Selamat membaca.Seketika hatiku hancur saat melihatnya, seakan pergi meninggalkanku begitu jauh. Seakan-akan kami tidak akan pernah bisa bertemu. Aku salah, Baginda ternyata adalah orang yang kuat—dia itu hampir sama seperti aku, hanya butuh kepercayaan. "Aku tidak percaya pada air mata yang akan jatuh karena kamu Baginda, hati yang terluka dan selalu tersakiti…aku pikir, aku tidak akan menangisimu dan aku pikir, aku akan menertawakan kejatuhanmu.""Tapi nyatanya kamu menangis untukku."Baginda berjalan di sampingku, menggandeng tanganku. Membuat jejak di atas tanah, namun kali ini jejak itu menjadi abadi."Iya. Aku menangis. Baginda senang?""Senang.""Kenapa senang? Katanya tidak suka melihat air mataku?"Dia hanya tersenyum singkat, tak membalas apa yang aku tanyakan dan jawabannya pasti tidak akan dia sebutkan. Tapi tidak apa-apa. Aku bisa membaca pikirannya, dan dia tahu akan hal itu. Sebelum ia mengungkapkan cerita panjang, yang selalu ingin ku dengar…iya, aku ingin dengar. Ka
Last Updated : 2023-06-12 Read more