All Chapters of TERPAKSA MENIKAH DENGAN CEO BURUK RUPA: Chapter 41 - Chapter 50

149 Chapters

Suami Menagih

Deg Jantung Rachel rasanya hampir copot, matanya membelalak lebar dan tubuhnya membeku di tempat. Tepat di belakangnya ada seorang pria yang sangat ia kenal betul sedang duduk dan tengah menatap tajam serta penuh aura intimidasi ke arah Rachel.Beberapa detik keduanya saling bersitatap, Rachel dengan tatapan takut serta panik dan Kaivan dengan tatapan marah serta penuh peringatan. Tak hentinya jantung Rachel berdebar. I--ini darurat dan bahaya. Bagaimana jika Kaivan mendengarkan pembicaraannya dengan Regal tadi?"Kaivan sayang, kau mengenal perempuan ini?" Tiba-tiba saja suara lembut mengalun dari sebelah Kaivan, sontak membuat Rachel menoleh ke arah pemilik suara tersebut. Manik Rachel menatap lamat ke arah perempuan cantik tersebut. Dia memakai dress navy, elegan dan modis di tubuhnya. Juga serasi dengan tuxedo navy yang kenakan. Seketika panik Rachel berubah menjadi perasaan sedih yang entah datang dari mana. Wajahnya murung dan tak enak, menatap wanita tersebut lalu bergantia
last updateLast Updated : 2023-06-13
Read more

Mencari Cara Lain Membuatmu Jatuh Cinta

"Minum." Kaivan mendorong gelas ke arah Rachel, menyuruh perempuan itu kembali meminum pil-- menelan pil yang telah ada di mulut Rachel. Kali ini Rachel lebih menurut. Dia meminum air putih tersebut. Dia tidak akan melawan seperti sebelumnya, takut Kaivan kasar. "Good girl." Kaivan menyeringai tipis, memasang piyama berbentuk kimono lalu beranjak dari sana--meninggalkan Rachel yang duduk di ranjang, berbalut selimut tebal untuk menutupi tubuhnya yang polos. Rachel bangkit dari ranjang, menoleh sejenak ke arah kamar mandi. Merasa aman, Rachel melepehkan pil yang sebenarnya tak ia telan. Ia sembunyikan dibalik lidahnya. "Aku tak tahu ini pil apa, dan aku tidak akan mengonsumsinya," gumam Rachel, memasang handuknya lalu ikut masuk dalam kamar mandi. Bukan nekat masuk begitu saja. Tetapi itu perintah Kaivan padanya. ***"Kau menemani pria itu duduk hanya untuk mendapatkan uang segini?" Rachel membelalak, sontak berlari ke arah Kaivan dan merampas uang yang pria itu angkat tinggi.
last updateLast Updated : 2023-06-14
Read more

Bujukan Kaivan

Ceklek' Rachel melirik takut ke arah pintu kamar. Dia bisa melihat Kaivan masuk ke dalam kamar ini dengan langkah santai namun penampilan yang cukup berantakan. "Dia kenapa?" gumam Rachel diam-diam melirik Kaivan. "Ah, jangan peduli, Chel, jangan peduli!" ucapnya kemudian, masih bergumam pelan~mensugesti dirinya agar tak peduli pada keadaan Kaivan. Lagi-lagi karena sangat gugup dan takut, Rachel memilih memainkan game bubble shoot di HP-nya. Dia berupaya tidak peduli pada Kaivan, meski hatinya terus khawatir pada pria itu. Dan … dia juga berupaya untuk melupakan pertengkarannya dengan pria ini. Itu mengerikan! Hampir saja Kaivan kembali mengasarinya. Hampir!Dug'Rachel melirik hati-hati. Deg deg deg.'Jantungnya langsung berpacu dengan cepat, matanya melotot ke arah layar Handphone dan jempolnya asalan menelan layar. Beberapa kali kalah, tetapi Rachel terus mengulang. Dia benar-benar gugup dan tremor, Kaivan tiba-tiba duduk disebelahnya. "Ini." Pria itu merampas handphone Rache
last updateLast Updated : 2023-06-15
Read more

