All Chapters of TERPAKSA MENIKAH DENGAN CEO BURUK RUPA: Chapter 71 - Chapter 80

149 Chapters

Demam Parah

Tiga Minggu setelah kehamilan Rachel. "Cik." Kaivan berdecak kesal, lalu menyender ke kursi sembari memijit keningnya sendiri. "Tuan kenapa?" tanya Hansel, panik bercampur khawatir melihat kondisi tuannya yang tiba-tiba wajahnya sudah pucat serta matanya memerah dan berat. "Kepalaku sakit, Hansel." Kaivan menghela nafas dengan panjang, menoleh ke arah Hansel dengan tatapan memohon dan sayup, "tolong bawa aku pulang.""Oke, Tuan." Hansel bergegas menghampiri Kaivan, namun dengan cepat Tuannya tersebut memberi isyarat agar Hansel tak perlu membantunya."Aku bisa berjalan sendiri. Kau cukup mengantarku pulang.""O--oh, baik, Tuan." Hansel hanya bisa menganggukkan kepala. Lalu dia berjalan di belakang Kaivan sembari mengawasi tuannya. Dia khawatir pada Kaivan!Tuannya ini jarang sekali demam, bahkan dia merasa tidak pernah. Namun entah kenapa sekarang Kaivan mendadak sakit. Tatapan Kaivan sangat sayup dan wajahnya juga pucat. Tapi …-'Bisa-bisanya aura Tuan masih menyeramkan.' ***"
last updateLast Updated : 2023-07-01
Read more

Ketika Suami Mengidam

"Jangan bicara begitu, Mas Kaivan. Nggak ada yang direpotkan karena sudah kewajiban aku sebagai istri untuk merawat Mas Kaivan," ucap Rachel, mengusap rambut Kaivan yang sudah berbaring di atas ranjang mereka. Kemudian setelah itu, Rachel membuka pantofel yang suaminya pakai, membuka tuxedo Kaivan juga. "Mas Kaivan, tunggu sebentar yah." Setelah itu Rachel beranjak dari sana, membawa handphonenya untung menghubungi Mamanya. Demi apapun! Rachel bingung harus melakukan apa. Ini pertama kalinya dia berhadapan dengan orang sakit. Sedangkan Kaivan, dia memejamkan mata dan memaksa diri untuk tidur. Walau sebenarnya tubuhnya semakin panas namun kedinginan juga. "Halo, Mama." Rachel berucap pelan, takut Kaivan terbangun dan terusik dengan suaranya. Padahal dia ada di balkon kamar mereka, seharunya seharusnya suaminya tak akan mendengarnya lagi. 'Ada apa, Sayang?' Sapa lembut Mama Rachel, Arumi, pada putrinya. 'Ouh, iya, kabar kamu gimana? Sehat? Kaivan dan cucu Mama sehat juga kan?'"Rac
last updateLast Updated : 2023-07-02
Read more

Bagaimana Jika Tinggal Bersama?

Namun ketika sampai di sana, suaminya sudah makan–terlihat begitu lahap dan sangat senang. Yang jelas itu bukan masakan Rachel! Deg deg "Rachel," panggil seorang wanita paruh baya yang tak lain adalah Mamanya. Rachel tersenyum tipis, kemudian berjalan ke ruang makan tersebut. Dia meletakkan ayam kecap buatannya di depan suaminya lalu beralih untuk menyalam tangan Mama dan juga Ayahnya. "Udah jam tiga baru kamu ngasih suami dan anak kamu makan. Gimana sih, Nak?" tegur Arumi sembari menatap memicing dan penuh peringatan pada putrinya. "Itu Mas-mu jadi kelaparan loh."Dengan meringis, Rachel menoleh dan menatap ke arah suaminya–memperhatikan bagaimana cara Kaivan makan, terlihat terburu-buru dan lahap juga. Memang! Itu seperti bukan Kaivan dan mirip dengan seseorang yang kelaparan. Tapi kan …-"Mama salah paham kali. Orang Mas Kaivan udah makan jam satu tadi, trus jam dua makan lagi dan sekarang makan lagi. Jelas bukan kelaparan dong, Mah. Emang Mas Kaivan begitu sejak aku hamil. Ma
last updateLast Updated : 2023-07-03
Read more

