Yang ingin segera menerkamku saat ini. "Saya mohon!" Almosa berlutut tepat di hadapan Baginda namun Baginda tetap berjalan den
last updateLast Updated : 2023-06-15
Read more

Yang lebih hebat dari yang terkuat?

Selamat membaca.Aku memang kembali dengan kekuatan, tetapi itu tidak cukup untuk menghancurkan istana ini. Lemah, gagal—tidak ada yang bisa aku artikan lagi pada hidupku. Seolah semuanya kacau, tetapi tertutupi oleh kata baik-baik saja.Duduk diam memandang abstrak ke arah cermin, dengan ribuan pertanyaan mengapa aku harus bertahan sampai sejauh ini, berada disini? Sampai, dia datang dan membuyarkan lamunanku—aku menatap ke arah tangan Baginda yang sedang menyentuh bahuku. "Aku gagal." Kataku memandang ke arah cermin. Ke arah mata tajam yang begitu lembut menatapku malam ini. "Aku ketakutan.""Mengapa kau takut, bukankah aku bersama denganmu?"Baginda melepas setiap pernak pernik yang menghias kepalaku pelan. Tak ingin menyakitiku. "Kalau pada akhirnya kita tidak bersama bagaimana?" tanyaku yang membuatnya menghentikan aktivitasnya singkat. Menghembuskan nafasnya kasar. Mungkinkah dia marah padaku?!"Tatapannya itu. "Aku tidak suka akhir yang seperti itu."Aku tersenyum mendengar apa
last updateLast Updated : 2023-06-17
Read more

Kebangkitan di seluruh dunia Elydra

Selamat membaca.Di tempat yang sangat jauh, diantara kerusuhan dan peperangan dunia yang semakin memanas. Orang-orang berpakaian serba merah tampak memadati sebuah lorong gelap dan kelam, menuju ke arah sebuah pintu dengan simbol berukiran Gratarus yang ditulis miring dengan cat emas berkilauan."Yang mulia, Anda sudah kembali?"Tanya seorang pria berpakaian bangsawan tinggi, terlihat gagah namun tubuhnya menunduk memberi hormat pada pria dengan pakaian lebih sederhana darinya yang baru saja memasuki ruangan. Duduk dikursi utama meja rapat, yang diikuti oleh beberapa orang lainnya.Pria berpakaian bangsawan itu tampak melihat ke arah belakang, pintu tempat masuk orang yang baginya sangatlah berkuasa. "Anda, tidak bersama dengan Emabell? Apakah yang mulia, butuh bantuan Gratarus?!" tanyanya dengan alis yang mengakat ke atas—dia adalah Raja Nesabulla Safalis dan para pengikutnya. Menghadap langsung ke arah pria yang dipanggil mereka sebagai yang mulia."Mengapa kau cemas?" Tampak santa
last updateLast Updated : 2023-06-17
Read more

Menginginkan manusia yang telah menjadi milik Utara

Selamat membaca.BOAM!!!Suara ledakan terdengar sangat dekat, sampai membuat aku sampai tersentak kaget. "Dimulai!" Baginda menggandeng tanganku, terbang ke luar. Ke atas istana hitam. Dan menyaksikan sendiri pemberontakan yang sedang mengepung istana hitam—dari sini aku bisa melihat kekompakan untuk melawan sang raja yang membelok dari hukum aturan dunia.Mengecap bibirku. Dengan mata yang berkaca-kaca, antara sedih dan senang. Apalagi saat melihat seluruh Clossiana Frigga ada diantara banyaknya makhluk abadi. Yang sedang menatapku dengan tatapan kasihan."KEMBALIKAN EMABELL KAMI!""Tidak bisa."Baginda tiba-tiba saja menarikku semakin dekat. "Dia milikku!" ujar Baginda sembari menatap begis ke arah ayahku yang terlihat marah karena merasa kalau aku dikekang dan dicuci otak oleh Baginda. "Dan yang telah menjadi milikku tidak akan pernah keluar dari Utara.""Sombong sekali Anda!" Beberapa pria berpakaian serba biru masuk yang lainnya berpakaian serba hitam. Dan semua orang membukakan
last updateLast Updated : 2023-06-19
Read more

Bom yang sembunyikan demi satu bunga!

