"Enak ya, baksonya," ucap Vian.Bella hanya mengangguk. Kebetulan saat mereka mengobrol di depan ada abang tukang bakso yang lewat. Dan Vian pun memutuskan untuk membeli karena lapar. Bella tidak mau, tapi Vian memaksa."Abang udah berapa lama jualan?" Vian tiba-tiba bertanya pada penjual bakso tersebut."Belum terlalu lama, mas. Baru setahun.""Sering jualan di kompleks sini?""Baru seminggu ini sih, mas."Bella hanya menatap keduanya yang sibuk bertanya jawab. Bella hanya seperti penonton."Enak banget nih makan bakso." Baron menghampiri mereka."Bang Baron mau?" Vian menawari."Boleh deh.""Bang, baksonya tambah satu, ya.""Kenapa lo liatin gue kayak gitu? Kesel karena gue ganggu?" Baron tersenyum jahil.Bella memutar bola matanya malas. "Gak jelas.""Emang ya, ngedate itu bukan diliat dari tempatnya, tapi sama siapa orangnya. Iya gak, Yan?"Vian hanya tersenyum."Bawel lo," ketus Bella.***Vian tersenyum menatap Bella yang sedang berada di lapangan. Karena guru tidak masuk, dia
Baca selengkapnya