All Chapters of TERPAKSA MENIKAH DENGAN CEO BURUK RUPA: Chapter 61 - Chapter 70

149 Chapters

Bagaimana Cara Mengatakannya?

"Aku …- menyamosumasopasito," sungut Rachel, nadanya pelan dan samar-samar juga."Bicara yang jelas!" gertak Kaivan, menggeram sembari memukul bantal ke arah Rachel. Tenang! Kaivan memukulnya dengan pelan karena kesal bercampur gemas dengan jawaban Rachel yang menggunakan bahasa alien. Fuck! Rachel mempermainkannya, heh?! Suaranya berkumur-kumur dan tak jelas sama sekali. Menjengkelkan!Rachel menoleh ke arah Kaivan, menggembungkan pipi sembari menatap raut marah suaminya tersebut. Sedangkan Kaivan, dia langsung memalingkan wajah. Sial! Dia hampir tertawa ketika Rachel dengan tampang polos dan naif menatap ke arahnya. Itu membuat Kaivan jadi kembali teringat pada jawaban Rachel tadi. 'Menyamosumasopasito.' Bahasanya aneh, tetapi suaranya lirih dan menyedihkan. Shit! Dan sekarang kepala Kaivan dipenuhi dengan suara alien istrinya tersebut. "Katakan," sinis Kaivan kemudian, saat setelah dia bisa menguasai dirinya dari lawakan istrinya tersebut tadi. Bisa-bisanya Ichi-nya ini kepiki
last updateLast Updated : 2023-06-25
Read more

Cinta dan Romantis?

Kaivan dengan semangat menemui Rachel, dia memutuskan untuk mengutarakan perasaannya pada Rachel hari ini. Walau Kaivan bersemangat tetapi dia juga merasa berdebar dan cukup gugup, bagaimana jika dia mengatakan cinta tetapi Rachel tidak memberikan balasan? Maksud Kaivan Rachel menolaknya.Itu yang Kaivan khawatirkan. Ceklek'Kaivan membuka pintu lalu langsung masuk ke dalam, dia membawa bunga matahari kesukaan Rachel dan juga sebuah kotak hadiah yang telah dia siapkan untuk istrinya tersebut. "Rachel Queenza Kendall, aku mencintaimu," ucapannya dengan cepat dan lantang, menatap punggung Rachel dengan tatapan sayup dan juga dalam–namun di sisi lain terasa mengintimidasi karena Kaivan takut jika Rachel menolaknya. Rachel yang sedang duduk membelakangi Kaivan, sontak menoleh ke arah pria itu. Matanya spontan membelalak, air mukanya terpampang konyol–campuran antara kaget dan juga merasa horor. "Ma--Mas Kaivan kenapa?" tanya Rachel, mencicit pelan sembari menyilangkan tangan di depan
last updateLast Updated : 2023-06-26
Read more

I Love

"Kau ke pantai malam-malam dengan laki-laki, dan menurutmu itu romantis?!" potong Kaivan, setengah mengomel, marah, tak terima dan juga cemburu luar biasa. Rachel mengangguk dengan polos dan naifnya, cengengesan kaku juga ke arah Kaivan yang terlihat marah serta sudah seperti monster yang siap menghabisinya. "Stupid!" maki Kaivan pelan, mengusap wajah dengan kasar–tak habis pikir dengan cara Rachel menjalankan otaknya. Berduaan di pantai dan malam-malam ia anggap romantis? Fucking jerk! Se--sejujurnya Kaivan tak terima dengan itu dan dia sangat cemburu. "Ayah harus tahu jika kau pernah keluar dengan pria malam-malam ke pantai," geram Kaivan, mengeluarkan handphonenya lalu benar-benar berniat menghubungi ayah mertuanya. Akan tetapi tangannya tiba-tiba ditahan oleh Rachel. Bahkan perempuan itu juga merampas handphonenya. "Ayah tahu kok, Mas," ucap Rachel setelah merampas handphone Kaivan."Apa Ayah memarahimu?""Tidak." Rachel menjawab cepat, tersenyum lebar dan manis ke arah Kaiv
last updateLast Updated : 2023-06-26
Read more