Aslinya Kaivan

"Ouh, jadi begini kelakuan kamu, Rachel?! Pantas saja …." Dengan panik dan takut, Rachel menarik kakinya dari pangkuan Kaivan–sontak berdiri dengan raut muka pucat pias dan kalang kabut. "Itu … Mama salah lihat," ucap Rachel, buru-buru pindah posisi ke belakang tubuh Kaivan yang masih duduk di lantai kemudian langsung memijit pundak Kaivan–sembari menyengir lebar ke arah Mama dan Ayahnya. "Istri durhaka!" komentar Arumi dengan menatap penuh peringatan pada putrinya. Walau sejujurnya dalam hati dia merasa terharu dan bahagia. Melihat bagaimana Kaivan memperlakukan putrinya, Arumi merasa lega dan juga senang. Kaivan sangat baik, meratukan Rachel dan bisa mendidik Rachel juga. "Biarkan saja, Mamanya Achel. Itu tandanya Kaivan gentle dan sejati," ucap Dean dengan terkekeh pelan. Dia dan istrinya baru kembali dari rumah mereka, setelah dan sehabis menjemput pakaian.Dean dan Arumi sepakat akan tinggal di sini selama kehamilan Rachel, menjaga dan membantu Kaivan mempersiapkan persalinan
last updateLast Updated : 2023-07-04
Read more

Seperti Permen Kapas

Delapan bulan kemudian. "Eaaaaaakkk …." Rachel sontak menjatuhkan kepalanya cukup kuat ke bantal, air mukanya pucat dan tatapannya sangat sayup. Namun, bibirnya menyunggingkan senyuman hangat dan indah di bibirnya. Tes' Tanpa dia bisa cegah cegah, air matanya jatuh–mengalir dari ekor mata, penuh perasaan bahagia dan haru. Dia berhasil berjuang, dia telah melahirkan anaknya dan Kaivan. Cup'Kaivan yang menemani proses persalinan istrinya, mengecup kening Rachel. Tangannya masih menggenggam erat tangan mungil Rachel– di mana tadi tangan Rachel begitu kuat mencengkeram tangannya, namun sekarang melemah dan mengendor. "Terimakasih, Wife," bisik Kaivan sembari tersenyum bahagia, menyatukan keningnya dengan kening Rachel, sesekali dengan penuh cinta serta haru, mengecup mesra bibir mungil dan pucat istrinya. Tak bisa dipungkiri, bulir kristal juga jatuh dari matanya. Kaivan tak dapat menahannya! Tadi dia menangis melihat istrinya yang kesakitan, dan sekarang air matanya jatuh karena
last updateLast Updated : 2023-07-04
Read more

Ancaman Mengerikan Singa Betina

"Yeah, Jagoan Kakak menang lagi," ucap Jake sembari ber tos ria dengan seorang anak kecil berusia lima tahun. Setelah itu, dia menggendong adiknya tersebut dan membawanya masuk dalam mobil mewah miliknya–masih baru dan hadiah ulang tahunya yang ke dua puluh lima dari Papanya. Yah, lima tahun berlalu begitu degan cepat! Semua berubah namun jauh lebih baik. "Danial ingin berbicara dengan Papa, Kak Jake," ucap anak kecil tersebut dengan nada khas miliknya, terkesan datar tetapi menggemaskan karena wajah tampannya yang imut. Namanya Danial Rafindra Kendall, putra pertama dari CEO kejam bernama Kaivan Rafindra Kendall. Namun, orang-orang lebih tahu Danial sebagai putra kedua dari CEO licik dan sadis tersebut, karena mereka tahunya Jake lah yang merupakan putra pertama Kaivan. Banyak orang yang tertarik dan terpesona pada wajah tampan Danial. Banyak perusahaan yang menawarkan agar Danial debut sebagai model atau artis cilik di agensi mereka, sangking kuatnya daya tarik anak tersebut. Di
last updateLast Updated : 2023-07-04
Read more

Direbut Oleh Duplikat

"Kalau Mas Kaivan tetap tidak berubah, masih suka belanja begini-begini tiap hari, dan kalau sampai besok Mas tetap keukeh beliin perlengkapan bayi lagi-- mau cowok atau cewek, awas saja! Anakmu lahir langsung ku titipkan dia ke panti asuhan!!"Kaivan dengan kikuk menggaruk tengkuk, terkekeh pelan sembari menatap istrinya dengan sorot geli. "Iya, Sweetheart.""Humm." Rachel meraih tangan suaminya, kemudian menyalimnya dan mencium punggung tangan Kaivan, "gih, mandi, Mas," ucap Rachel. Kaivan menganggukkan kepala, mengecup bibir Rachel singkat kemudian beranjak dari sana untuk melaksanakan perkataan istrinya. ***"Sweetheart, bantu aku memakai baju," ucap Kaivan, menyerahkan bajunya pada Rachel. Kemudian dia duduk di pinggir ranjang.Sedangkan Rachel, dia menghela napas dan menurut untuk membantu suaminya tersebut memakai baju. Yah, jangan ditanya! Kaivan memang manja, melebihi putra mereka. Kaivan melingkarkan tangannya di pinggang istrinya, mendongak sembari menatap Rachel dengan
last updateLast Updated : 2023-07-06
Read more

