All Chapters of TERPAKSA MENIKAH DENGAN CEO BURUK RUPA: Chapter 81 - Chapter 90

149 Chapters

Siapa Dayana?

Terdengar suara tangisan bayi, melengking dan memenuhi ruangan tersebut. Kaivan menghela napas pelan, menoleh ke ranjang khusus bayi kemudian berniat ke sana untuk menimang putrinya yang sedang menangis. Kaivan saat ini bekerja dalam kamar, sebenarnya sudah lewat dari tengah malam. Ah, sudah hampir jam dua. Perjaannya hampir selesai, tetapi dia harus menunda dulu karena putri kecilnya menangis. Dayana Auristela Kendall.' Nama putri kecilnya tersebut yang berusia empat bulan lebih. Yah, ini beberapa bulan setelah kelahiran putrinya, Dayana-- gadis kecilnya tersebut tumbuh dengan sehat dan terlihat semakin cantik serta menggemaskan di mata Kaivan. Baru beberapa langkah, kaki Kaivan sontak berhenti– menatap istrinya yang terbangun dan langsung menghampiri tempat tidur Dayana secara sigap. Rachel langsung menimang putrinya tersebut. Ia sebelumnya sudah men-cek apakah putrinya buang air karena biasanya anaknya ini suka sekali menangis kala dia buang air. Namun, Dayana tidak sedang p
last updateLast Updated : 2023-07-08
Read more

Kancing Blus yang Terbuka

Kaivan awalnya tersenyum kala melihat putrinya yang sudah cantik, mengenakan gaun bayi, sepatu dan juga bando berbahan rajut yang menggemaskan di kepala Dayana. Namun, senyuman Kaivan seketika pudar saat dia beralih menatap istrinya. Sangat … berantakan! Kaivan menurunkan Danial dari gendongannya, menurunkannya dan mendudukkannya di lantai yang beralaskan karpet. Setelah itu dia meraih Dayana dari gendongan istrinya kemudian mendudukkan Dayana di pangkuan Danial. "Danial dan Dayana menonton dulu." Kaivan berucap datar pada Danial– di mana putranya tersebut menganggukkan kepala dengan patuh, mungkin takut dengan raut wajah Kaivan dan juga nada bicara sang Papa. Kaivan kemudian berjalan mendekati istrinya, mengulurkan tangan dan langsung mengancing blus Rachel yang terbuka beberapa bagian– memperlihatkan keindahan istrinya.Shit! Untung tak ada penjaga di sini atau lawan jenis di sini. "Kancing bajumu terbuka dan kau membiarkannya," geram Kaivan dengan pelan, langsung meraih pergel
last updateLast Updated : 2023-07-09
Read more

Kaivan Haus Perhatian

"Kau mau kemana?" tanya Kaivan sembari menahan pergelangan tangan Rachel yang berniat pergi dari ruang kerjanya ini. Kaivan sekarang berada di ruang kerjanya, sengaja menyuruh Rachel membuatkan kopi untuknya agar perempuan ini menemaninya bekerja. Sekaligus membicarakan pertengkaran mereka tadi. "Aku ingin menemui anak-anak," jawab Rachel, melepaskan tangan Kaivan dari pergelangannya dan berniat pergi dari sana. Namun, lagi-lagi Kaivan mencekal pergelangan tangan Rachel, menyentaknya juga dan membuat Rachel berakhir duduk di atas pangkuannya. Rachel memberontak dan berniat turun dari pangkuan Kaivan. "Mas Kaivan, aku harus menemui anak-anak. Mereka sendirian dan tak ada yang menjaga," alibi Rachel, padahal sebenarnya Rachel sendiri yang tak ingin berlama-lama di sini.Pertengkaran antara dia dan Kaivan … dia masih memikirkannya. Dia sakit hati! "Jake di sana, jangan beralasan untuk meninggalkanku di sini," ucap Kaivan, melingkarkan tangannya di pinggang Rachel. "Bukan hanya Dania
last updateLast Updated : 2023-07-09
Read more

