Share

Terbang bersama kenangan

Selamat membaca.

Kehilangan orang yang selalu mendukung dan menemani setengah dari kehidupan yang telah ku jalani dengan pelangi dan badai. Membuat aku begitu terkejut—aku ingin meraih mimpiku, tapi aku tidak ingin melihat semua yang tertawa bersama denganku perlahan-lahan mulai sirna dan menghilang satu demi satu.

Mungkin itu alasan paling kuat, mengapa aku tidak menyukai kehidupan abadi. Melihat orang-orang yang cintai perlahan menghilang, pulang dan bersama-sama menjadi bintang. Dan yang tersisa hanyalah kenangan.

"Aku ingin menyerah!" ucapku sembari menatap ke arah mata tajam yang terus dilayangkan dengan penuh peringatan padaku. "Yang mulia, mereka benar. Aku tidak bisa berada di sisimu. Aku bukan seorang pemimpin."

Air mata jatuh dari satu mataku. "Aku manusia." Dan ya. "Aku gagal."

DEG!

"Yang mulia," Almosa seolah tahu apa yang dipikirkan oleh Baginda. Yang ingin segera menerkamku saat ini. "Saya mohon!" Almosa berlutut tepat di hadapan Baginda namun Baginda tetap berjalan den
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status