Badut untuk Orang Lain

"Sepertinya aku memilih untuk mencari pekerjaan yang perhari gitu deh. Supaya aku bisa ngumpulin uang dua puluh jutanya. Kalau cari pekerjaan yang gaji perbulan, ada yang dua puluh juta tapi nggak langsung gitu ajah--baru kerja langsung digaji dua puluh juta. Ya kali." Rachel bermonolog sendiri, berjalan dengan langkah ringan di lorong rumah. Kali ini dia ingin mencari pekerjaan lagi. Dia termotivasi oleh ucapan Kaivan semalam. Entah kenapa, Rachel merasa Kaivan sedang mendukungnya. Namun pria itu melakukannya secara diam-diam dan tak langsung. Mungkin Kaivan ingin Rachel lebih tangguh, membuktikan diri jika Rachel layak dan lebih berani lagi. 'Mas Kaivan bilang aku bisa memilih untuk mengabaikan Nenek Tapasya atau mendengarkannya. Tapi aku ingin membuktikan diri pada Nenek Tapasya itu jika aku bisa menghasilkan uang sendiri dan tidak bergantung pada Mas Kaivan. Aku bisa mandiri, aku bukan matre. Apalagi beban di sini. Aku wanita hebat dan cerdas, bukan wanita bodoh seperti yang se
last updateLast Updated : 2023-06-15
Read more

Aku Menyerah, Pak

"Coba saja Pak Kaivan mencintaimu, aku pasti mendukungmu. Tetapi ini … sekalipun kamu bertahan, kamu nggak akan dapat apa-apa, Chel. Hinaan, caci dan makian yang akan kamu terima dari keluarga doi." Alsya kembali menasehati. "Cukup kita jadi badut ayam, Chel. Jadi badut kehidupan jangan." Rachel lagi-lagi menoleh ke arah Alsya. Dia menganggukkan kepala sembari kembali tersenyum manis. "Aku merasa aku semakin lemah.""Aku juga merasakannya. Kamu lebih banyak melamun." "Menurutmu aku harus bagaimana, Al? Di satu sisi kamu dan Kak Melisa menyuruhku mundur saja, sedangkan di satu sisi Pak Kaivan mengancamku jika berani meminta cerai."Mendengar itu, Alsya membelalak tak percaya. Dia menatap sepenuhnya pada Rachel, bahkan memegang tangan perempuan itu. Dia benar-benar kaget. "Pak Kaivan me--mengancammu?" Rachel menghela nafas. "Aku juga tidak tahu itu ancaman atau tidak. Tapi tadi malam aku mencoba meminta damai, cerai maksudku. Dan …-" Rachel memilih menggantungkan kalimatnya. "Pak K
last updateLast Updated : 2023-06-15
Read more

Pernyataan Cinta Mantan

"Dia siapa, Kaivan?"Kaivan menoleh sebelahnya, mendapati Claudia sudah berdiri di sana. Kaivan di dalam kamar nya, duduk merenung sembari menemani istrinya yang masih belum sadarkan diri. Mungkin karena terlalu larut dengan pikirannya sendiri, Kaivan tak menyadari jika sosok ini masuk dalam kamarnya dan kini berdiri di sebelah sisi ranjang~tepatnya di sebelah Kaivan. "Istrimu?" Claudia berkata lirih, menatap Kaivan dengan mata berkaca-kaca kemudian beralih menatap gadis cantik dan menarik tersebut dengan tatapan sayup dan sedih. "Humm." Kaivan berdehem sebagai jawaban. "Kau pulanglah," lanjutnya dengan nada datar, tanpa menoleh ke arah Claudia dan hanya menatap wajah Rachel yang masih pingsan. "Dia perempuan di pesta pernikahan Novan dan Ratih. Dia … duduk di depan kita saat itu, dan kau terus memandanginya. Aku pikir saat itu kau hanya berusaha membuatku cemburu karena itu kau melihat perempuan lain sedangkan aku di sebelahmu. Ternyata kau sedang melihat istrimu yang mengobrol d
last updateLast Updated : 2023-06-16
Read more

Menjadi Asisten Pak Kaivan

"Ichi?" gumamnya pelan, kembali memutar ingatannya lagi. Maskot anak ayam kuning itu terus menatapnya, bahkan saat menari dan saat Claudia mengajaknya berfoto bersama. Lalu ketika maskot itu jatuh, dia juga sempat menatap ke arah Kaivan. Kemudian saat Kaivan membantunya, maskot itu buru-buru pergi masuk ke dalam restoran dan selama Kaivan di sana dengan Claudia, anak ayam kuning itu sering mencuri pandang padanya. Kaivan tahu itu! Alasannya karena orang yang dalam maskot tersebut adalah … istrinya?! ***Rachel membuka mata, bersamaan dengan satu bulir bulir kristal yang jatuh melalui ekor matanya. Sangat pedih! 'Kau mencintaiku kan?''Humm.'Rachel mengingat lagi percakapan antara Claudia dan suaminya tadi. Maid itu bilang Kaivan menutupi wajahnya karena dihina oleh mantannya dan karena ditinggal menikah juga. Tapi sebenarnya Claudia terpaksa menghina wajah Kaivan karena dia juga mengalami hal yang sama di pahanya. Pahanya terbakar, Papanya membawanya keluar negeri dan itu alasan
last updateLast Updated : 2023-06-16
Read more

Profesional Dong Pak!