Siasat Kopi Nikmat

"Mammaaaaaa …." Tangisan kencang terdengar dari Dayana.Seperti biasa, anak itu suka menangis ketika pagi begini. Sudah menjadi rutinitas Dayana. "Dayana lapar yah, Nak?" Rachel yang bahkan belum mengenakan pakaiannya, hanya menggunakan handuk kimono, mengangkat bayinya dari box bayi. Rachel menimangnya sebentar lalu mendudukkan diri di sopa dalam kamar, menyusui putrinya tersebut yang terlihat sudah menangis parah. Ceklek' Pintu walk in closet terbuka, memperlihatkan Kaivan yang memegang dasi. "Ichi--" panggil Kaivan tertahan. Kaivan berniat untuk meminta bantuan Rachel memakaikan dasi padanya. Namun, dia menunda niatan tersebut ketika melihat istrinya tengah menyusui putri mereka. "Cik," decak Kaivan dengan kesal kemudian memilih kembali masuk dalam walk in closet. Dia pikir setelah tadi malam, dia akan mendapat perhatian dari Rachel– seperti yang dia khayalkan sepanjang malam. Namun, nyatanya zonk! "Ada stok ASI untuk Dayana. Tapi kenapa dia memilih menyusuinya? Alasan saja
last updateLast Updated : 2023-07-09
Read more

Kaivan Terpesona

"Ma--maaf, Pak. Heels saya goyang, Pak. Sa--saya kehilangan keseimbangan," cicit Irisel pelan dan gugup, meraih tissue lalu me-lap tumpahan kopi di paha Kaivan. "Apa-apaan kau?!" Kaivan membentak, mendorong pundak Irisel lalu melayangkan tatapan tajam serta membunuh ke arah perempuan tersebut. Irisel tersentak kaget, mundur beberapa langkah setelah didorong eh Kaivan dengan air muka pucat pias dan takut. Jantungnya berdebar kencang kala mendengar suara bentakan Kaivan– nadanya sangat marah dan terdengar mengerikan di pendengaran Irisel. "Maafkan aku, Pak Kaivan. A--aku … aku hanya ingin membersihkan tum--tumpahan kopi …-""Keluar!" geram Kaivan memotong perkataan Irisel. Nadanya dingin dan mengisyaratkan kemarahan yang tertahan. Hell! Perempuan ceroboh ini bukan hanya lancang menyentuh bagian pahanya, tetapi juga telah menumpahkan kopi buatan Ichi-nya. "Ba--baik, Pak. Tapi aku akan membuatkan kopi sebagai gantinya untuk Pak Kaivan," cicit Irisel dengan nada takut dan bergetar. Nam
last updateLast Updated : 2023-07-10
Read more

Tumbler Kopi

Tak melihat Rachel di sana lagi, Kaivan buru-buru masuk ke dalam walk in closet, membuka pintu dengan cepat dan terkesan kasar karena tak sabaran untuk masuk ke dalam. "A--astaga!" Rachel sontak menyilangkan tangan di depan dada, kaget ketika melihat Kaivan tiba-tiba masuk dalam sini. Dia sedang memakai baju, kebetulan tengah memasang bra. "Mas Kaivan kenapa ke sini? Aku mau memakai pakaian. Hus!" pekik Rachel tertahan, mendelik dan menatap cukup syok ke arah suaminya. Kemudian pada akhir kalimat, dia mengusir suaminya tersebut agar keluar dari sana. "Ada masalah jika aku menontonmu? Kau istriku," ucap Kaivan datar, menutup pintu lalu berjalan cepat ke arah Rachel. Dia langsung memeluk tubuh harum dan mungil istrinya kemudian mengecupi habis wajah Rachel. Tak lupa mencium bibir Rachel, tentunya! "Kau sangat cantik dan seksi," ucap Kaivan, mengalungkan satu tangan di pinggang Rachel dan satu lagi mengelus ceruk leher istrinya yang jenjang secara erotis. "Kau harum," tambahnya, mene
last updateLast Updated : 2023-07-10
Read more

Menjilat Lantai

"Ini bekal untuk Kakak, dan ini bekal untuk Adek," ucap Rachel sembari meletakkan kotak bekal untuk Jake dan Danial. Setelah itu Rachel memilih duduk di kursi yang jaraknya jauh dari Kaivan, memilih makan sembari memangku putrinya yang sedang bermain dengan sebuah mainan khusus bayi. Kaivan mendongak, memperhatikan istrinya dengan air muka cukup kaget. Pasalnya dia belum mendapat kotak bekal. "Mama, kotak bekal Papa tidak ada?" tanya Danial dengan nada bingung, menahan Papanya sekilas lalu menatap mamanya sepenuhnya. "Bukan urusan Mama," jawab Rachel ketus, kembali menikmati sarapannya dengan raut kesal bercampur jutek.Kaivan berdecak pelan, lalu menghela napas sembari memperhatikan istrinya. Hell yeah! Rachel masih marah padanya, karena masalah semalam. Tumbler! "Aku akan memberikanmu tumbler yang banyak. Jika perlu pabriknya juga ku beli untukmu agar kau puas!" ucap Kaivan, bernada marah dan kesal– merasa dianak tirikan oleh Rachel di sini. Tak ada kotak bekal, tak ada susu, d
last updateLast Updated : 2023-07-10
Read more