Pertengkaran Papa dan Anak

"Mama, Danial ingin mewarnai mobilnya dengan warna gray," celutuk Danial pada Mamanya– keduanya di depan tv yang ada dalam kamar Rachel maupun Kaivan, duduk di atas karpet berbulu sembari menggambar dan mewarnai. Kaivan tak jauh dari mereka, pria itu bekerja di kamar ini– di meja kerjanya yang dibatasi oleh rak tembus pandang. Berisi beberapa dokumen dan hiasan. "Ck." Kaivan berdecak kesal. Ini sudah dua jam setelah dia merajuk. Namun tak ada tanda-tanda jika putranya akan keluar dari kamar ini, serta tak ada juga tanda-tanda Rachel berniat membujuknya. "Tampan, coba kasih warna merah di mobil satunya," ucap Rachel dengan pelan namun masih bisa didengar lelah kaivan. 'Kapan terakhir Ichi memujiku tampan?' batin Kaivan, semakin panas dingin dan dongkol di tempatnya. Kenapa Rachel harus memuji Danial tampan?! Come on! Kaivan cemburu dan ingin dipuji juga. "Mama sangat cantik," celutuk Danial tiba-tiba, bertopang dagu sembari menatap lamat dan penuh kekaguman pada Mamanya. Bahkan an
last updateLast Updated : 2023-07-07
Read more

Mengejutkan!

"Ini, My Queen." Kaivan memberikan sebuah eskrim dengan ukuran sedang ke arah istrinya. Rachel tersenyum manis, menerima eskrim tersebut dengan senang hati. "Terimakasih, Mas Kaivan yang baik hati." "Humm." Kaivan hanya berdehem, duduk di sebelah istrinya–memangku kaki Rachel lalu memijit dengan lembut kaki istrinya. "Danial sudah aman?" tanya Rachel. Seolah pertanyaan Rachel tersebut layaknya sinyal, Kaivan seketika menyunggingkan smirk manis di bibirnya dengan air muka yang langsung berubah cemerlang. "Humm. Dia sudah mendapatkan apa yang dia mau. Dan … dia tidur dengan Kakaknya." "Jika Mas mau, bilang saja," ucap Rachel tiba-tiba, tersenyum geli ke arah Kaivan dengan raut geli. Ekspresi Kaivan yang seperti ini mirip seperti bocah kesenangan. Cik, benar-benar menggemaskan dan lucu. Ingin rasanya Rachel mengarungi suaminya ini, sangking lucu dan menggemaskannya. "Jelas mau." Dengan antusias dan senyum lebar, Kaivan menganggukkan kepala. "Nah." Rachel menyodorkan cup es krim
last updateLast Updated : 2023-07-07
Read more

Anak Baru Kesayangan Kaivan

Karena trauma dengan kejadian lima tahun silam, saat Rachel melahirkan Danial, Kaivan memilih menunggu diluar dan menolak keras menemani istrinya melahirkan. Dia menyerahkan tanggung jawab tersebut pada Mama mertuanya. Namun, meskipun menunggu diluar, perasaan Kaivan tetap saja khawatir dan dipenuhi oleh takut. Dia beberapa kali mondar-mandir di depan ruang istrinya melahirkan; gelisah dan cemas karena sudah satu jam, anak mereka belum jua lahir. Diluar, dia ditemani oleh Hansel, Papa mertuanya, dan juga William. Sedangkan Jake pergi untuk menjemput adiknya ke sekolah TK. "Kaivan, tenang dulu, Nak. Duduk dan coba tenangkan pikiran kamu," tegur Dean saat melihat menantunya tersebut terlihat khawatir berlebihan. "Aku tidak bisa tenang, Ayah," ucap Kaivan dengan nada bergetar. Walau sebenarnya kejadian lima tahun silam adalah kesalah pahaman tetapi tetap saja Kaivan sekarang merasa takut. Bayang-bayang istrinya menahan sakit dan berjuang melahirkan putra mereka saat itu, terus mengi
last updateLast Updated : 2023-07-08
Read more
PREV
1
...
678910
...
15
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status