"Bos datang." Suara bising terdengar, bersama dengan para karyawan yang berbaris memanjang di depan kubikel paling depan untuk menyambut Kaivan dan rombongannya yang baru tiba di kantor. Mereka semua menunduk dan tak sada satupun yang bersuara. Hanya hening! Rachel yang memperhatikan di buat melongo tentunya. Jadi begini situasi pagi saat karyawan menyambut bos besar mereka? Ini bagian dari rutinitas atau sudah seperti tradisi? Mereka masuk ke sebutan lift dengan pintu berwarna gold, setelah masuk di sana Rachel melihat barulah para karyawan itu bubar--mengincar lift yang bersebelahan dengan lift yang Rachel dan suaminya gunakan ini. Setelah sampai di lantai yang mereka tuju, lagi-lagi Rachel dan Kaivan disambut. Kali ini disambut oleh tiga orang wanita berpakaian sangat formal dan juga dua laki-laki mengenakan jas hitam yang rapi. Kelima orang ini sama-sama mengenakan ID card."Selamat pagi, Pak Kaivan." Kelimanya membungkuk hormat saat Kaivan melangkah. Kaivan tak menjawab, b
last updateLast Updated : 2023-06-18
Read more

Kepergok di Kantor

"Kau yakin ingin aku bersikap profesional padamu, Humm?"Rachel seketika terdiam dan langsung mempertimbangkan. 'Aku kan dodol. Lambat nangkap, cuma tahu main dan becanda. Aku salju alias salah jurusan. Passion di art, bukan di bisnis dan manajemen. Fakultas Ekonomi? Preet … itu cuma gaya-gayaan karena waktu jaman aku lulus SMA lagi nge-trennya ambil tuh Fakultas. Aku dan dua begundal itu kemakan sama motivator bangsat yang pernah seminar di sekolah. Anjay! Kalau Mas Kaivan beneran Profesional ke aku, pulang-pulang dari sini langsung jadi gulai kambing aku.' batin Rachel yang sudah memucat dengan wajah tegang dan pias~seperti seseorang melihat hantu. Tak sampai di sana, Rachel juga membayangkan betapa gilanya dia jika Kaivan bersikap profesional padanya. 'Laporan macam apa ini? Selama kuliah kau belajar apa saja? Membuat laporan yang benar saja tidak becus.' 'Terlambat mengantar laporan. Mana disiplinmu?! Kau tahu itu laporan penting, hah?!''Ini salah, ini juga salah. Salah salah
last updateLast Updated : 2023-06-18
Read more

Menemani dari Nol

"Ka--Kaivan?" Rachel tersadar dari ciuman memabukkan Kaivan, wajahnya sontak memerah malu dengan spontan berdiri dari pangkuan Kaivan. Dia membelakangi Kaivan dan juga perempuan yang baru masuk ke ruangan suaminya ini, mengusap bibirnya dengan air muka meringis dan tak enak. Kepergok itu sangat memalukan! Beda dengan Rachel, Kaivan terlihat biasa saja. Malah terkesan marah dan kesal. Kaivan menatap perempuan tersebut dengan raut tak bersahabat, alisnya menekuk tajam dengan tatapan dingin serta tampang yang sangat flat. "Kau tidak bisa mengetuk pintu sebelum masuk?" kesal Kaivan dengan nada berdesis dan mengeram. "Ini aku, Claudia." Perempuan itu berusaha tersenyum walau rasanya sakit dan cemburu ketika melihat Kaivan berciuman panas dengan perempuan lain. "Kau pernah bilang padaku jika aku bebas masuk ke ruanganmu, tak perlu izin atau mengetuk pintu, Kai," ucap Claudia dengan nada lembut dan manis, sengaja agar membuat perempuan yang belum ia tahu siapa itu merasa panas dan tah
last updateLast Updated : 2023-06-20
Read more
PREV
1
...
34567
...
15
DMCA.com Protection Status