Share

Akhir dari perjalanan dan Tanah suci Gazelle

Selamat membaca.

"Emabell ayo!"

Seruan Nike membuat aku sadar, kalau aliran merah yang ku lihat mengalir dari mataku nyatanya hanyalah ilusi. Aku ingin tertawa. Aku kelelahan, tetapi kakiku terus melangkah diantara butiran salju. Bersama Nike—saling melempar kebahagiaan, mungkin inilah yang aku inginkan. Bermain bola salju dengan orang paling berharga.

Jadi mengingat bayangan akan masa depan yang tidak diperlihatkan dengan jelas, aku melihat momen berharga itu. Menyedihkan, tapi aku ingin terus mengingat semuanya itu. Tetap tinggal dalam hatiku.

"Jangan jauh-jauh Nike!"

"Ayo kejar aku Abell!" Serunya. Dan ya, aku mengejarnya. Dengan canda dan tawa, dunia seakan hanya milik kami berdua.

Dan aku benar-benar bahagia untuk hari ini, aku senang melihat Nike tersenyum lepas meski ada Baginda yang mengasihi. Sampai…dia tertidur di pundak ku, dan aku tidur menyandar tumpukan salju yang memisahkan aku dan Baginda.

Nike sempat bercerita denganku. Katanya,"Emabell. Tempat yang kita tuju berikut
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status