Selamat membaca.PRANGGG!Damor turun ke bawah namun seekor bintang menghalanginya untuk bergantian dengan Sirrius. "Rulyria!" ucap Almosa. "DAMOR! AWAS DIBELAKANGMU!" DEG! Damor tak waspada. Tapi untung saja Zurra cepat tanggap, meski sedang kesusahan. Baginda mencoba melindungi Zurra dari segala yang mengganggu pria itu. "Berhati-hatilah bodoh!" tegas Zurra kesal karena Damor hanya memakai emosinya. "Maaf.""Sirrius!""Dimengerti."Mereka bertukar, dan itu membuat Edanosa menatap ke arahku dengan tatapan terkejut. Aku tahu, ini adalah rencana yang telah mereka buat…lebih tepatnya, dibuat oleh Nesesbula dan Darka ll.Sementara ayah dan ibu serta yang lainnya, berdiri tepat di belakang Darka ll yang sedang kesulitan menyiapkan rencana untuk mencapaiku yang dilindungi sangat ketat. Meski hanya Almosa dan Sirius yang saat ini berada di sampingku, tapi kekuatan kegelapan Baginda yang seperti cincin api. Melingkar di beberapa titik istana.Seperti pengendali, bahkan Baginda tak harus me
last updateLast Updated : 2023-06-19
Read more

Tiga cahaya dalam kegelapan

Selamat membaca.Di ruang rapat yang kini penuh retakan. Kami semua duduk di kursi yang telah disediakan, untuk membicarakan masalah mengapa mereka tidak menyerang Utara dengan benar—meski mereka tahu mereka dapat melumpuhkan pertahanan istana hitam."Mereka tahu akibat dari penyerangan besar-besaran yang sedang kau pikirkan Emabell!" Penjelasan Baginda membuat aku membulatkan mataku terkejut. Karena Baginda begitu peka dengan raut wajahku yang menunjukan isi hatiku. "Begitu ya." Aku menghembuskan nafasku kasar. "Dan apa akibatnya? Bisakah aku mengetahuinya juga?!"Mereka semua yang ada dalam ruangan ini saling tatap. Dan ya. Mereka menyembunyikan sesuatu, yang bisa dengan jelas aku dapatkan jawabannya dengan mudah—bagaimana kalau berpura-pura tak tahu saja.Ternyata. Alasan mereka tidak menyerang adalah karena aku, karena impianku bisa hancur dan mengapa mereka begitu peduli? "Mengapa, pria itu terlihat takut menghancurkan dunia ini?" tanyaku tiba-tiba yang membuat Baginda menarik l
last updateLast Updated : 2023-06-20
Read more

Perubahan rencana

Selamat membaca."Sulit kan?" Sakana tiba-tiba saja muncul di samping Ar, sembari menatap ke arahku yang kian hari semakin menjauh dari pandangan mereka—tidak mereka ketahui, aku tersenyum membelakangi mereka."Emabell itu, benar-benar berbeda.""Ya." jawab Ar dengan tatapan datarnya. "Karena sampai kapanpun, aku tidak akan pernah setara dengan kakakku sendiri. Dia selalu menang."Aku memiliki alasan yang kuat mengapa aku begitu mencintai Killian, semua karena dia mengenal bagaimana seorang manusia bermimpi.***Tap!Tap!Tap!Bugh!"Awwww. Sttt!" Aku meringis karena kepalaku membentur sesuatu yang keras. Mengerutkan keningku sembari mengelus-elus dahiku yang memerah. Aku menatap ke arah penghalang yang menghalangiku. "Baginda?" Menatap ke arah hiasan pakaiannya yang menyakitiku barusan."Gadis nakal.""Hah?"Deg! Mataku melebar, sadar kalau Baginda sedang marah padaku dan yap. Aku mengobati leherku. Mungkinkah dia akan marah padaku? "Emmm," Mengaruk tengkukku yang tak gatal sebelum m
last updateLast Updated : 2023-06-21
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
16
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status