Bidadari Malas Mandi

Setelah bermalam di penginapan puncak, Kaivan dan Rachel lanjut berkencan. Kaivan juga membawa Rachel ke pantai, dan menghabiskan waktu cukup lama di sana. Setelah itu, barulah mereka pulang ke rumah–di mana William, Hansel dan Jake sudah menunggu, menyambut mereka dengan melempar kelopak bunga ke arah Kaivan dan Rachel. Mereka juga memberikan buket bunga matahari beserta kuaci-nya pada Rachel. Apa yang mereka lakukan ini, layaknya menyambut pengantin baru. Mereka anggap begitu karena Tuan mereka berhasil menyatakan cinta pada Sang Nyonya, dan Sang Nyonya juga mencintai Tuan mereka. "Selamat, Nyonya dan Tuan," ucap William sembari memberikan buket bunga mawar pada Rachel. "Selamat, Mama dan Papa. Jake mendoakan kalian selalu bahagia." Jake berjalan mendekati Mamanya lalu memberikan kuaci dan setangkai bunga matahari pada Mamanya. "Ini, Nyonya." Hansel memberikan buket bunga matahari pada Rachel, "semoga adik untuk Tuan muda Jake cepat hadir di rumah ini," lanjutnya kemudian–berha
last updateLast Updated : 2023-06-27
Read more

Kopi Spesial

Setelah mandi kemudian makan malam, harusnya Rachel lanjut untuk membuka kotak hadiah pemberian suaminya. Namun hal tersebut tak terjadi lantaran tamu tak diundang datang ke rumah mereka ini. Alina dan Evelyn datang kemari dengan tujuan meminta maaf, meminta maaf perihal pesta ulang tahun kemarin yang menjadi kacau karena jebakan Parah. Entahlah mereka minta maaf sungguhan, yang jelas mereka kesini sebagai anak buah Parah. Yah, Rachel bisa menebak hal tersebut. "Aku merasa malu atas kejadian kemarin, Tuan Kaivan. Aku menyesalinya dan sungguh meminta maaf pada Tuan," ucap Alina, duduk di depan meja kerja Kaivan–di mana Kaivan hanya sibuk pada pekerjaannya, sama sekali tak menoleh ke arah Alina atupun adik sepupunya, Evelyn. "Iya, Kak. Alina sangat tidak bersalah dengan kejadian kemarin. Nenek yang merancang semuanya, Alina tidak tahu apapun," jelas Evelyn dengan sedikit gugup dan takut. Pasalnya Kaivan begitu dingin dan tak acuh pada kehadiran mereka di sini. Tatapan Kaivan terliha
last updateLast Updated : 2023-06-27
Read more

Jurus Rachel saat Ingin Sesuatu

"Kau sudah melakukan apa yang aku minta?" ucap Kaivan pada seseorang melalui sambungan telpon–tak lain orang yang ia hubungi tersebut adalah Hansel. 'Sudah, Tuan. Anda akan mendapatkan berita kebangkrutan keluarga Derasha, paling lama sore nanti, Tuan.'"Humm. Bagaimana dengan bisnis nenek tua itu?" Kaivan berucap datar, duduk di ranjang dengan menyender ke kepala ranjang–mengelus pucuk kepala Rachel yang berbaring di atas pangkuannya. Sebenarnya Rachel sudah bangun sekitar jam setengah lima, mereka juga sudah mandi dan bahkan saat ini Kaivan sudah rapi dengan penampilan yang formal–tinggal mengenakan tuxedo, dasi dan sepatu saja. Namun Rachel kembali tertidur, mungkin karena kelelahan. Sedangkan Kaivan, dia sangat suka mengelus rambut Rachel karena itu dia memanfaatkan kondisi Rachel yang telah tertidur. Sekalian Kaivan menghubungi Hansel untuk memastikan sesuatu. Yah, Kaivan tidak main-main dengan ancamannya. Persetan keluarga Alina merupakan sahabat Papanya, dan masa bodo jika P
last updateLast Updated : 2023-06-28
Read more

Kekurangan yang Menyakitkan

"Itu eskrim ke lima belas, Chel," ucap Alsya sembari bertopang dagu, menatap sahabatnya yang sedang sedih, galau dengan terus-terusan makan es krim. "Biarin," ucap Rachel, menghabiskan es krim tersebut lalu kembali meraih es krim baru. Namun tangannya lebih dulu ditampar oleh Melisa. Bukan hanya menampar tangannya, Melisa juga menjauhkan eskrim lainnya dari Rachel. Dia berada di apartemen Melisa dan Alsya, membawa eskrim sebanyak mungkin kemudian memakannya dengan hanya diam dan kadang menangis. "Makan es krim tidak akan menyelesaikan masalah kamu. Mending kamu pulang, sudah jam lima sore, langit gelap pertanda mau hujan juga. Nanti kamu sakit kalau kena hujan." Rachel menatap tak percaya pada Kakaknya. "Kak Melisa mengusirku? A--apa salahku? Hiks … aku lagi sedih, Kak Melisa. Kenapa aku diusir?" ucap Rachel, sudah menangis dan sesenggukan. "Kamu yang bilang kalau kamu nggak boleh telat pulang. Dan … lagian kamu nangis-nangis di sini, tapi nggak mau cerita masalah kamu. Kenapa? P
last updateLast Updated : 2023-06-28
Read more