Irisel dan Niatannya

"Minum air di lantai," tambah Kaivan– berhasil membuat Irisel membelalak lebar, wajahnya menegang dengan tubuh yang mendadak membeku mendengar titah dari tuannya. Bagiamana bisa Kaivan se kejam ini padanya?! "Pak Kaivan, tidak sedang bercanda kan?" ucap Irisel dengan nada gugup, bergetar dan panik. Wajahnya memucat pias dengan jantung yang berdebar kencang. Padahal niatnya baik, hanya memberikan air mineral untuk mengganti kopi yang Kaivan suruh buang tadi. Akan tetapi kenapa Kaivan malah marah seperti ini?"Kau yang jangan bercanda denganku!" geram Kaivan, menatap tajam dan penuh amarah pada sekretarisnya tersebut. "Saya hanya membantu Pak Kaivan dengan menuangkan air mineral untuk Pak Kaivan. Apa itu sa …-""Jangan lancang berbicara padaku!" Kaivan kembali berdesis dingin, memotong ucapan Irisel sembari semakin menatap marah ke arah perempuan yang mengenakan kemeja navy tersebut secara tajam dan mengintimidasi. "Kau hanya bawahan, pekerjaku! Jangan mencampur pribadiku dengan be
last updateLast Updated : 2023-07-11
Read more

Kejutan dalam Ruangan Kaivan

"Aku saja yang memberikannya pada Tuan Kaivan." Hansel menarik dokumen tersebut dari tangan Irisel. "Pergilah," usirnya kemudian, tak membolehkan Irisel masuk dalam ruangan Kaivan. Tuannya ada di dalam bersama seorang dan tak ada yang boleh menggangu. Kaivan bisa mengamuk jika Hansel membiarkan Irisel atau orang lain masuk ke dalam.Tuannya sedang meluapkan emosinya, tengah memberikan sebuah gambar miliknya pada tubuh …-"Saya harus masuk karena saya ingin mengatakan sesuatu pada Pak Kaivan." Irisel berniat menerobos, dia sangat curiga jika Kaivan tengah melepas hasratnya dengan wanita bayaran. Jika itu benar, Irisel akan sangat kecewa pada Kaivan. Cik! Jika Kaivan mau, dia bisa memintanya pada Irisel, dan Irisel bisa melayaninya sepuas hati Kaivan. "Kau mau dipecat, heh?!" Hansel berucap rendah, Irisel menggelengkan kepala dengan lesu. "Maka pergilah, Nona Irisel. Tuan sedang tidak bisa diganggu. Dia bersama seseorang … ah, maksudku sedang ada urusan penting."Irisel mengerjab beb
last updateLast Updated : 2023-07-11
Read more

Rachel diabaikan

Rachel mengangkat benda itu dan melihat sesuatu yang Kaivan buang tersebut, kedua alis Rachel sontak terangkat. Tumbler.***Ceklek' Kaivan keluar dari kamar mandi, menghela napas pelan saat melihat TV menyala– terlihat jika Rachel ada di sana, duduk di lantai beralaskan karpet berbulu sembari bermain dengan Dayana. "Hah." Kaivan menghela napas dengan berat, memilih masuk dalam walk in closet untuk berpakaian. Setelah memakai pakaiannya, Kaivan berjalan ke arah Rachel. Kaivan duduk di sopa, melihat ada remot TV di sebelahnya dia mengambilnya laku sengaja menukar saluran TV. Cari perhatian agar rachel menoleh ke arahnya. Benar saja, Rachel menoleh ke arahnya– menatap datar ke arah Kaivan lalu memilih memalingkan wajah, kembali bermain dengan putrinya. "Aku minta maaf, Ichi," ucap Kaivan dengan pelan dan lirih, menyenderkan punggung pada sopa sembari memerhatikan Rachel yang enggan menoleh ke arahnya. "Come on, Ichi. Berbicara padaku," pinta Kaivan, berharap agar Rachel berhenti m
last updateLast Updated : 2023-07-11
Read more
PREV
1
...
7891011
...
15
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status