Tanpa Suami

"Bo--boleh tapi kita pisah yah …."Kaivan menangkup pipi Rachel, mengunakan tatapan tajam kepada istrinya tersebut dengan raut muka tak suka dan setengah marah. "Sudah kukatakan padamu, Ichi, sekalipun kau menyuruhku untuk menikah lagi, aku tidak akan melakukannya. Because you're the only one. Forever will stay like that," ucap Kaivan tegas, masih melayangkan tatapan tajam ke arah manik redup dan takut istrinya. "Tolong, jangan pernah lagi memikirkan atau mengatakan kita akan berpisah. Itu membuatku takut, Ichi," ucap Kaivan lagi dengan nada yang lebih lembut dan pelan, setengah berbisik dengan Kaivan yang sudah menelusup ke ceruk leher Rachel. "Maafkan aku, Mas," cicit Rachel, membalas pelukan suaminya dengan erat lalu diam-diam menangis–menitihkan air mata karena ketidak berdayaan-nya. "Aku mencintaimu, Rachel Queenza Kendall. Aku sangat mencintaimu," bisik Kaivan lagi dengan lirih. Dia khawatir dengan kondisi mental istrinya karena masalah ini. Kaivan juga merasa bersalah karena
last updateLast Updated : 2023-06-29
Read more

Pertengkaran Membawa Hasil Manis

"Anak angkat?" "Anak kandung lah." Regal sontak berdecis dengan nada meremehkan. "Tak masuk diakal," ucapnya malah diabaikan oleh Rachel. "Bagaimana bisa kamu dan Pak Kaivan punya anak sudah se besar ini?""Maaf, Regal. Jake memang anak kandungku dengan Pak Kaivan, dan kurasa kamu tidak punya alasan untuk mempermasalahkan itu. Kita hanya teman biasa," ucap Rachel, di mana kalimat akhirnya tersebut sangat menohok bagi Regal. 'Hanya teman biasa.' "Ouh iya." Regal tiba-tiba berdehem–menetralkan perasaan tak terima dalam hatinya karena Rachel menyebutnya hanya teman biasa saja. "Perkenalkan, Chel, dia Regina, pacar aku."Rachel menoleh ke arah perempuan bernama Regina tersebut. Dia tersenyum lalu mengulurkan tangan juga pada perempuan cantik dan manis secara bersamaan tersebut. "Hai, Regina. Aku Rachel, teman Regal. Salam kenal yah," ucapnya ramah. Diam-diam membuat Regal mengepalkan tangan dibawah meja sembari menatap kecewa dan marah ke arah Rachel. Harusnya Rachel cemburu, bukan t
last updateLast Updated : 2023-06-29
Read more

Laki-laki atau Perempuan

Kaivan menyentil bibir Rachel cukup kuat, sontak membuat istrinya tersebut seketika diam dan bungkam. "Sekali lagi kudengar kau mengumpat, mulutmu kujahit, Rachel Queenza Kendall," peringat Kaivan dengan serius–menatap tajam ke arah Rachel yang sudah menekuk wajah dan juga menampilkan air muka sepat yang tak enak untuk dilihat.Rachel mengangukkan kepala, menipiskan bibirnya yang terkena sentilan oleh suaminya tersebut kemudian menatap takut bercampur muram ke arah Kaivan. 'Padahal yang paling sering mengumpat juga dia. Giliran aku mengumpat sekali, dia langsung marah. Giliran dia ngumpat, aku malah merinding takut. Nggak pernah enak di aku,' batin Rachel. Cup'Kaivan tiba-tiba saja mengecup bibir Rachel, kemudian dia mengelus bibir ranum dan menggoda tersebut dengan lembut. "Kau sudah tahu ingin makan apa?" tanya Kaivan, mendapat gelengan kepala dari Rachel. "Mungkin kau ingin memakanku," ucap Kaivan lagi yang mendapat kerutan di kening Rachel. "Memakan Mas Kaivan? Aku bukan kan
last updateLast Updated : 2023-06-30
Read more
PREV
1
...
56789
...
15
DMCA.com Protection Status